Ertha Creation dari Mahasiswa Mercu Buana mengadakan Forum Group Discussion “Ecolabel For Sustainability” pada Kamis (09/01/20) di Ballroom Hotel Ibis Harmoni Jakarta.
Forum Group Discussion ini membahas beragam isu terhangat tentang produk yang sudah ada tanda FSC dan PEFC-IFCC, bahayanya sampah plastik bagi ekosistem laut dan lingkungan, cara mengolah sampah plastik, dan produk mana saja yang sudah dikategorikan eco label.
Forum Group Discussion ini melibatkan mahasiswa, siswa, akademisi, dan Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanglihut) ini dalam rangka mensosialisasikan produk ramah lingkungan kepada masyarakat.
Event ini dihadiri Nurmayanti (Kabid Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan), Herryadi (Direktur Lembaga Ekolabel Indonesia), Hartono Prabowo(FSC Perwakilan Indonesia), Aristia Hady Wanjaya (Program Manager Indonesia Dagang Hijau Sustainability Trade Initiative), Mayank Itami (Earth Hour Indonesia) sebagai pembicara pada Kamis(09/01/20). Serta Thya Said (Program Director I-A-M-JAGO) bertindak sebagai moderator.
Direktur Lembaga Ekolabel Indonesia menjelaskan pasar global untuk sertifikasi tanda ecolabel dan memberi edukasi untuk membeli sesuatu yang perlu dan pilih yang baik olahannya dan bisa bertahan lama. Untuk mencapainya, masyarakat perlu tahu apa saja produk yang dibuat secara baik dan dapat bertahan lama, dengan melihat barang tersebut apakah ada tanda LEI, FSC, PEFC-IFCC pada produk.
Untuk tanda FSC ini dilanjutkan detailnya oleh Hartono Prabowo (FSC Perwakilan Indonesia) bahwa saat ini terdapat 2juta hektar hutan yang tersertifikasi dengan standar FSC, baik hutan alam(HPH) maupun hutan rakyat. Luasannya akan meningkat hingga dua kali lipat dalam 3-4 tahun mendatang, termasuk dengan akan disertifikasinya beberapa perusahaan pengelola hutan alam dalam waktu dekat.
Presentasi dilanjutkan oleh Mayank Itami( Earth Hour Indonesia) bagaimana bahayanya sampah plastik bagi ekosistem laut maupun lingkungan sehari-hari. Maka dari itu diperlukan untuk melakukan pengurangan sampah plastik tersebut dengan cara membaw atas bahan setiap berbelanja, menggunakan sedotan stainless steel setiap minum di restoran/kafe, membawa botol minum sendiri.
Selain itu Aristia Hady Wanjaya (Program Manager Indonesia Dagang Hijau Sustainability Trade Initiative) membahas tentang supply chain atau rantai pasok, bahwa produk yang kita pakai saat ini tidak begitu saja jadi namun ada rangkaian panjang yang bahan dasarnya perlu dilihat apakah ecolabel atau tidak, sebagai contoh sebuah cokelat kalau kita lihat dikemasan terdapat logo ekolabel, itu hanya untuk packagingnya saja, bagaimana dengan cokelatnya? Cokelat ini diambil dari kebun mana? Apakah saat pembukaan lahan untuk kebun tersebut dengan cara ramah lingkungan atau tidak.
Penutup presentasi terakhir dilanjutkan oleh Nurmayanti (Kabid Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan) yang menginformasikan serta meningkatkan awareness masyarakat untuk memilih sampah yang dapat didaur ulang dan pengurangan sampah plastik di lingkungan. Bukan hanya itu saja, beliau menjelaskan kriteria ekolabel yang sudah terdaftar nasional.
Setelah sesi makan siang bersama, kemudian dilanjutkan dengan sesi Forum Group Discussion, dengan adanya pertanyaan yang ditanyakan oleh Narasumber yang disampaikan oleh moderator kepada para peserta yang sudah duduk berkelompok. Para peserta wajib mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan oleh narasum bersama kelompoknya. Setelah diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi, kelompok wajib menyampaikan jawabannya ke depan narasumber.
Sesi untuk Forum Group Discussion berakhir, dilanjutkan dengan mengumumkan siapa yang memenangkan hadiah yang telah disediakan oleh semua sponsor yang telah membantu acara yang diadakan oleh Ertha Creation. Setelah itu sesi foto dengan semua peserta yang hadir dan narasumber yang sudah menjadi pembicara.