Punya barang branded adalah kebanggaan tersendiri buat semua orang. Hanya dengan nongkrong di Starbucks Coffee juga bisa secara otomatis bikin seseorang dilabeli sebagai anak gaul pecinta kopi dan berkantong tebal. Meski sebagian orang lain nggak peduli dengan brand dan image yang melekat pada suatu produk tersebut, nyatanya produk yang lebih bermerek itu jauh lebih laris daripada yang tanpa merek.
Nah brand image inilah yang dimanfaatkan sebagian produsen yang belum punya merek dagang terkenal. Mereka pun bikin merek yang mirip buat mendompleng ketenaran merek produk lain. Seperti di Cina, banyak produsen yang kemudian bikin plesetan dari merek-merek terkenal yang sudah ada. Herannya, produk mereka tetep ada yang beli kok. Nah seperti apa sih sebenarnya regulasi dan hak paten soal merek suatu produk itu? Lalu kenapa di Cina banyak banget merek yang mirip brand terkenal? Yuk kita bahas bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Menurut Business Insider, 4 dari 10 produk buatan Cina punya kualitas di bawah rata-rata. Namun produksi terjadi terus menerus
ADVERTISEMENTS
Secara hukum, ini tentu melanggar hak paten karena mereka memproduksi barang dengan kemasan dan merek yang sangat mirip dengan brand yang pernah ada
ADVERTISEMENTS
Namun di Cina hal ini terjadi secara masif, akan sulit melacak dan menuntutnya. Selain itu, brand-brand besar juga kebanyakan tidak ambil pusing
ADVERTISEMENTS
Tapi ada juga perusahaan yang akhirnya mengambil tindakan hukum. Under Armour adalah perusahaan sportwear Amerika yang menuntut Uncle Martian karena meniru logo dan font merek
ADVERTISEMENTS
Hukum paten merek dagang sebenarnya sudah diatur sejak abad 19 di Yunani. Tapi di abad 21 ini, nampaknya pelanggarannya sudah makin sulit diatasi
ADVERTISEMENTS
Sebagai negara dengan jumlah tenaga kerja banyak dan jadi tujuan outsourcing, nggak heran kalau Cina jadi negara yang ‘jor-joran’ dalam produksi barang
Cina nggak tanggung-tanggung dalam melakukan copycat merek. Bahkan mobil pun dibuat mirip banget, dengan tawaran harga yang lebih menggiurkan
Bahkan nama outlet saja dibuat mirip dengan brand yang terkenal, meski nggak nyambung dengan produknya. Mungkin yang penting logonya familiar biar ketularan hokinya
Kurang familiarnya konsumen di Cina dengan huruf latin juga bisa jadi salah satu motivasi kenapa banyak produsen melakukan copycat. Asal mirip aja deh, biar dikira merek asli
Banyak perusahaan besar yang memilih mengabaikan aksi ilegal copycat merek ini. Selain boros tenaga dan biaya buat menempuh jalur hukum, brand mereka masih aman jika dibandingkan penjualan bran tiruan
Saking umumnya copycat brand ini, rasanya hampir jadi pemakluman di Cina. Meski di negara lain seperti Thailand dan Indonesia hal ini juga sering terjadi, tapi apa yang dilakukan Cina sudah sangat berlebihan nih. Padahal makin diplesetin mereknya, justru orang yang sudah tau bikin makin nggak pengen beli. Baiknya kalau belanja barang di Cina harus benar-benar hati-hati dan teliti sebelum membeli. Perhatikan baik-baik logo dan merek barangnya.