AIESEC in UPNVJ adalah suatu organisasi kepemudaan yang memiliki fokus pada pengembangan kepemimpinan serta mendorong para pemuda untuk melakukan aksi nyata guna memberikan dampak positif di lingkungan sekitar. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, tidak menghalangi AIESEC in UPNVJ untuk menggelar acara yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Acara ini merupakan acara tahunan yang Bernama Impact Circle. Di tahun 2021 merupakan acara kedua dari Impact Circle, pada hari Jumat, 28 Mei 2021 acara ini mengangkat topic dari SDGs No. 3 (Goold Health and Well Being) dengan judul Self Investment: For the Future, For the Better YOUth. Hal ini dilakukan karena AIESEC in UPNVJ ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan fisik dan mental di masa pandemi dimana semua orang dituntut bekerja/sekolah dari rumah secara daring.
Pada webinar ini terdapat 3 pembicara yang memiliki sesinya masing-masing. Pembicara pertama ialah Riza Arief Putranto, PhD, DEA, beliau merupakan peneliti di Molecular Genomics Crowdfight COVID19. Pada sesinya beliau membahas betapa pentingnya Science Communications. Selama pandemi, kita menyaksikan penyebaran suatu penyakit, penyebaran data, dan juga penyebaran informasi. Dengan demikian, ilmu komunikasi menjadi penting di masa pandemi. Di era pandemi ini, misinformasi dapat mengganggu banyak aspek dalam upaya menghentikan pandemi ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai ‘diri sendiri’ untuk menghentikan penyebaran misinformasi? adalah menjadi komunikator sains yang baik. Untuk menjadi komunikator yang baik kita harus memeriksa sumber – baca – periksa kembali sumber – ulangi kemudian analisis dan simpulkan data kami. “Virus menyebar seperti api, kita juga harus menyebarkan informasi yang benar dengan cepat”
Lalu pada sesi kedua diisi dengan pembicara yang tak kalah hebatnya, beliau adalah dr. Santi Yuliani, M.Sc., Sp.Kj. Sepanjang sesinya, beliau membahas mengenai Kesehatan mental. Dimana kesehatan dan kesejahteraan yang baik tidak dapat dipisahkan. Kondisi kesehatan mental kita bergantung pada kondisi otak kita.
Otak kita bertanggung jawab atas perilaku, kognisi, dan emosi seseorang. tubuh kita sebenarnya merespons stres, tubuh Anda memberi Anda tanda- tanda. Itulah mengapa menjaga kesehatan mental kita tidak hanya melindungi kondisi mental kita tetapi juga melindungi kesehatan fisik kita. jika Anda memberi makan tubuh Anda, Anda harus ‘memberi makan’ dan ‘melatih’ otak Anda juga. Untuk ‘memberi makan’ otak Anda, Anda harus menerapkan sistem masuk-keluar sampah, dan melatih otak Anda melalui persiapan risiko. “Lima cara untuk kesejahteraan: terhubung, aktif, memberi, memperhatikan, dan terus belajar”
Sesi terkahir ditutup dengan pembahasan mengenai Kesehatan fisik oleh pembicara yang ahli di bidangnya, beliau adalah Shiely Venessa, seorang pelatih nutrisi praktis, dan pembuat konten gaya hidup sehat dan kebugaran. Didalam sesinya menjelaskan bahwa COVID-19 tidak memilih orang, itulah mengapa kita harus tetap fit. Untuk bugar jasmani ada 3 faktor yaitu nutrisi, tidur dan olah raga. Penting untuk menjaga nutrisi kita melalui penyesuaian kalori dan waktu makan. kita juga perlu berolahraga secara konsisten untuk menjaga massa otot-lemak kita. Semakin banyak Anda berolahraga, semakin tinggi stamina dan kekebalan yang Anda dapatkan. Karenanya nutrisi dan olah raga tidak akan berguna tanpa intensitas tidur yang baik. Tidur dibutuhkan tubuh kita untuk beristirahat dan meregenerasi selnya. Kesimpulannya, kita perlu menjaga keseimbangan ketiga faktor ini agar bisa hidup sehat. “Sulit untuk memulai, tetapi lebih sulit untuk menjadi konsisten”
Acara ini juga berjalan dengan lancar berkat bantuan dan panduan dari moderator, yaitu Yohana Budisusetia, M.Psi., Psikolog yang merupakan psikolog Pendidikan, konselor, dan pendiri dari tuwaga.community. Bu Yohana menutup acara ini dengan memberikan rangkuman pembahasan acara ini berupa konklusi yang sangat inspiratif bagi para pemuda. Ada lebih dari 80 orang yang dengan antusias mendaftar acara ini. Banyak pihak yang berpartisipasi dalam acara ini diantaranya yaitu mahasiswa, dan delegasi dari komunitas-komunitas yang ada di Indonesia. Tidak hanya menjadi peserta dalam acara ini, namun para delegasi juga melakukan aksi berupa membagikan inovasi mereka sebagai bentuk langkah yang akan mereka lakukan untuk hidup sehat dimasa pandemi.