Pada 22 – 25 Maret 2019, Bali, Indonesia menjadi tuan rumah untuk 462 delegasi muda dunia. Para delegasi ini datang untuk mengikuti rangkaian acara Bali Asia International Model United Nations (BAIMUN). BAIMUN sendiri merupakan sebuah acara berskala internasional yang memberikan gambaran mengenai simulasi sidang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dengan tema Cultural Heritage in Digital Age, para delegasi akan berperan layaknya seorang diplomat dari utusan negara masing-masing dan membahas mengenai isu-isu dunia beserta solusi yang mereka tawarkan. Hal yang menantang ialah, para delegasi tidak hanya membahas isu dunia dan solusinya namun harus bisa menemukan benang merah dengan tema yang ada. BAIMUN juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para anak muda bangsa untuk melatih kemampuan dalam berbicara di depan umum, memahami dasar teknik negosiasi, debat dan juga untuk memperluas relasi berskala internasional.
Mengingat tema BAIMUN Cultural Heritage in Digital Age, hal tersebut sangat relevan dengan apa yang sekarang terjadi di Indonesia. Indonesia sendiri sudah mulai memasuki Revolusi Digital yang nantinya bisa berdampak kepada warisan budaya yang ada. Sehingga, BAIMUN bisa turut memberikan solusi yang bermanfaat bagi Indonesia.
Pemerintah Indonesia turut memberikan dukungannya terhadap BAIMUN, dengan menghadirkan Ibu Retno L.P. Marsudi, Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia sebagai pembicara utama. Selain itu, turut pula menghadirkan Bapak Azis Nurwahyudi, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu, sebagai salah satu pembicara dari perwakilan pemerintahan Indonesia. Untuk membangun dialog yang lebih menarik dan membangun, BAIMUN juga akan mengundang Bapak Jean Couteau, seorang Budayawan dan Akademisi, yang akan turut menjadi pembicara di sesi kegiatan Grand Symposium.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini akan menyajikan sesi-sesi kegiatan yang mendorong para delegasi untuk semakin aktif dalam menyuarakan opini yang kritis dan membangun. Di buka dengan kegiatan Grand Symposium, sesi acara akan dilanjutkan dengan kegiatan MUN 101. Melalui MUN 101, para delegasi akan diberikan bekal pengetahuan mengenai dunia PBB; dari segi sejarah, istilah, tata cara, sampai ke prosedur. Hal ini diharapkan agar para delegasi dapat menjalankan perannya dengan baik sesuai tata cara yang ada di dalam kegiatan utama yaitu Meeting Session yang akan dilaksanakan pada hari kedua.
Namun, tidak terbatas pada kegiatan di dalam ruangan, hari terakhir BAIMUN akan diisi dengan Bali City Tour dimana para delegasi akan diajak untuk berkeliling ke beberapa tempat wisata terkenal di Bali, seperti Garuda Wisnu Kencana, Pura Luhur Uluwatu dan Golden Rabbits Coffee. Kegiatan ini sebagai salah satu kesempatan untuk menunjukan keindahan Bali sebagai bagian dari Indonesia kepada dunia internasional. Tidak hanya keindahan yang akan disuguhkan, namun pada malam penutupan akan ada sesi menarik yang disebut dengan Cultural Night. Pada sesi ini, delegasi diwajibkan untuk menggunakan pakaian tradisional dari negara asalnya dan juga berkesempatan untuk menampilkan persembahan yang mengangkat unsur budaya negara asal.
BAIMUN 2019 sebagai acara perdana sudah berhasil mendapatkan respon positif. Terbukti dengan total 17.889 pendaftar. BAIMUN juga berhasil mengumpulkan lebih dari 44 negara di dunia untuk mengikuti acara tersebut dalam berpartisipasi aktif untuk mengembangkan digital yang ada tanpa melupakan warisan budaya yang ada.
BAIMUN sendiri merupakan salah satu acara yang dibawahi oleh International Global Network (IGN), sebuah organisasi non-pemerintah yang bertujuan untuk menyatukan anak-anak muda dari seluruh dunia dalam berkontribusi pada gerakan sosial, bisnis, teknologi, dan budaya dengan imbalan dunia yang lebih baik. Dengan misi “Connecting Youth Leaders to the World,” IGN telah berhasil melakukan program besar yang berfokus pada lingkup Asia dan sekitarnya, seperti; Youth Excursion (YOUTEX), Asia Youth International MUN 2017 and 2018 (AYIMUN), Asia World MUN I and II (AWMUN), Global Goals MUN 2017 and 2018 (GGMUN), Korea International Culture and Education (K-ICE), Sasambo Greeneration.
Lebih lanjut, IGN terus mengembangkan program-programnya untuk memperluas kesempatan bagi para pemimpin muda untuk menciptakan dunia yang lebih baik.