Festival Sastra Yogyakarta (Joglitfest) 2019 secara simbolik resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si., pada hari Senin, 2 September 2019, pukul 14.00 WIB, bertempat di Ruang Bima, Dinas Kebudayaan DIY, Jalan Cendana no. 11, Yogyakarta.
Dalam sesi Laporan Kerja Joglitfest, Suharmono Arimba, M.A., selaku ketua panitia menjelaskan bahwa festival ini merupakan perhelatan yang merangkum kepentingan stakeholder sastra di Yogyakarta, baik itu Dinas Kebudayaan DIY, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI, sastrawan/penggerak sastra, akademisi, perguruan tinggi, komunitas, penerbit, pelajar, lembaga pemerintah dalam bidang literasi, maupun lembaga swasta, dalam rangka mendekatkan dunia sastra dengan publik, sekaligus menjalin keterhubungan antar masyarakat sastra di dalam dan luar Yogyakarta.
“Peserta aktif berjumlah 100 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. 50 orang peserta berasal dari DIY dan 50 orang lainnya berasal dari luar DIY. Sementara itu, peserta dari luar negeri berjumlah 9 orang. Para pelajar dan mahasiswa pun tak ketinggalan kita libatkan di dalamnya, dalam bentuk keterlibatan mereka mengikuti workshop, bincang sastra, dan lain sebagainya,” kata Suharmono.
Dalam sambutannya, Aris Eko Nugroho mengungkapkan maksud dan tujuan dari diselenggarakannya perhelatan ini, yakni untuk mendekatkan dunia sastra dengan publik, sekaligus menjalin keterhubungan antar masyarakat sastra di dalam dan luar Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa dengan mengangkat khazanah sastra daerah sebagai tiang sastra nasional.
“Hal ini sesuai asas, tujuan, dan objek Pemajuan Kebudayaan yang tercantum UU No. 5 Tahun 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mencetuskan kegiatan ‘Indonesiana’. Indonesiana adalah bentuk gotong royong lintas kementerian dan lembaga, lintas tingkat pemerintahan, dan lintas sektor untuk menyelenggarakan kegiatan budaya berstandar nasional,” ungkap Aris.
Dalam acara yang dirangkaikan dengan sarasehan dan konferensi pers tersebut juga, baik Suharmono maupun Aris Eko Nugroho sama-sama menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah berkenan terlibat.
Kegiatan inti Joglitfest sendiri akan berlangsung sejak tanggal 2 hingga 30 September 2019, terdiri dari dua kategori kegiatan, yakni Kegiatan Pertunjukan dan Kegiatan Non Pertunjukan. Puncak kegiatan pada tanggal 27 sampai dengan 30 September 2019. Grand opening akan dilaksanakan tanggal 27 September 2019, dan bertempat di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Lokasi utama kegiatan dipusatkan di Museum Benteng Vredeburg. Beberapa lokasi yang kemudian dipilih sebagai tempat berlangsungnya kegiatan (lokasi pendukung), antara lain di hotel, Desa Budaya, Kantung Budaya Komunitas Sastra, PKKH UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNY, sekolah- sekolah, dan Kantung Budaya Kabupaten dan Kota.