Sejak kira-kira dua minggu lalu, kita semua dibanjiri dengan begitu banyak pemberitaan tentang 12 remaja tim sepak bola Thailand dan 1 pelatihnya yang terjebak di dalam gua. Menurut kabar, mereka terperangkap di ujung gua Tham Luang sejak 23 Juni 2018 lalu. Awalnya bocah-bocah ini sedang melakukan latihan fisik di dekat gua tersebut. Lalu si pelatih menyarankan memasuki gua untuk latihan meditasi. Tapi sayang, saat mereka ada di dalam sana, hujan turun sangat deras hingga membuat permukaan air gua naik dan menutup jalan keluar.
Hingga detik ini, banyak banget orang atau media yang bikin ilustrasi atau grafik informasi soal kasus ini, seperti metode penyelamatan, medan di dalam gua, dan lain-lain. Peristiwa ini pun tersebar hingga penjuru dunia. Tak sedikit juga air mata yang ikut menetes, berharap mereka bisa dikeluarkan dengan kondisi selamat. Melihat betapa viralnya kejadian ini, Hipwee News & Feature telah merangkum sederet fakta yang mungkin bisa jadi alasan, kenapa peristiwa ini sampai jadi perhatian dunia.
ADVERTISEMENTS
1. Kasus ini sudah mulai jadi pemberitaan di media sejak ke-12 bocah beserta 1 pelatih dinyatakan hilang bulan Juni lalu
Berawal dari keresahan para orangtua, menantikan anak-anaknya yang tak kunjung pulang setelah pamit untuk latihan. Berbekal rasa khawatir dan penasaran, mereka mengunjungi lokasi tempat si anak berlatih. Ternyata di sana hanya ditemukan sepeda-sepeda milik anaknya. Mereka pun menelepon polisi untuk meminta bantuan.
ADVERTISEMENTS
2. Beberapa tim penyelamat dikerahkan untuk menyusuri gua demi mencari keberadaan mereka. Tim terdiri dari anggota angkatan laut dari berbagai negara, termasuk Cina, Inggris, dan AS
Setelah pencarian yang cukup menguras tenaga, pada hari ke-9, mereka berhasil ditemukan di ujung gua yang dalamnya mencapai 3 kilometer oleh penyelam asal Inggris, Rick Stanton dan John Volanthen.
ADVERTISEMENTS
3. Semua orang bertanya-tanya, gimana bisa mereka terjebak di dalam gua sejauh itu? Katanya, ini dilakukan pelatih justru agar mereka bisa bertahan hidup
Ketika mereka sudah masuk gua, ternyata air di permukaan naik, hingga menutup jalan masuk yang mereka lalui sebelumnya. Karena takut malah tenggelam, pelatih pun mengarahkan anak-anak didiknya untuk masuk lebih ke gua lebih dalam, mencari tempat yang lebih tinggi agar tidak tenggelam.
ADVERTISEMENTS
4. Yang bikin kejadian ini makin menyentuh, salah satu penyelam yang juga mantan Angkatan Laut Thailand, Saman Gunan, dikabarkan tewas setelah mengirim pasokan makanan ke anak-anak yang terjebak
Saman Gunan meninggal dalam perjalanannya kembali dari mengantar pasokan perbekalan dan oksigen untuk 13 orang yang terperangkap. Ia kehabisan oksigen dan dilaporkan tidak sadarkan diri lalu meninggal dunia.
ADVERTISEMENTS
5. Meski sudah ditemukan, tim penyelamat tidak bisa serta merta mengeluarkan para korban, mengingat banyak faktor yang kurang mendukung
Mulai dari medan yang sulit, air yang menggenang di dalam gua, sampai kondisi fisik bocah yang tidak memungkinkan untuk diajak menyelam.
ADVERTISEMENTS
6. Medan yang menantang membuat banyak orang juga penasaran mengikuti perkembangan penyelamatan para korban. Para ahli di seluruh dunia bergabung untuk memberi solusi metode evakuasi terbaik
7. Tim penyelamat juga melakukan penyedotan air di dalam gua, untuk mengurangi debit air sebelum datang hujan dan badai susulan. Kalau tidak bisa membuat banjir lebih tinggi
8. Muncul juga usulan menambah pasokan makanan dan kebutuhan sehari-hari selama 4 bulan, sambil menunggu musim hujan berakhir dan air bisa surut
9. Ada juga yang mengusulkan mengebor dinding gua, tapi hal ini berisiko membuat gua malah roboh dan menimpa mereka
10. Tapi akhirnya, evakuasi sementara dilakukan dengan membawa korban keluar satu per satu, dengan cara menyelam dan didampingi 2 penyelam profesional
Pada Minggu (8/7), CNN melaporkan penyelam berhasil membawa 2 orang keluar dari gua. Sesaat setelah berhasil dievakuasi, mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
11. Hingga berita ini ditulis (10/7), sudah ada 8 orang yang berhasil dikeluarkan. Itu artinya masih ada 5 orang lagi tersisa, termasuk si pelatih
12. Ilmuwan dunia Elon Musk, bahkan sampai ikut turun tangan dengan menciptakan tabung khusus agar anak-anak tidak perlu capek-capek menyelam, memanjat, dan menyusuri gua
Just returned from Cave 3. Mini-sub is ready if needed. It is made of rocket parts & named Wild Boar after kids’ soccer team. Leaving here in case it may be useful in the future. Thailand is so beautiful. pic.twitter.com/EHNh8ydaTT
— Elon Musk (@elonmusk) July 9, 2018
Hari ini (10/7), Elon Musk mengonfirmasi kalau teknologi ciptaannya bisa mulai digunakan untuk mengeluarkan korban yang masih tersisa dari dalam gua.
13. Selain fakta-fakta di atas, publik juga dibuat bercucuran air mata dengan beberapa surat yang ditulis para korban untuk orangtua mereka
Para orangtua yang rela menginap berhari-hari di depan gua ini juga mengirim surat balasan, memberi semangat untuk anak-anak mereka.
Begitu banyak sisi menarik yang memang bisa dibahas dari kejadian ini. Tidak sedikit orang yang salut dengan kerjasama berbagai pihak, mulai para korban yang saling menguatkan agar tetap hidup, kegigihan tim penyelamat, kebaikan hati orang-orang yang mencucikan baju-baju tim penyelamat, memasak makanan agar rescuers tidak kelaparan, para orangtua korban yang sangat suportif & tidak menyalahkan satu sama lain, sampai media Thailand yang katanya sengaja tidak melansir nama-nama korban yang sudah selamat agar tidak timbul kepanikan. Yuk, kita doakan agar semua korban bisa selamat!