Sebagaimana Indonesia dulu pernah mengalami masa-masa kerajaan yang menjadi republik, sistem pemerintahan monarki itu populer sebelum akhirnya digusur oleh konsep negara bangsa. Dahulu sang raja dianggap titisan dewa. Setiap perkataan raja, wajib hukumnya dalam kerangka ‘sabda pandhita ratu’.
Di tengah-tengah semaraknya budaya demokrasi, tradisi monarki perlahan tapi pasti mulai menghilang dari muka bumi. Namun ternyata masih ada beberapa negara yang mempertahankan keberadaan keluarga kerajaan. Meski ada beberapa kerajaan yang masih mempertahankan sistem monarki absolut yang mana raja berkuasa sepenuhnya, hampir semua kerajaan yang tersisa hanya memegang peranan simbolis. Sebagian besar kekuasaan kerajaan sudah diambil alih oleh pemerintah demokrasi. Kali ini Hipwee akan mengajakmu melihat royal family di berbagai negara yang masih eksis hingga saat ini.
ADVERTISEMENTS
1. Arab Saudi adalah satu dari sedikit negara yang masih menerapkan sistem monarki absolut. Keluarga kerajaan yang dipimpin King Salman memegang seluruh kekuasaan negara
ADVERTISEMENTS
2. Sementara Yordania sudah jadi monarki konstitusional, dimana King Abdullah II berbagi kekuasaan dengan perdana menteri yang dipilih rakyat
ADVERTISEMENTS
3. Satu bentuk kerajaan modern adalah keluarga kerajaan Spanyol. Kekuasaan Raja Felipe VI hanya terbatas urusan filantrofi dan misi-misi perdamaian
ADVERTISEMENTS
4. Di Jepang, Kaisar Akihito memegang tahta Imperial Palace sejak tahun 1989. Tapi untuk urusan pemerintahan, ada Perdana Menteri Shinzo Abe yang turun tangan
ADVERTISEMENTS
5. Keluarga kerajaan Belanda juga hanya memegang peranan simbolis. Beda dengan kebanyakan kerajaan yang menganut jalur patriarki, keluarga kerajaan ini seringkali dipimpin ratu
ADVERTISEMENTS
6. Setelah King Mohammed IV dengan sukarela menyerahkan sebagian kuasanya pada era Arab Spring 2011 lalu, Maroko berubah menjadi monarki konstitusional
7. Monarki di negara tetangga sangat unik. Malaysia yang terdiri dari 9 negara bagian, melakukan pergiliran kekuasaan di antara 9 raja. Yang sedang menjabat disebut dengan Yang Dipertuan Agung
8. Meskipun pemerintahan sepenuhnya dijalankan oleh perdana menteri, Raja Thailand berperan penting sebagai simbol pemersatu rakyat
9. Monarki absolut versi modern Kerajaan Qatar ternyata tak melulu mengekang. Dibawah kepemimpinan Emir Qatar yang sekarang, peraturan justru terasa lebih longgar
10. Sama seperti Raja di Thailand, King Philippe dari Kerajaan Belgia berperanan penting sebagai pemersatu rakyatnya. Posisinya sedikit banyak juga berpengaruh pada politik Belgia
11. Sudah kenal dengan Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rasyid Al Maktoum? Yap, pangeran tampan yang konon belum punya pasangan itu berasal dari Kerajan Uni Emirat Arab
12. Â Sejak peristiwa kematian Lady Diana, royal family Inggris mendapat banyak sorotan. Kini kehidupan para keluarga kerajaan tak habis-habisnya jadi pemberitaan media
13. Sama seperti Belanda, di Kerajaan Swedia putri mahkota juga bisa menjadi pewaris takhta. Saat ini kedudukan raja atau ratu juga hanya figur seremonial semata
14. Berbeda dengan kerajaan konstutusional lainnya, kekuasaan politik Prince Albert II di Kerajaan Monaco sangatlah besar. Meskipun kecil, tapi Monaco yang sungguh kaya raya
15. Menjadi awal mula lahirnya demokrasi, Monarki di Yunani tak punya tempat lagi. Meski masih ada keluarga kerajaan, sedikitpun tak punya kekuasaan
16. Di Indonesia sendiri masih ada keistimewaan berbentuk Kesultanan Ngayogyakarta, dimana Sultan Hamengku Buwono X sekaligus menjabat sebagai Gubernur Yogyakarta
Di era kejayaan demokrasi, seorang raja memang tidak punya kuasa mutlak untuk menentukan segala-galanya. Bahkan tidak jarang seorang raja hanya menjadi simbol negara yang berperan sebagai pemotong pita saat acara-acara seremoni negara. Tapi tidak berarti seorang raja tidak punya peran terhadap kelangsungan negara.
Bagi sebagian negara seperti Thailand misalnya, meski tidak memegang tampuk pemerintahan, seorang raja berperan sebagai pengingat masa-masa perang sekaligus sebagai pemersatu rakyat. Seorang raja atau ratu yang lahir dari kerajaan yang merupakan cikal bakal suatu negara, tentu mempunyai satu nilai emosional yang luar biasa.