Setelah pada bulan Juli lalu Global Leadership Class Summer 2021 sukses digelar, kini AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta kembali berhasil menarik perhatian lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia. Global Leadership Class Oxford berhasil diselenggarakan melalui platform Zoom Cloud Meeting pada 7, 8, 14, dan 15 Agustus 2021.
Global Leadership Class merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta dan berkolaborasi dengan melibatkan AIESEC di luar negeri untuk memastikan seluruh peserta mendapat pengalaman internasional. Tujuan dari GLC Oxford yang membawa tema “Youth : Our Time to Lead The World” ini adalah melibatkan dan meningkatkan skill pemuda di seluruh Indonesia melalui pengembangan kepemimpinan. Global Leadership Class kali ini tentu berbeda dengan sebelumnya, pada Global Leadership Class Oxford kali ini membawa nuansa Harry Potter agar lebih menarik.
AIESEC yang memiliki keanggotaan di seluruh dunia percaya bahwa setiap individu terkhusus para pemuda memiliki potensi yang sama untuk memimpin dunia tentunya dengan versi terbaik diri mereka masing-masing. Hal ini selaras dengan nilai yang dimiliki AIESEC yakni “Peace and fulfillment of Humankind’s potential.” GLC Oxford mengambil “Youth : Our Time to Lead The World” dengan tujuan merangkul generasi muda untuk mengetahui potensi kepemimpinan mereka sendiri sehingga mereka dapat menerapkan dan mempraktikkan kemampuan mereka untuk memimpin dunia ke masa depan yang lebih baik.
Global Leadership Class Oxford 2021 ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari seluruh Indonesia. Acara yang berlangsung selama empat hari ini diisi oleh fasilitator dari 10 negara di dunia, diantaranya USA, El Salvador, Poland, Venezuela, Canada, UK, Slovakia, Greece, Argentina, dan India. Selama Global Leadership Class mulai dilaksanakan, GLC kali ini yang pertama kali berhasil berkolaborasi dengan 12 fasilitator dari 10 negara berbeda.
Sesi dan materi di hari pertama sampai ketiga lebih disusun untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan khususnya pada siswa sekolah menengah atas, seperti contohnya tentang public speaking, pentingnya belajar bahasa, problem solving, juga tentang pengalaman AIESEC dari para fasilitator di negara masing-masing. Hal yang menjadi berbeda yakni pada hari keempat para peserta diajak untuk ikut mengenal budaya dari 10 negara para fasilitator berada, juga hal sebaliknya, yakni para fasilitator mengenal budaya Indonesia. Sesi yang diberi nama Global Village ini juga dibuka untuk umum.
Menurut salah satu fasilitator dari Polanda, Oliwia, mengatakan bahwa menjadi fasilitator merupakan pengalaman baru yang menyenangkan untuknya, melalui Global Village Ia merasa semakin tertarik dengan budaya Indonesia dan ingin lebih mempelajari budaya Indonesia. Sedangkan menurut salah satu peserta, yakni Olivero, “Event ini seru banget dan menjadi pengalaman pertama buat saya ikut event dengan fasilitator dari luar negeri. Materi yang disampaikan di GLC ini relate banget sama kehidupan saya, dan tentunya disini saya mendapat banyak teman baru,” ungkap Olivero.
Melihat antusiasme para peserta dan fasilitator yang hadir, ketua panitia Global Leadership Class Oxford, Rifka Aulia mengaku sangat senang dan terharu. “Terharu dan senang sekali bisa mendapat pengalaman baru berkolaborasi dengan AIESEC di luar negeri, saya tidak menyangka para peserta yang hadir seantusias ini. Menjadi ketua panitia Global Leadership Class ini membantu saya untuk lebih memahami tentang event management dan menjadi hal yang tidak akan terlupakan dalam hidup saya,” ungkap Rifka.