Berlangsung Selama 18 Hari, FKY 30 Ditutup dengan Manis dan Berkesan!

Keren banget deh pokoknya! Siapa yang kemarin udah ke sini?

Yogyakarta, 9 Agustus 2019. Perhelatan tahunan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, FKY 30, yang diselenggarakan sejak 23 Juli 2018 lalu, akhirnya menginjak hari terakhir yang ditandai dengan upacara penutupan di Planet Pyramid, Bangunharjo, Bantul, DIY.

Rangkaian acara penutupan diawali di Panggung Pasar Seni FKY 30 sekitar jam 19:00 WIB oleh Uyu-uyu Karawitan dan dilanjutkan dengan Tari Hanuraga, yang disuguhkan oleh siswa-siswa SMKI Yogyakarta. Setelah sambutan dari MC, dipanjatkan doa oleh koordinator Lokakarya FKY 30, Awaluddin G. Mualif.

Sekitar 20:00 WIB, Roby Setiawan yang menjabat sebagai Ketua Umum FKY 30, memberikan laporan pelaksanaan festival tahunan ini. Dalam kesempatan ini beliau mempaparkan terdapat 20 program FKY 30 yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Semua program tersebut berjalan lancar, ditandai dengan besarnya antusiasme masyarakat yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, keterlibatan berbagai macam kelompok seni dari berbagai macam kategori, turut meramaikan dengan karya-karya yang atraktif, interaktif, dan edukatif. Ada 1.880 pelaku seni tradisi, 73 perupa dari seluruh kabupaten dan kota se-DIY, 28 seniman sastra dan teater, 35 sineas dalam Bioskop FKY dan 2.160 pelaku seni pertunjukan. Jika ditotal ada 4.176 pelaku seni yang tampil di FKY 30 ini.

Pencapaian lain FKY tahun ini adalah berhasilnya melahirkan sebuah festival yaitu Jogjakarta Video Mapping Festival yang diselenggarakan selama 3 hari disepanjang Jalan Malioboro, dengan melibatkan seniman video mapping dari Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, dan Jakarta. Diharapkan tahun-tahun mendatang JVMF siap menjadi festival mandiri yang menjadi salah satu suguhan festival tahunan di Yogyakarta.

Setiap program FKY 30 ini dikemas semenarik mungkin sehingga bisa menjadi ruang-ruang bermain baru bagi siapapun yang terlibat dan berkepentingan dalam penyelenggaraan kali ini. Energi sukaria ini berdampak pada jumlah kunjungan selama 17 hari yaitu dari tanggal 23 Juli – 8 Agustus 2018 dengan total jumlah pengunjung 160.472 orang, sehingga rata-rata jumlah kunjungan harian 9.440 pengunjung/hari. Sedangkan di hari terakhir, 9 Agustus 2018, jumlah kunjungan mencapai 15.551 orang. Banyaknya jumlah kunjungan ini juga berdampak pada omset 100 tenant Pasar Seni produk kreatif  yang hingga 9 Agustus 2018 mencapai Rp 965.731.100,00. Dengan demikian rata-rata omset harian Rp. 53.651.728,00.

Selain keuntungan yang bersifat komersial, ada tujuan lain yang berhasil dicapai dalam penyelenggaraan Pasar Seni FKY ini.  Tujuan tersebut adalah berhasil terjalinnya hubungan yang makin erat antara para tenan di FKY ini, sehingga dapat membantu memperluas jejaring dan kolega mereka baik itu dalam kehidupan sosial maupun untuk pengembangan bisnis yang lebih luas.

Sementara itu total omset 73 peserta stand kuliner yang dikelola oleh pihak Pyramid dari 23 Juli – 8 Agustus 2018 sebesar Rp. 1.831.025.500,00 dengan rata-rata omset hariannya mencapai Rp. 107.707.382,00. Penyelenggaraan FKY 30 juga berdampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar venue seperti 4 kantong parkir yang dikelola tiap pedukuhan seperti parkir Akademi Komunitas, Druwo, Pandes, dan Resto Firdaus selama 17 hari total pendapatan mencapai Rp. 133.923.000,00.

Di usia yang ke 30 tahun FKY telah berhasil menjadi etalase seni budaya bersama, baik yang berasal dari DIY, provinsi lain, bahkan dari mancanegara. Secara keterlibatan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir FKY telah turut menampilkan kelompok seni dari negara lain seperti Inggris, Perancis, Jepang, Amerika, dan negara lain yang sebenarnya ingin bergabung namun terkendala perijinan untuk dapat tampil di FKY. Sama seperti delegasi dari Provinsi lain, Kelompok seni dari negara sahabat tersebut membiayai proyeknya sendiri untuk bisa tampil di FKY.

“Hal-hal yang selama ini sudah diusahakan, merupakan upaya bersama untuk keberlangsungan FKY yang lebih baik. Misi rebranding telah dicapai, dan formulasi penyelenggaraan telah disempurnakan. Kami berharap FKY kedepan menjadi lebih baik dan selalu menjadi event yang dinanti-nantikan seluruh pelaku seni budaya baik dalam negri maupun mancanegara.” pungkas Roby Setiawan dalam sambutannya tersebut.

Sementara itu Kepala Bidang Adat dan Seni Tradisi Dinas Kebudayaan DIY Setyawan Sahli SE,MM., dalam sambutannya mengharapkan agar ke depannya FKY bisa benar-benar lebih berguna bagi seluruh masyarakat. Untuk itu direncanakan pada awal 2019 akan digelar beberapa FGD (focus group discussion) guna mendapatkan format, lokasi, tema, dan konsep-konsep baru agar bisa meraih lebih banyak lagi partisipasi masyarakat.

“Diharapkan pula di pelaksanaan mendatang penampil dari luar negeri bisa makin banyak. Mungkin perlu ada kepanitian khusus yang menangani terkait penampil dari luar negeri. Dengan demikian FKY bisa go internasional. Ini sesuai arahan Gubernur DIY yang menyatakan bahwa FKY akan menjadi ikon kesenian DIY.” ungkap Setyawan Sahli SE,MM. di dalam sambutannya.

Upacara penutupan dimulai sekitar jam 21:00 WIB ditandai dengan penerbangan kitiran ke udara sebagai penanda berakhirnya FKY 30 ini, yang mengingatkan prosesi yang sama yang dilakukan saat penutupan FKY 25 yang waktu itu diketuai oleh Setyo Harwanto.

Penerbangan kitiran ini juga sebagai penanda berakhirnya masa kepanitiaan yang sejak FKY 25 hingga FKY 30 ini diawaki oleh Setyo Harwanto, Ishari Sahida, dan Roby Setiawan di posisi ketua. Usai penerbangan kitiran, ketiga ketua panita FKY tersebut saling berbagi cerita, kenangan, dan pengalaman menjadi ketua panitia FKY selama ini.

Akhirnya, pemutaran film dokumentasi FKY berjudul KITA menjadi akhir dari rangkaian upacara penutupan perhelatan festival seni tahunan Yogyakarta ini. Film ini mengemas moment-moment indah dan kenangan tak terlupakan dari mulai FKY 25 hingga FKY 30.

Penonton yang tak juga beranjak dari panggung utama FKY 30 seusai selesainya pemutaran film tersebut hingga beberapa saat, akhirnya mendapat imbalan yang sepadan.

Layar besar yang digunakan untuk memproyeksikan film FKY KITA mendadak turun dan dari baliknya muncul Jogja Hiphop Foundation langsung menghentak dengan Sabdatama. Beberapa penonton yang akan pulang sontak balik badan dan kembali menyemuti panggung utama FKY ini.

Penampilan JHF ini benar-benar jadi kejutan ini berturut-turut membawakan Topi Miring, Ora Cucul, Sedulur, Ngene Ngono, kejutan lain muncul dari balik set drum di panggung yang semula kosong. Karena JHF mengundang The Supersas alias Tony Soekamti untuk mengisi drum pada lagu Jogja Istimewa.

Kehadiran The Supersas di panggung tentu saja membuat penonton menduga Endank Soekamti akan tampil pada giliran berikutnya. Benar saja, setelah JHF pamit mundur, Erix dan Dory langsung menyeruak dan membawakan Salam Indonesia. Setelah Ojo Nesu, Luar Biasa, dan Waktu, Endank Soekamti membuka sesi request lagu untuk para penonton. Pada sesi ini, Endank Soekamti menerima permintaan dengan membawakan lagu Bau Mulut dan Pejantan Tambun.

Setelah sesi request, Endank Soekamti melanjutkan penampulannya dengan lagu Sampai Jumpa yang diikuti para penonton yang sudah akrab dengan lirik lagu ini. Lagu Terima Kasih menjadi nomer penutup penampilan Endank Soekamti. Selain MC dan JHF yang turut naik panggung ternyata tampak Heru, vokalis Shaggydog, ikut bernyanyi bersama.

Nampaknya FKY 30 kali ini benar-benar ingin membuat penonton penasaran dan bertahan lebih lama di depan panggung. Berbeda dengan sebelumnya, Shaggydog tidak langsung tampil masih ada jeda bersama para MC.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu tampil juga, Shaggydog tampil dengan lagu pertamanya Mari Berdansa. Lagu Kecoak, Rudy’s Story, Bungaku, dan Jalan-jalan. Black Finit tampil ke panggung bersama Shaggydog membawakan lagu terbarunya yang berjudul Bukan Puisi.

Berlangsung Selama 18 Hari, FKY 30 Ditutup dengan Manis dan Berkesan!

Kejutan akhir muncul di lagu penutup Shaggydog yang berjudul Ambilkan Gelas. Artis-artis yang sebelumnya tampil turut membawakan lagu ini seperti Erix Soekamti yang memegang bass, dan JHF yang mengisi bagian rap pada lagu ini. Tepat di akhir lagu, kembang api diluncurkan dan menambah kemeriahan dan warna-warni malam penutupan FKY 30 ini.

Penampilan tiga band di penghujung panggung penutupan FKY 30 ini adalah wujud dari Gugur Gunung Concert yang digelar sebagai bentuk usaha pengumpulan dana bagi korban bencana alam gempa bumi di Lombok. Dari konser tersebut didapatkan total donasi sebesar Rp 27.217.800 yang akan disalurkan langsung oleh Tim Gugur Gunung yang terdiri Muhammad Marzuki (JHF) dan Sekber Pecinta Alam Yogyakarta yang datang langsung ke Lombok.

Terima kasih dan Sampai jumpa di lain waktu!

AGENDA KEGIATAN FKY 30 | 2018:

  1. Pawai & Pembukaan FKY, Tgl 23 Juli 2018, Jl. Malioboro dan Gedung Kepatihan
  2. Pasar Seni FKY, Tgl 23 Juli – 9 Agustus 2018, Planet Pyramid
  3. Panggung Pasar Seni FKY, Tgl 23 Juli – 9 Agustus 2018, Planet Pyramid
  4. PAPERU | Pameran Perupa Muda, Tgl 25 Juli – 9 Agustus 2018, Planet Pyramid
  5. Bursa Seni FKY, Tgl 24 Juli – 9 Agustus 2018, Planet Pyramid
  6. Lomba & Workshop FKY, Tgl 24 Juli – 9 Agustus 2018, Planet Pyramid
  7. Bioskop FKY, Tgl 25 – 30 Juli 2018, Planet Pyramid
  8. Lokakarya FKY, Tgl 26, 29, 31 Juli dan 3, 5 Agustus 2018, Pakem, Piyungan, Bantaran Kali Code, Ngaglik
  9. Sastra FKY, Tgl 27 – 31 Juli 2018, Kampoeng Mataraman
  10. Diskusi Seni & Budaya, Tgl 27 Juli 2018, Kampoeng Mataraman
  11. Panggung Senyap, Tgl 31 Juli – 8 Agustus 2018, Planet Pyramid
  12. Panggung Musik Elektronik : 1 Agustus’18, Jogja National Museum
  13. Jogjakarta Video Mapping Festival, Tgl 2 – 4 Agustus 2018, Sepanjang Jln. Malioboro dan Nol Kilometer
  14. Teater FKY, Tgl 3 & 6 Agustus 2018, Planet Pyramid & Tembi
  15. Panggung Belakang, Tgl 3 – 5 Agustus 2018, Planet Pyramid
  16. Panggung “SEMELEH” – Kontemporer Tari & Musik, Tgl 7 & 8 Agustus 2018, Stadion Pancasila UGM
  17. Pawai Mesemeleh, Tgl 7 Agustus 2018, Jl. Malioboro
  18. Wayang Kulit, Tgl 8 Agustus 2018, Planet Pyramid
  19. Penutupan : 9 Agustus’18, Planet Pyramid

Tentang FKY 30 :

Tema yang diangkat FKY 30 adalah MESEMELEH, berasal dari dua kata yaitu MESEM yang berarti senyum, dan SEMELEH yang bermakna ikhlas atau nrima.

MESEM merepresentasikan kedewasaan FKY untuk tetap menyajikan festival yang menarik, menghibur dan edukatif, sekaligus relevan dengan perkembangan zaman, baik dalam karya hingga penyajiannya. SEMELEH merepresentasikan FKY sebagai festival seni yang memberikan ruang kepada semua pihak yang berpartisipasi di dalamnya, baik itu kreator, panitia, masyarakat, hingga pemerintah. Tentunya, untuk saling memberikan kontribusi demi menciptakan FKY yang lebih baik.

Terima kasih dan Salam Budaya,

FKY 30 – MESEMELEH

KONTAK DAN INFORMASI :

SEKRETARIAT FKY 30 2018

Planet Pyramid, Jl. Parangtritis Km. 5,5 Bangunharjo, Bantul, Yogyakarta

www.infofky.com

Divisi Markom-Media Relation : 

Diendha Febrian – 0817 2711 09

Pramesthi Ratnaningtyas – 0815 7893 9806

Iwan Pribadi – 0812 1567 003

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini