Indonesia mungkin termasuk salah satu bangsa yang boleh berbangga dengan daya tahan kita terhadap rasa pedas. Hidup di negara yang sejak dulu tersohor atas kekayaan rempah-rempahnya, sebagian besar orang Indonesia kayaknya mengonsumsi cabai hampir setiap harinya. Baik dalam bentuk sambal ulekan rumah, saus sambal dari botol, atau cabai hijau di acar nasi goreng, rasa pedas selalu ada di meja makan orang Indonesia. Saking ‘hampanya’ hidup tanpa rasa pedas, banyak dari kita yang akhirnya wajib bela-belain bawa rentengan sachet saus sambal ketika bepergian ke luar negeri.
Tapi sebenarnya tiap negara sebenarnya punya versi saus sambalnya masing-masing lho guys. Bahkan negara Barat seperti Amerika Serikat yang terkenal tidak suka rasa pedas dan rempah-rempah sekalipun, punya saus pedas juga kok. Mau tahu gimana tuh bentuknya saus-saus pedas dari seluruh dunia? Simak deh ulasan spesial Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
1. Asia adalah surganya rempah-rempah, termasuk cabai. Nah di Cina yang punya tradisi kuliner beribu-ribu tahun lamanya, tipe saos pedasnya justru sangat sederhana:Â minyak cabai
ADVERTISEMENTS
Â
ADVERTISEMENTS
2. Beda lagi dengan negara tetangganya yang terkenal nggak suka pedas, Jepang. Di negeri Matahari Terbit ini, rasa pedas biasanya bakal kamu temukan dalam bentuk togarashi dan wasabiÂ
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Meski fungsinya bukan kayak saus pelengkap, Korea punya pasta cabai atau gochujang. Biasanya dipakai buat bahan masak, pasta ini dibikin dengan proses fermentasi
ADVERTISEMENTS
4.Di India, saus pedasnya disebut achaar. Saus ini merupakan hasil fermentasi dari tomat, bawang, timun, cabai, dan sayur-sayur lain
5. Nah mulai bergerak ke Asia Tenggara, ada nam phrik atau ‘air cabai’ di Thailand. Campuran perasan jeruk limau dan pasta fermentasi udang seperti terasi, jadi bahan wajib selain cabai
6. Thailand tampaknya memang hobi banget makan pedas. Negara ini memiliki saus pedas lain yang juga mendunia, Sriracha. Bahkan saus pedas ini ditiru dan jadi populer banget di Amerika Serikat
7. Walau jenis dan pedasnya berbeda-beda dari Sabang hingga Merauke, Indonesia sudah dikenal dengan sambalnya. Sambal favoritmu apa guys?!
8. Mirip kayak konsep sambal yang sangat bervariasi, salsa di wilayah Amerika Latin juga bermacam-macam jenisnya. Mirip juga kayak sambal, salsa pasti jadi pendamping tiap makanan
9. Beda dari kebanyakan sambal di atas yang bahan utamanya cabai, saus pedas Amerika Serikat yang terpengaruh kultur Afrika atau Cajun ini berupa cairan cuka dengan sedikit tambahan cabai yang difermentasi
10. Di Afrika sendiri, khususnya di bagian utara, harissa jadi andalan. Saus kental bertekstur ini terbuat dari cabai dan berbagai rempah seperti jintan serta ketumbar
11. Versi saus yang mirip harissa tapi lebih dominan rasa tomatnya, bisa ditemukan di Mesir. Shatta seringkali disajikan bersama-sama koshari, makanan nasional Mesir yang terdiri dari nasi, lentil, dan makaroni
12. Saus sambal juga nggak melulu harus berwarna merah. Shito dari Ghana justru berwarna kehitam-hitaman karena mengandung ikan kering yang disebut momoniÂ
13. Bahkan ada saus pedas asli Meksiko yang terbuat dari semut. Saus dari semut terbang yang disebut chicatana ini mahal banget loh guys, soalnya langka banget
Tuh ‘kan, semua orang ternyata memang membutuhkan paling tidak sedikit rasa pedas dalam hidupnya. Di samping membuat makanan enak jadi sensasional, saus-saus pedas ini bak penyelamat kalau makanan sedikit hambar. Nah mungkin besok-besok kalau travelling, nggak perlu bawa sambal botolan atau sachet, cobain aja beragam saus-saus pedas lokal guys!