“Kamu…Dia…Saya…LAWAN NARKOBA !” Itulah sedikit jargon yang diberikan oleh Afis selaku salah satu pemateri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan pagi itu.
Menjadi sangat penting bagi generasi muda khususnya remaja terkait penyadaran mengenai bahaya Narkoba.
“Permasalahannya disini anak seusia SD saja sudah pakai Narkoba, Pasuruan ini termasuk Zona Merah terkait penyebaran Narkoba,” terang Billy salah satu pemateri dari BNN.
Penyadaran Generasi Muda Melalui BNN dilaksanakan di SMP Negeri 2 Prigen, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Dilaksanakan pada Jum’at, 2 Agustus 2019, Penyadaran Generasi Muda Melalui BNN ini bertujuan untuk membentuk kesadaran akan bahaya Narkoba bagi juga membentuk kepribadian yang tidak mudah dipengaruhi lingkungan yang membahayakan masa depan mereka. Sosialisasi BNN ini diikuti oleh 511 siswa dengan berbagai tingkatan kelas yang dimulai dari jam 7 hingga jam 10 pagi. Siswa diberikan pengarahan terkait bahaya penggunaan narkoba, rehabilitasi dari penggunaan narkoba, serta undang-undang yang berlaku terkait penggunaan narkoba di Indonesia.
Berbicara mengenai Badan Narkotika Nasional, BNN sendiri dikepalai oleh Heru Winarko terbentuk pada tahun 2002 dengan tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencegahan, pemberantasan penyalahangunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya. BNN bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui Koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Harapannya dengan adanya Sosialisasi ini khususnya remaja dapat memahami betapa pentingnya penyadaran terkait bahaya dari Narkoba dan juga dapat menjauhi hal tersebut, terlebih di daerah ini ( Pasuruan ) termasuk dalam zona merah terkait Narkoba, ” Ujar Aldi selaku Koordinator Divisi Sosial Budaya
“Acaranya bagus sih, lebih menyadarkan kita terkait penyadaran akan bahaya Narkoba, terlebih saya tadi dapat hadiah dari kakak–kakak KKN,” Ujar Annisa Selaku siswa yang menghadiri sosialisasi BNN.
ADVERTISEMENTS
Dokter Kecil
Kesehatan merupakan aspek penting dalam setiap aktifitas yang dilakukan sehari hari. Oleh karena itu, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 141 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertempatkan di Desa Dayurejo, kecamatan Prigen, kabupaten Pasuruan menggelar acara penyuluhan kesehatan serta simulasi tentang kesehatan melalui program Dokter Cilik (Dokcil).
Dilaksanakan di SD Negeri Dayurejo 4, Dusun Gutean, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, gelaran acara Dokter Cilik dimulai pada tanggal 23, 25, 30 Juli dan 1 Agustus 2019. Tujuan diadakannya dokcil ini sebagai pengenalan memahami bantuan medis dasar dan gerakan masyarakat sejak dini. Kegiatan ini dimulai dari diadakannya pre-test untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan anak-anak mengenal penatalaksanaan medis dasar. Disamping itu kegiatan ini juga dilengkapi dengan studi kasus sebagai implementasi dari materi yang sudah diberikan dan diakhiri dengan post-test. Kriteria dari pemilihan dokcil ini berdasarkan nilai tertinggi dari pre-test, post-test, nilai keaktifan dan pemahaman materi. Pemilihan dokter kecil diumumkan hari ini yaitu Selasa 5 Agustus 2019 berupa penyematan jas dokcil serta sertifikat.
“Program dokter kecil ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dimana mereka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya,” ujar Sabrina selaku penanggung jawab kegiatan.
“Meskipun capek, acaranya seru.” Ujar Rara selaku peserta didik yang diwawancarai seusai kegiatan
“Harapannya dengan adanya program dokter kecil ini siswa SDN 04 Dayurejo dapat paham pentingnya kesehatan sejak dini.”