4 Fakta Bahan Bakar Motor MotoGP, Apakah Sama dengan Bensin Motor Harian?

Meski berbeda, BBM dengan kriteria serupa bahan bakar motor MotoGP bisa ditemukan di SPBU

Gelaran MotoGP 2022 seri Pertamina Grand Prix of Indonesia telah berlalu, tetapi euforianya masih terasa. Bahkan mungkin sebagian dari kamu masih punya pertanyaan seputar ajang balap motor nomor wahid ini, seperti bahan bakar jenis apa yang digunakan oleh motor MotoGP. Mengingat motor MotoGP bisa melaju hingga kecepatan 360 kilometer per jam, nggak sedikit yang membayangkan motor garang tersebut menggunakan semacam bahan bakar pesawat yang nggak bisa dibeli sembarangan. 

Faktanya, jenis bahan bakar yang punya kriteria serupa bahan bakar motor MotoGP bisa ditemukan dengan mudah dan dapat diisi ke dalam tangki motormu, loh. Nah, biar nggak penasaran lagi, berikut adalah 4 fakta bahan bakar motor MotoGP yang perlu kamu tahu.

ADVERTISEMENTS

1. Pertama perlu diketahui kalau MotoGP punya aturan yang ketat mengenai bahan bakar

MotoGP

Ilustrasi motor MotoGP | Photo by Harlie Raethel on Unsplash

Benar adanya kalau bahan bakar untuk motor MotoGP nggak boleh sembarangan. Di sini, Dorna Sports sebagai pemegang lisensi ajang MotoGP punya sederet aturan ketat mengenai bahan bakar, termasuk pengisian dan penyimpanan bahan bakar, komposisi kimia, hingga jumlah bahan bakar yang diperbolehkan di dalam tangki.

Terkait jumlah bahan bakar yang diperbolehkan di dalam tangki, motor MotoGP hanya boleh dibekali maksimum 22 liter bahan bakar untuk setiap balapan. Aturan ini cukup menantang bagi pembalap. Mereka harus bisa memacu motor seefisien mungkin agar cukup hingga finish, karena menambah bahan bakar di tengah balapan tidak diperbolehkan. 

ADVERTISEMENTS

2. Motor MotoGP wajib menggunakan bahan bakar bebas timbal

SPBU Pertamina

Ilustrasi bahan bakar bebas timbal | dok. Pertamina via YouTube Pertamina

Tidak hanya untuk motor MotoGP, penggunaan bahan bakar bebas timbal telah digalakkan untuk semua jenis kendaraan. Di Indonesia, hal ini telah diberlakukan sejak tahun 2006. Adapun timbal merupakan zat yang ditambahkan untuk menaikkan bilangan oktan dari bahan bakar tersebut. 

Nah, penggunaan bahan bakar bebas timbal ini sangat tidak baik bagi lingkungan. Sisa proses pembakarannya bisa mencemari udara yang dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. Selain itu, teknologi catalytic converter yang berfungsi mengurangi kadar racun yang terkandung dalam gas buang kendaraan juga nggak bisa bekerja optimal pada bahan bakar bertimbal. 

Jadi, MotoGP mewajibkan penggunaan bahan bakar bebas timbal salah satunya karena alasan lingkungan. Namun, perhatian MotoGP terhadap aspek lingkungan tidak hanya lewat kebijakan bahan bakar bebas timbal. Di tahun 2027 nanti, MotoGP akan mengaspal dengan menggunakan bahan bakar non-fosil.

ADVERTISEMENTS

3. Bahan bakar yang digunakan memiliki nilai oktan di kisaran 95-102

Sirkuit Mandalika

Ilustrasi MotoGP | dok. Pertamina via YouTube Pertamina

Dorna menetapkan nilai oktan minimum bahan bakar MotoGP di angka 95 dan maksimum di angka 102. Angka minimum tersebut ditetapkan untuk memastikan bahan bakar bebas timbal, sementara angka maksimum ditetapkan untuk menjaga performa dan keawetan mesin. 

Untuk diketahui, semakin tinggi oktan suatu bahan bakar, maka proses pembakaran akan melambat karena mesin membutuhkan kompresi tinggi. Dampaknya, panas dan tekanan mesin akan ikut meningkat. 

Nah, jika mengacu pada aturan mengenai nilai oktan, bahan bakar MotoGP sebenarnya punya kriteria yang serupa dengan bahan bakar berkualitas tinggi dari Pertamina yang bisa kamu temukan di SPBU terdekat, loh. 

Pertamax Turbo misalnya, punya nilai oktan yang masuk kisaran aturan Dorna, yaitu di angka 98. Selain itu, bahan bakar Pertamax Series lainnya yakni Pertamax juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kendaraanmu untuk menghasilkan performa mesin yang keren.

Punya lini produk yang bisa menghasilkan performa mesin setangguh motor MotoGP jadi salah satu alasan Pertamina hadir memberikan dukungan penuh untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia alias MotoGP 2022 yang telah sukses digelar tanggal 18-20 Maret lalu. 

Di sini Pertamina ingin menegaskan lagi posisinya sebagai penyedia energi yang nggak kalah dengan perusahaan energi skala global lainnya dalam menghadirkan energi terbaik untuk berbagai kebutuhan. 

Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamax Turbo dan pelumas Pertamina Enduro juga sudah sangat lekat dengan dunia balap motor. Dua produk tersebut sudah lama mendukung industri olahraga motorsport Indonesia. 

Nah, lewat dukungan terhadap Pertamina Grand Prix of Indonesia, Pertamina juga ingin memaksimalkan potensi pengembangan untuk bisnis bitumen, kampanye Sumber Energi Baru Terbarukan, dan nggak ketinggalan optimalisasi penggunaan aplikasi MyPertamina seperti untuk penjualan tiket MotoGP 2022.

Untuk kampanye Sumber Energi Baru Terbarukan dari Pertamina ini sejalan dengan  target bauran energi Pertamina, di mana penggunaan energi baru terbarukan ditargetkan sebesar 17% dari total bauran energi di tahun 2030. 

ADVERTISEMENTS

4. Tim MotoGP bebas memilih supplier bahan bakar yang akan digunakan

MotoGP

Ilustrasi branding supplier bahan bakar di motor MotoGP | dok. Pertamina via YouTube Pertamina

Berbeda dengan kelas Moto2 dan Moto3 yang menggunakan bahan bakar dari supplier tunggal, untuk MotoGP Dorna memperbolehkan setiap tim MotoGP memilih supplier bahan bakar mereka asalkan telah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ditetapkan. Selain itu juga akan ada pengujian terkait bahan bakar yang dipilih masing-masing tim. 

Nah, itu dia 4 fakta mengenai bahan bakar motor MotoGP yang bisa menjawab rasa penasaranmu. Secara umum, bensin yang dijual di SPBU memang berbeda dengan bahan bakar yang digunakan motor MotoGP. Namun, kualitas bensin yang bisa kamu peroleh di SPBU Pertamina seperti Pertamax Series yang mengedepankan kualitas terbaik, bisa mengoptimalkan performa mesin kendaraanmu setangguh motor MotoGP.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kopito Ergo Sum -- Aku minum kopi maka aku ada.

Editor