Model United Nations (MUN) merupakan sebuah wadah yang sangat cocok dikalangan anak muda untuk mengasah softskill mereka dalam berbahasa Inggris maupun cara dalam berpikir kritis (critical thinking) sebelum akhirnya mereka akan terjun langsung ke masyarakat. MUN juga berasal dari asumsi bahwa “dunia ini memiliki kesamaan-kesamaan umum yang dapat dinegosiasikan dan dapat dilakukan dengan kerjasama”.
MUN ini secara khusus didesign sebagai wadah bagi anak muda yang berumur 18-30 tahun, dikarenakan anak muda dianggap mampu menyuarakan pendapatnya dengan bebas serta dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam. Oleh sebab itu, di dalam kegiatan MUN terdapat agenda ekskursi atau barmeeting. Terkait berbicara mengenai softskill, untuk mengasah softskill melalui MUN ini juga dapat dilakukan secara online sehingga dapat dikatakan untuk mendapatkan ilmu itu bisa dari mana saja dan kapan saja.
ODMUN (Online Distancing Model United Nations); merupakan salah satu contoh Model United Nations yang dilaksakan secara online melalui aplikasi Zoom dan dilaksanakan selama masa pandemi COVID-19 pada tanggal 30-31 Mei 2020.Ide pembuatan ODMUN sendiri hadir,karena mengingat setiap dari diri pemuda mampu menjadi future leaders,maka dari itu pihak penyelenggara ODMUN ingin para International Youth dapat bergabung dengan ODMUN dan menjadi delegate dengan membahas global issues yang sedang terjadi didunia.Kegiatan ODMUN ini dilaksanakan secara gratis karena pihak penyelenggara tidak memungut biaya dari setiap delegate yang ingin mendaftar.
Selain itu ODMUN juga bisa membentuk para pemuda memiliki pola pemikiran yang lebih baik,oleh sebabnya siapapun yang ingin mengasah ataupun menambah ilmu ,ODMUN merupakan suatu wadah yang sangat tepat dan efektif. Sehingga siapapun juga bisa mengikuti event ini dan bisa menjadi representative suatu negara yang nantinya akan mereka bawakan. Global issues di dalam ODMUN bisa dari berbagai aspek; baik itu segi ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik dan di ODMUN ini delegate dilatih untuk menjadi seorang pemimpin walaupun wabah pandemi ini melanda dunia, tidak menjadi penghalang untuk tetap berlatih.
Dengan mengikuti ODMUN,diharapkan kepada setiap delegate untuk mendapatkan output yang dihasilkan,yaitu berupa tingginya rasa kepemimpinan, memiliki softskill dalam berdiplomasi, mengasah kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi, mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan pemikiran yang kritis dan dilakukan secara berkerja sama ataupun berkolaborasi dengan negara lain maupun dapat memberikan solusi yang bisa menciptakan perdamaian dunia.
Hadirnya ODMUN sendiri, bermula dari sekedar mimpi belaka. Dimana sejak awal terbentuknya ODMUN yang berpartisipasi hanyalah 20 delegates yang terbagi dari 4 orang dalam 1 council. Namun dengan melanggengkan usaha kerjasama dengan berbagai partnership, seperti: GNFI, Hipwee, GirlUp Jogja, AIA JAWA BARAT CHAPTER, YOUTH BREAK THE BOUNDARIES, SEMARMUN, SDC.FPCIUII, BANDUNGMUN, FKMHII_KORWIL4, SMALAMUN CLUB. Selain itu adanya pembentukan kepanitian ,nyatanya tidak disangka kini yang berpartisipasi sudah menyentuh angka 1000 delegates yang terbagi dalam 11 Council; yaitu UNDRR, UNCA, ECOFIN, UNESCO, UNSCW, DISEC, UNHRC, WHO, ECOSOC, dan UNSC. ODMUN sendiri tidak kalah dengan MUN yang lain karena diisi dengan para Chair dan Co-Chair yang sudah handal dan memumpuni di bidangnya, bahkan tidak sedikit orang di penjuru dunia yang tertarik ingin menjadi Chair ataupun Co-chair sehingga pihak dari ODMUN melakukan seleksi ketat untuk menerimanya.
Untuk pemilihan dalam anggota kepanitian ODMUN sendiri, melakukan seleksi dengan cara melihat beberapa kriteria; salah satunya dalam berkomunikasi secara efisien dan kefasihan dalam penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Didalam kepanitian sendiri terjadi pembagian struktur dan kerja, sehingga menghindari terjadinya tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan. Oleh karenanya hingga kini, ODMUN bisa menjaga kapabilitasnya karena adanya profesionalitas didalamnya walaupun terdapat hambatan seperti perbedaan waktu karena anggota kepanitian sendiri tidak hanya berasal dari Indonesia saja tetapi beberapa negara lainnya, begitu juga dengan para peserta yang berasal dari seluruh penjuru dunia tidak menyurutkan profesionalitas yang berlangsung.
Di tengah proses persiapan dalam penyelenggaraan ODMUN,ODMUN juga memiliki kegiatan menarik.Kegiatan ini diadakan guna memberikan motivasi dan pengetahuan bagi para pemuda, khususnya pemuda Indonesia dalam mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri dan bagaimana kondisi pendidikan di luar negeri,apakah berbeda jauh dengan pendidikan di Indonesia atau sama saja. Kegiatan tersebut ialah WEBINAR yang membicarakan kisah menarik mengenai “jelajah beasiswa dan pendidikan luar negeri” yang mambawa bintang tamu kaum muda inspiratif yaitu Putri Maha Lima sebagai Former Director of Policy, Education and Publicity at ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Secretariat serta tidak ketinggalan yaitu Dewi Idam Sari, yang telah selesai menempuh pendidikannya di Masters of European and Regulation at the University of Bonn.
Mengingat kondisi pada saat ini,ODMUN juga menggalang donasi bagi para delegate ataupun masyarakat yang ini berdonasi.Nantinya, donasi ini diberikan kepada masyarakat Indonesia yang terkena dampak dari Pandemi COVID-19.Dari kegiatan donasi ini, nantinya akan memberikan jenis bantuan berupa alat pelindung diri (APD), alat desinfektan, tissue basah, hand sanitizer, sabun cuci tangan, sembako dan kebutuhan pokok, vitamin dan buah-buahan. Dengan saluran bantuan ini nyatanya memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan seperti;tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan, kaum dhuafa dan para pekerja informal, fasilitas publik dan rumah ibadah. Cara yang dilakukan oleh ODMUN dalam menggalang donasi ialah dengan menggunakan media transfer melalui bank account, GOPAY dan OVO, kemudian baru nantinya akan disalurkan ke badan amal kitabisa.com
Kegiatan yang tidak kalah menarik diadakan oleh ODMUN ialah #PASSTHEPLACARDCHALLENGE melalui akun instagram @onlinedistancingmun,panitia nantinya akan me-repost video partisipan yang telah ikut memeriahkan kegiatan ini. Challenge ini juga dinilai mampu mengisi kegabutan dan menghibur para pemuda di seluruh penjuru dunia, yang diakibatkan oleh quarantine self selama hampir 2 bulan sudah. Dengan hadirnya berbagai macam kegiatan seru yang diadakan oleh ODMUN nyatanya memberikan antusiasme kepada para peserta.
“Untuk sejauh ini kesiapan keseluruhannya sudah mencapai 80% ,baik mekanisme dalam pelaksanaan ODMUN 2020 sendiri maupun untuk mekanisme penggalangan donasi yang diadakan,” ungkap Jeremy Kotambunan,selaku Director General ODMUN 2020, dihubungi via Google Meet, Minggu (17/05/2020). Untuk persiapannya, tidak hanya dilakukan oleh anggota kepanitian saja, melainkan juga para relawan yang bersedia membantu panitia dalam penyelenggaraan ODMUN 2020. “Hambatnya hanya pada saat melakukan meeting dan berkomunikasi,karena baik panitia ataupun para delegate berasal dari berbagai negara di seluruh dunia hal ini membuat perbedaan waktu yang sangat signifikan,” ungkap Jeremy.
”Semoga event ini berjalan dengan lancar dan kami juga berharap semoga ODMUN ini bisa menjadi wadah bagi para MUNers untuk menggali kemampuan, prestasi dan pastinya menjadi wadah untuk tetap melakukan amal ,melalui penggalangan donasi yang kami laksanakan,” ungkap Prapastyo,selaku Secretary General ODMUN 2020, dihubungi via Google Meet, Minggu (17/05/2020).