Sebagai ajang kompetisi olah raga terbesar se-Asia, sepantasnya masyarakat Indonesia bangga dan menyambut dengan suka cita pelaksanaan Asian Games untuk kedua kalinya di tanah air.
Indonesia kali pertama menjadi tuan rumah Asian Games ialah pada saat republik ini masih berusia 17 tahun, yaitu pada 1962. Saat itu, Indonesia memanfaatkan Asian Games untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus sebagai sarana untuk memperkuat pengaruh di kancah internasional. Pembangunan infrastruktur pendukung dilakukan di Ibukota untuk menyambut 17 negara yang menjadi peserta Asian Games ke-4 pada saat itu. Agustus nanti, sehari setelah memperingati hari kemerdekaan ke-73, Indonesia kembali dipercaya menjadi penyelenggara ajang bergengsi yang diikuti oleh 45 negara, dengan mempertandingkan 40 cabang olah raga. Sekira 15.000 atlet akan bertanding mulai tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018, di Jakarta dan Palembang.
Mengusung tema Energy of Asia, Indonesia berusaha mengangkat tinggi-tinggi beragam kekayaan Indonesia yang dapat merepresentasikan betapa beragamnya Asia, mulai dari budaya, bahasa, dan peninggalan sejarah. Seperti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, Asia juga memiliki karakteristik serupa, sangat beragam namun tetap bersatu dalam semangat persaudaraan.
Demi lebih menggelorakan semangat menyambut Asian Games, Presiden Joko Widodo turun tangan mengajak seluruh kementerian untuk menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai Asian Games. Presiden berharap Asian Games mampu menjadi pembicaraan hangat baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Slogan “Dukung bersama Asian Games 2018” menjadi bentuk dukungan kuat bagi atlet Indonesia yang akan bertanding dalam ajang Asian Games. Presiden Joko Widodo juga sangat mendorong agar semua kalangan menyambut antusias gelaran ini, “Ini perhelatan yang sangat besar. Yang kita inginkan adalah sekarang ini mestinya masyarakat kita sudah ‘demam’, lha ini baru anget, belum panas apalagi ‘demam’”, tuturnya di Istana Negara.
Dirjen Infomasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, memandang Asian Games sebagai isu yang harus dikedepankan. “Asian games memang berdekatan dengan event besar Piala Dunia dan pilkada serentak. Masyarakat tahu dan ingin dukung, tapi belum terlihat. Kami coba dorong partisipasi publik agar lebih terlihat, karena Asian Games itu soal kebanggaan bangsa,” paparnya ketika dihubungi melalui pesan singkat.
Tuliskan dan Sebarkan Dukungan
Salah satu upaya dari banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung Asian Games ialah seperti yang dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Bersama Bitread Digital Publishing, Kominfo menggelar dua kompetisi menulis bertajuk “Writingthon Asian Games”. Kompetisi menulis tersebut mengangkat dua tema besar, yaitu: “Dukung bersama Asian Games dari Daerahku” dan “Aku bangga Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games”. Dua kompetisi ini ditujukan bagi peserta dengan latar belakang berbeda.
Kompetisi menulis bertema “Dukung bersama Asian Games dari daerahku” ditujukan bagi para blogger aktif, sementara “Aku bangga Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games” ditujukan bagi mereka yang berlatar-belakang pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.
Kompetisi menulis ini terbilang unik, sebab memiliki konsep yang berbeda dengan kompetisi menulis pada umumnya. “Kompetisi ini terinspirasi dari Hackhaton. Jika dalam Hackaton para peserta berlomba untuk membuat sebuah aplikasi atau meretas sebuah perangkat lunak, maka pada Writingthon, peserta secara maraton bersama-sama membuat sebuah naskah buku,” tutur Founder Bitread, Anita Hairunnisa.
Kompetisi terbagi dalam tiga fase, yakni fase seleksi (kompetisi), pengumuman pemenang, dan masa karantina Writingthon. Kompetisi dibuka pada 7 Juni 2018, di mana para peserta mulai mengirimkan tulisan berdasarkan tema yang diangkat. Pengiriman karya tulis ditutup pada 17 Juli 2018. Hasil seleksi akan diumumkan pada 25 Juli 2018. Informasi lebih lanjut dapat diakses pada laman bitread.id/asiangames.
Fase berikutnya ialah masa karantina yang dilaksanakan menjelang perayaan Asian Games, yaitu pada tanggal 15-17 Agustus 2018. Selama masa karantina tersebut, para pemenang akan menghimpun tulisan dan mengemasnya menjadi sebuah buku sebagai karya kolektif. Selama tiga hari, para pemenang akan meramu kembali naskah yang mereka kirim demi menyusun sebuah buku berjudul Asian Games: Energi Asia. Rencananya, buku tersebut akan diterbitkan dan diluncurkan pada 18 Agustus 2018 dalam perayaan Asian Games, yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang. Selain memperoleh hadiah dan penghargaan, para pemenang Writingthon juga diundang untuk menghadiri perayaan Asian Games XVIII tersebut.
Pada acara penyerahan hadiah Lomba Ekspresi Dukung Asian Games 2018 di Jakarta, Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan, “Dukungan masyarakat adalah bentuk dukungan moral bagi suksesnya Asian Games di Indonesia.” Maka, seiring peran tersebut, kompetisi dan penerbitan buku Asian Games: Energi Asia merupakan sarana yang menguatkan kampanye dukung bersama Asian Games 2018. Writingthon Asian Games diharapkan mampu menularkan semangat dan rasa kebanggan kepada masyarakat Indonesia karena keberhasilan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Contact Person Bitread: Amalia Telp/Wa (083890790002)