Letusan Krakatau pada tahun 1883 selalu disebut sebagai salah satu letusan gunung berapi yang paling dahsyat di muka bumi ini. Letusan ini bahkan juga dilaporkan diikuti tsunami setinggi 40 meter dan mengubah cuaca di seluruh dunia. Saking dahsyatnya, dampak dari letusan ini sampai dirasakan penduduk yang ada di sejumlah negara, mulai dari Australia hingga Amerika.
Hari ini, tepat tanggal 27 Agustus 2019, genap 136 tahun pasca bencana alam hebat ini terjadi. Demi mengenang dan mengingat kembali betapa dahsyatnya letusannya, kali ini Hipwee News & Feature sudah merangkum 10 potret letusan Gunung Krakatau yang tercatat sebagai letusan terbesar kedua sepanjang sejarah umat manusia. Yuk, simak bersama!
ADVERTISEMENTS
1. Erupsi Gunung Krakatau tahun 1883 disebut tragedi gunung api terpenting dalam sejarah manusia dan keilmuan. Untuk pertamakalinya, manusia bisa meneliti dan mencatat dampak letusan besar gunung berapi
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Setelah sebelumnya ‘tertidur’ selama 200 tahun, Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus hebat pada tanggal 27 Agustus 1883. Letusannya begitu dahsyat sampai-sampai hampir seluruh badan gunung ini menghilang
Mirip dengan kejadian tahun 2018 kemarin di mana Anak Krakatau sebenarnya sudah mulai aktif sejak bulan Juni, aktivitas Gunung Krakatau pada tahun 1883 juga sempat ‘dormant‘ alias ‘tidur’ sejak pertama kali terdeteksi aktif pada bulan Mei 1883 sebelum akhirnya meletus hebat tiga bulan setelahnya pada bulan Agustus 1883. Masyarakat kala itu dilaporkan mengira situasi sudah tenang dan tidak mengira Gunung Krakatau akan meletus lebih hebat. Perilaku tenang sebelum akhirnya kembali meletus, memang sering ditemui dalam pola letusan gunung-gunung berapi.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Letusannya setara dengan 13.000 kali bom atom atau ledakan 200 megaton peledak TNT. Saking banyaknya material vulkanik yang dikeluarkan, abu pekat sampai menutupi langit Jawa dan Sumatera selama tiga hari berturut-turut
ADVERTISEMENTS
4. Bahkan partikel-partikel kecil abu vulkanik dari letusan Krakatau tahun 1883 ini, sampai menutupi 70% dari atmosfer bumi. Akibatnya, sinar radioaktif matahari terpantulkan dan suhu bumi turun sebesar 1 derajat Celsius!
5. Perubahan ekstrem ini juga bisa diamati langsung lewat perubahan warna langit di seluruh dunia. Pasca letusan Krakatau 1883, langit pagi dan sore seringkali berwarna merah seperti yang digambarkan pelukis Inggris ini
6. Bukan cuma penampakan dan suhu bumi saja yang berubah, suara letusan Gunung Krakatau tahun 1883 juga digambarkan sebagai salah satu suara terkeras yang pernah didengar orang di muka bumi ini
7. Sebanyak 36.000 ribu orang dikabarkan meninggal dalam peristiwa ini. Kebanyakan korban meninggal bukan karena dampak langsung letusan, tapi karena tsunami raksasa setinggi 40 meter yang menyapu ratusan desa pesisir
8. Nggak hanya di daratan sekitar Selat Sunda aja yang mengalami tsunami, gelombang besar juga terjadi di San Fransisco, Afrika Selatan, dan Kepulauan Aleut di Alaska
9. Gunung Krakatau yang tadinya memiliki empat puncak dikelilingi pulau kecil, hampir habis tidak bersisa akibat letusan tahun 1883. Tiga puncaknya meletus habis hingga pulaunya pun hilang tenggelam
10. Dari kawah bawah laut yang terbentuk pada letusan tahun 1883 itulah, Gunung Anak Krakatau ‘lahir’. Pada tahun 1927, tiba-tiba gunung baru ini meletus dari dalam laut dan memperlihatkan wujudnya
Karena terletak dan terbentuk di lempengan yang sama dengan ‘ibu’-nya, banyak ahli berpendapat bahwa tipe letusan dan potensi Anak Krakatau akan sama dengan Krakatau. Tapi sebagaimana dilansir Kompas, para ahli memprediksi masih diperlukan 500 tahun lagi sebelum letusan besar kembali terjadi. Semoga saja kita selalu dikaruniai keselamatan ya!