Sleman, 28 November 2021 – AIESEC adalah organisasi kepemudaan global yang dalam setiap kegiatannya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals. Pada program Youth SDGs Conference ini, AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta berfokus kepada SDG nomor 7 mengenai Affordable & Clean Energy dan SDG nomor 13 yang membahas Climate Action. Conference yang dilakukan selama 3 hari ini dibuka dengan sambutan dari ketua panitia yakni Rayhan Fasya Firdausi, Fasya berpesan karena kegiatan ini memiliki hastag #SmallStepMatters maka dari itu setiap hal kecil yang dilakukan sangat bermanfaat untuk memecahkan masalah dari SDG nomor 7 dan 13. Fasya juga mengingatkan untuk para peserta dapat berperan aktif dalam setiap rangkaian acara Youth SDGs Conference. Sambutan pembuka juga disampaikan oleh Whira Purnama Rizki sebagai Vice President Public Relation AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta. Whira menyampaikan bahwa Youth SDGs Conference merupakan progam conference pertama yang dilakukan oleh AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta. Whira juga menyampaikan terima kasih untuk seluruh partner yang terlibat dalam kegiatan ini.
Pada hari pertama, Youth SDGs Conference memiliki sesi expert session yang akan membahas mengenai masalah – masalah SDGs terkhusus pada SDGs nomor 7 dan 13. Sesi ini dipandu oleh seorang moderator yakni Yovita Hasiholan yang juga sedang menjabat sebagai Deputy Head of Department Public Relations SRE UPN “Veteran” Yogyakarta. Expert Session kali ini diisi oleh dua pembicara yang ahli pada bidangnya yakni Ari Wijanarko Adipratomo selaku Manager Advokasi The Climate Reality Project Indonesia dan Icmi A. Safitri selaku Program Officer Sustainable Energy Access Institute for Essential Service Reform.
Expert session yang pertama diisi oleh Ari Wijanarko yang membahas lebih mendalam mengenai Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan secara lebih mendalam. Beliau memaparkan sebelum SDGs, pada tahun 2000 hingga 2015 pembangunan berkelanjutan dipandu oleh kerangka MDGs atau Millenium Development Goals yang kemudian dari tahun 2015 – 2030 dilanjutkan oleh SDGs. Beliau juga menjelaskan mengenai perubahan iklim yang menjadi fokus dalam SDG nomor 13.
Expert session selanjutnya diisi oleh Icmi A. Safitri, berbeda dengan pembicara sebelumnya, dalam sesinya Icmi menguraikan fokus SDG nomor 7 yakni mengenai energi bersih dan terjangkau. Beliau memaparkan mengenai tantangan yang dihadapi SDG nomor 7 salah satu adalah pandemi Covid-19. Dalam sesinya, beliau juga menyampaikan bahwa peran generasi muda dalam mendukung SDG nomor 7 sangat penting, generasi muda dituntut untuk lebih peka terhadap isu masyarakat saat ini, lebih memanfaatkan media sosial sebagai wadah aspirasi dan menciptakan kesadaran untuk sekitarnya, serta terlibat aktif dalam kegiatan yang bertemakan SDGs, seperti Youth SDGs Conference ini.