Pemuda di masa modern saat ini nyatanya memang lebih bagus dari pemuda di masa sebelum ini. Hal ini disebabkan karena pemuda saat ini lebih cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi yang berubah sangat cepat. Pernyataan ini disampaikan oleh Bapak Dr. Ir. Singgih Saptono, MT. yang merupakan Board of Advisor AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta. Dalam kesempatan wawancara yang kami lakukan, beliau memberikan satu contoh bentuk kemajuan pemuda modern saat ini, yaitu perspektif pemuda dalam hal bekerja. Beliau menyampaikan, ternyata saat ini perspektif bekerja itu tidak hanya dalam satu ruang yang terbatas saja, namun ternyata bisa lebih luas lagi dalam perspektif yang kekinian. Bekerja bisa dari mana saja, tentu dengan memanfaatkan teknologi yang ada. “Nyatanya memang pemuda saat ini sangat kreatif dan adaptif dalam mengembangkan berbagai tanggung jawab. Akan lebih baik lagi jika pemuda bisa memahami posisinya dalam berbangsa dan bernegara serta sadar dalam bersosial sebagai bagian dari masyarakat Indonesia,” demikian disampaikan oleh Pak Singgih, begitu beliau biasa disapa.
Sebagai bagian dari board of advisor kami, Pak Singgih mengamati perkembangan AIESEC dari tahun ke tahun. Beliau menyampaikan, AIESEC selalu berbeda dari tahun ke tahun, namun tahun ini memang yang paling berbeda karena semua orang mengalami pandemi COVID-19 sehingga terdapat keterbatasan kerja dan wilayah. Sebelum COVID-19, AIESEC terkenal dengan program kerjanya yang disusun untuk mengirimkan orang ke luar negeri sehingga AIESEC memiliki pekerjaan lintas negara. Dengan adanya COVID-19, AIESEC harus segera beradaptasi dan nyatanya, hal ini memang sudah dilakukan oleh kawan-kawan AIESEC. AIESEC yang dulunya harus merencanakan untuk pergi jauh namun dengan adanya teknologi yang dimiliki anak-anak sekarang program kerjanya tetap berjalan visinya. “Anak AIESEC lebih kreatif, karena ternyata kita tidak bepergian pun sudah bisa berkomunikasi antar negara dan kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang belum pernah dibuat sebelumnya,” demikian disampaikan oleh Pak Singgih.
Terakhir, beliau berpesan bahwa pemuda harus tetap berkreasi. Namun, beliau yang juga merupakan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UPN “Veteran” Yogyakarta juga menyampaikan bahwa dalam berkreasi pemuda tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. “Anda sebagai insan UPN “Veteran” Yogyakarta memiliki nilai bela negara yang harus dikembangkan sebagai brand dari kampus kita. Maka, hal ini perlu juga diselaraskan dengan apa yang dilakan oleh AIESEC di wilayah UPN “Veteran” Yogyakarta,” demikian ditutup oleh Pak Singgih.