Nama Ratna Sarumpaet jadi perbincangan di hampir semua media Indonesia beberapa hari belakangan ini. Ibu dari model ternama Atiqah Hasiholan itu tersandung kasus hoaks yang melibatkan sejumlah politisi populer. Ratna tega membohongi orang se-Indonesia raya dengan drama playing victim-nya: pura-pura digebukin. Padahal kenyataannya muka lebam-lebam itu muncul dari hasil operasi plastik, bukan dikeroyok, apalagi diculik kubu oposisi.
Kabar terbarunya, Ratna saat ini ditahan pihak kepolisian setelah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, waktu mau terbang ke Cile, Amerika Selatan. Penangkapannya itu bukan tanpa alasan. Ratna dilaporkan sejumlah orang atas kasus penyebaran berita bohong atau hoax. Buat kamu yang mungkin nggak mengikuti perkembangannya, kali ini Hipwee News & Feature sudah merangkum perjalanan drama Ratna Sarumpaet sang ratu pencipta hoaks terbaik abad ini, dari awal foto lebamnya tersebar sampai akhirnya dia mengaku bohong dan ditangkap. Mari simak!
ADVERTISEMENTS
Babak 1: Semua bermula dari media sosial. Diketahui foto Ratna dengan muka lebam pertama kali diunggah Akun Facebook bernama Swary Utami Dewi
Drama Ratna Sarumpaet ini seolah makin meyakinkan kita kalau hoaks terbanyak itu berasal dari grup WhatsApp. Kabar bohong penganiayaan Ratna awalnya tersebar di grup WhatsApp. Lalu pada Selasa (2/10) sekitar jam 9 pagi, seseorang bernama Swary Utami Dewi mengunggah foto wajah Ratna lagi lebam-lebam di Facebooknya. Tentu saja dengan dibumbui caption mendramatisir:
“Apakah karena berbeda maka seseorang berhak dipukuli? Simpatiku buat Ratna Sarumpaet. Katakan tidak untuk segala bentuk kekerasan. #2019tetapwaras.”
Sekitar 1 jam kemudian, akun lain bernama Aminudin Atbar yang merupakan Ketua Presidium 212 dan Gerakan Nasional Cinta NKRI, juga ikut menyebarkan foto lebam Ratna diikuti dengan kalimat:
“Kepada para penegak hukum yang terhormat, tolong usut tuntas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang pengecut untuk mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang pengecut. Kanda Ratna Sarumpaet diduga diculik dan dianiaya oleh orang tak dikenal. Sungguh kami sangat prihatin. Kok sama aktivis perempuan kasar banget ya.”
ADVERTISEMENTS
Babak 2: Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet menyebar bagai virus. Beberapa elit politik kompak mengutuk “aksi biadab” tersebut
Ratna Sarumpaet yang merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tentu dibela mati-matian sama elit politik yang juga ada di kubu paslon tersebut, di antaranya Amien Rais, Hanum Rais, Rachel Maryam, dan Fadli Zon. Mereka berbondong-bondong mengutuk “aksi” pengeroyokan itu. Publik secara otomatis tergiring ke satu kesimpulan, bahwa pengeroyokan ini dilakukan suruhan kubu pemerintah. Ya gimana opini publik nggak tergiring, kalau politikus kubu oposisi begitu membesar-besarkan masalah ini, seolah udah terbukti benar kalau perbedaan suara politik jadi alasan tindak “penganiayaan” Ratna Sarumpaet.
ADVERTISEMENTS
Babak 3: Prabowo Subianto dan Amien Rais bahkan sempat mendatangi Ratna dan menggelar jumpa pers, mereka juga mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus ini
Prabowo, Amien Rais, dan Fadli Zon juga dikabarkan telah menemui Ratna di tempat rahasia, jadi emang nggak terliput media. Mereka semua yakin kalau Ratna benar-benar dikeroyok. Prabowo bahkan menduga kuat ada motif politik di baliknya. Selasa malamnya, Prabowo menggelar jumpa pers di rumahnya. Ia juga menambahkan kalau Ratna juga diancam pelaku terkait sikap politiknya.
ADVERTISEMENTS
Babak 4: Polisi langsung gerak cepat menyelidiki kasus ini. Tapi dalam prosesnya malah banyak ditemukan kejanggalan
Kabar penganiayaan ini sampai ke telinga polisi. Penyelidikan pun dilakukan. Karena penganiayaan katanya terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, jajaran kepolisian setempat langsung memeriksa 26 RS di Bandung dan 8 RS di Cimahi. Hasilnya, nggak pernah ada pasien atas nama Ratna Sarumpaet. Di hari yang katanya Ratna dianiaya, polisi juga memeriksa beberapa saksi di bandara, mulai dari sopir taksi, avsec, sopir rental, porter, dan tukang parkir. Semuanya nggak tahu ada kejadian pengeroyokan.
ADVERTISEMENTS
Babak 5: Tiga anggota Reserse Polda Metro Jaya juga sempat mendatangi rumah Ratna pada Selasa (2/10) sore kemarin. Tapi hasilnya nihil
Pada hari dimana kabar Ratna dikeroyok ini lagi panas-panasnya, 3 anggota Reserse Polda Metro Jaya juga sempat mendatangi kediaman Ratna. Tapi mereka nggak berhasil menemuinya. Para wartawan juga tampak memenuhi sekitaran rumahnya. Kalau emang ada pengeroyokan beneran harusnya si Bu Ratna ini melapor ke polisi dong. Bukan malah sembunyi. Ya, nggak sih?
ADVERTISEMENTS
Babak 6: Fakta mulai terkuak. Pada tanggal yang katanya Ratna dikeroyok, menurut penyelidikan polisi ia malah nggak berada di Bandung lho
Kejanggalan demi kejanggalan mulai terkuak. Dari pemeriksaan polisi, dalam rentang waktu antara tanggal 20-24 September itu, Ratna dinyatakan nggak lagi berada di Bandung. Lalu dimanakah dia? Katanya sih lokasi digitalnya ada di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Lagian acara konferensi internasional yang katanya dihadiri Ratna di Bandung itu cuma fiktif belaka! Kejanggalan wajah lebam Ratna juga dibahas Tompi. Penyanyi sekaligus dokter bedah itu mengatakan kalau bengkak di wajah Ratna bukan bengkak seperti habis dipukuli, tapi lebih ke bekas operasi plastik.
Babak 7: Akhirnya pada Rabu (3/10) sore, Ratna Sarumpaet menggelar jumpa pers di kediamannya. Tak lupa dengan drama air mata dan penyesalan bertubi-tubi
Setelah hoaks bergulir seharian, akhirnya Ratna Sarumpaet menggelar jumpa pers Rabu (3/10) di rumahnya. Ia menceritakan semuanya dari A-Z. Kalau dari pengakuannya, awalnya ia bohong ke anak-anaknya. Dia nggak mau anak-anaknya tahu kalau dia bengkak-bengkak habis operasi. Mungkin asal nyeletuk gitu ya, dia jawab habis dipukuli. Ya wajar kalau kemudian anak-anaknya terus mendesak Ratna menjelaskan kronologinya.
“Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu.” – aku Ratna.
Bukannya langsung mengoreksi, dia malah menikmati drama ini, dimana ia seolah-olah jadi korban pemukulan dan patut mendapat belas kasihan.
Babak 8: Kamis (4/10) malam, Ratna akan bertolak ke Cile, Amerika Selatan untuk menghadiri konferensi internasional. Nggak sedikit orang yang menyangka Ratna akan kabur dari kasus yang menjeratnya
Sehari setelah mengaku di hadapan publik, Ratna dilaporkan akan bertolak ke Cile, Amerika Selatan untuk menghadiri konferensi internasional. Nggak kayak konferensi fiktif di Bandung waktu itu, kali ini beneran kok. Bahkan dia sudah mendapat dana sponsor dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta sebesar Rp70 juta. Kalau dari keterangan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Asiantoro, sponsor itu diberikan kepada seniman berprestasi. Dan keberangkatannya ke Cile itu sudah direncanakan dari lama, sebelum ada drama penganiayaan itu. Ya kalau bicara karier sih, Ratna ini sebenarnya memang termasuk aktivis dan seniman berprestasi…
Babak 9: Keberangkatannya ke Cile terpaksa dibatalkan karena pihak imigrasi sudah bekerja sama dengan polisi untuk mencegahnya bepergian ke luar negeri. Ratna pun ditangkap di bandara
Tapi ya karena tersandung kasus hoaks, keberangkatannya ke Cile terpaksa dibatalkan. Ia ditahan pihak imigrasi bandara Soekarno-Hatta kemarin (4/10) malam. Pencegahan keberangkatan itu berdasarkan surat nomor IR/20621/X/1.24./2018/Datro tentang “bantuan pencegahan keluar dari Indonesia atas nama Ratna Sarumpaet yang diduga melakukan tindak pidana penyampaian berita bohong melalui media sosial” yang diterbitkan 2 Oktober 2018 di Jakarta.
Sekitar jam 22.00-an, Ratna dibawa dari bandara ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah diperiksa, polisi melakukan penggeledahan ke rumah Ratna. Setelah itu, Ratna dibawa kembali ke kantor polisi. Ia diamankan karena statusnya memang udah jadi tersangka. Ini karena pada panggilan pertama sebagai saksi, dirinya malah mangkir dan mau pergi ke luar negeri. Lalu statusnya pun dinaikkan jadi tersangka.
Babak 10: Hari ini (5/10) Berita Acara Pemeriksaan baru akan dimulai. Jadi apakah Ratna akan ditahan atau nggak baru bisa diputuskan nanti jam 20.00
Penetapan penahanan Ratna baru akan ditetapkan Jumat ini jam 20.00. Sejak tadi pagi Berita Acara Pemeriksaan baru akan dimulai. Nggak hanya itu, kabarnya sejumlah elit politik yang sempat percaya dan turut menyebarkan berita penganiayaan Ratna katanya dilaporkan masyarakat sipil ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR lho! Mereka yang dilaporkan ini adalah Fadli Zon, Rachel Maryam, Mardani Ali Sera, dan Fahri Hamzah.
Kita semua sama-sama nggak tahu sih mau sepanjang apa babak drama Ratna Sarumpaet ini. Apalagi kemarin juga muncul polemik rekening penggalangan dana korban kapal tenggelam di Danau Toba milik Ratna yang katanya digunakan untuk biaya operasi plastiknya. Untuk yang satu ini polisi juga masih melakukan penyelidikan, saking banyaknya masyarakat yang mempertanyakan. Hmm, kita tunggu aja deh kelanjutannya gimana~