Perayaan Tahun Baru Imlek di Cina tak ubahnya seperti Hari Raya Idul Fitri di Indonesia; ramai, berdesakan, dan penuh orang — tapi dalam skala yang jauh lebih besar. Bayangkan saja, Cina yang punya populasi terbesar di dunia, semua warganya mudik secara berbarengan. Mereka semua tumpah ruah memenuhi terminal, stasiun, atau bandara untuk melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Bahkan banyak orang menggambarkan mudik tahunan di Cina ini sebagai migrasi orang terbesar di dunia dalam satu waktu.
Imlek tahun ini di Cina nggak kalah heboh dengan tahun-tahun sebelumnya. Dikutip dari The Washington Post, setidaknya ada 3 miliar perjalanan yang dilakukan masyarakat Cina menjelang imlek. Perayaan yang di Indonesia jatuh pada tanggal 5 Februari ini jadi momen yang tepat bagi keturunan Tionghoa dimanapun berada, untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Kali ini Hipwee News & Feature sudah menghimpun bagaimana chaosnya suasana di Cina menjelang imlek, seperti diberitakan di Reuters. Simak bareng, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Ribuan penumpang kereta baru saja tiba di Hengyang Railway Station. Mereka saling berdesakan dengan membawa barang bawaan masing-masing
2. Sebetulnya di Cina, nggak ada istilah “Tahun Baru Cina”. Mereka menyebut imlek dengan sebutan “Spring Festival” atau “Lunar New Year”, dikutip dari CNN
3. Di Indonesia, hari libur atau tanggal merah imlek biasanya cuma 1 hari. Tapi di negara-negara dengan mayoritas penduduk Tionghoa, imlek bisa berlangsung sampai 15 hari
4. Makanya, waktu libur yang panjang itu jadi kesempatan emas bagi mereka yang jauh dari keluarga, untuk pulang dan merayakan momen imlek bersama
ADVERTISEMENTS
5. Sampai-sampai, banyak lo orang rela melakukan segala cara demi bisa pulang kampung, entah memaksa masuk bis yang sudah penuh, membeli tiket di calo, atau berdiri berjam-jam di kereta penuh orang
6. Mereka yang sudah bekerja, biasanya pulang dengan membawa uang yang sudah dimasukkan amplop atau kantung merah. Uang yang dikenal dengan sebutan ‘angpao’ ini dibagi-bagi ke keluarga dan kerabat
7. Tradisi lain yang juga banyak dilakukan etnis Tionghoa di Indonesia adalah menghias rumah atau lingkungannya dengan lampion-lampion merah, atau atribut lain yang berbau imlek
8. Perayaan imlek ini nggak jauh-jauh juga dari takhayul-takhayul tertentu. Kayak nggak boleh membuang sampah ke luar rumah –karena ditakutkan bisa menghapus keberuntungan
ADVERTISEMENTS
9. Karena imlek jadi ajang berkumpulnya keluarga, ternyata nggak sedikit yang sampai menyewa pacar buat dibawa ke rumah! Biar kalau ditanya soal status nggak bingung menjawab. Wah…
10. Tapi seriusan deh, nggak nyangka juga kalau tradisi mudik menjelang imlek di Cina bisa sebegini chaosnya. Orang nggak peduli lagi mau ngantri seberapa lama, yang penting pulang kampung
11. Kalau sudah begini, mungkin mereka udah pada nggak peduli sama penampilan. Mau kucel, muka bantal, bahkan ngemper begini juga dilakukan
12. Yang kasihan sih yang mesti bawa anak kecil ya. Dalam situasi penuh sesak gitu pasti banyak yang rewel dan nangis deh
ADVERTISEMENTS
13. Waktu mudik, saat-saat paling nggak enak memang pas lagi menunggu gini. Kalau sudah nggak ada kursi, ya terpaksa jongkok atau sekalian duduk di lantai
14. Musim mudik jadi PR terberat para petugas di semua stasiun, terminal, ataupun bandara. Mereka harus sabar menertibkan para penumpang yang mungkin memang banyak yang lagi terburu-buru
Hmm, ternyata nggak jauh beda ya sama tradisi lebaran di Indonesia. Perbedaannya mungkin terletak di sajian khas saat perayaan. Kalau lebaran identik sama masakan-masakan bersantan, tapi kalau di Cina justru nggak afdol kalau nggak ada cemilan-cemilan manis.