Imlek segera tiba, dan perayaan ini belum lengkap tanpa hadirnya kue imlek yang kerap disebut Nian Gao ini. Pasti sudah pernah menjumpai kue yang satu ini, kan?
Ternyata di balik manis legit kue ini memiliki asal-usul dan makna yang dalam di setiap gigitan manisnya. Kebayang kan ketika duduk-duduk santai di perayaan imlek, di tengah kehangatan keluarga, terus ada secangkir teh dan sepiring Nian Gao yang siap menemani?
Sebagai salah satu tradisi imlek, kue ini banyak ditemui di daerah pecinan terutama ketika perayaan imlek. Konon, Nian Gao ini gak cuma sekadar kue loh, tapi dia bisa bikin tahun kamu penuh berkah dan kemakmuran.
Emang bener ya? Yuk simak penjelasan mengenai kue keranjang alias nian gao yang bikin nagih ini!
ADVERTISEMENTS
Asal-Usul Nama Kue Keranjang
Yuk kita bongkar misteri di balik nama “kue keranjang” dan “nian gao”! Dua nama ini punya cerita tersendiri yang pastinya bikin kamu makin sayang sama si manis kenyal satu ini.
Mulai dari “kue keranjang” dulu, nih. Kenapa, sih, dinamain kue keranjang? Jadi ceritanya, kue ini dulu dibungkus pakai keranjang dari bambu. Nah, keranjang bambu ini berfungsi buat tempat cetakan adonan kuenya juga.
Karena kebiasaan itu, jadilah nama “kue keranjang” melekat hingga sekarang. Kira-kira gitu deh, asal-usul nama lokalnya yang khas banget sama budaya kita.
Sekarang, lanjut ke si “nian gao”. Nama ini bawa kita langsung ke tanah Tiongkok, tempat asalnya. Dalam bahasa Mandarin, “nian” berarti “tahun”, dan “gao” berarti “kue” atau bisa juga diartikan “tinggi”.
Jadi, nyeplos deh makna “nian gao” yang nggak cuma harfiah jadi “kue tahun”, tapi juga simbol doa dan harapan biar tahun berikutnya lebih sukses dan lebih tinggi peruntungannya dari sebelumnya.
Itu dia asal-usul salah satu makanan khas imlek ini. Selain bikin kenyang dan puas, ternyata nama dibalik kue buat imlek dan nian gao ini juga sarat makna dan tradisi.
ADVERTISEMENTS
Makna Filosofis Kue Keranjang
Kalau kamu lagi menikmati kue keranjang di perayaan Imlek, sebenarnya ada sesuatu yang lebih dari sekadar rasa manis legit dari kue ini!
Pertama-tama, si kue khas cina ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan. Bayangkan, bikinnya aja kan dari adonan ketan yang lengket, seolah ngajak semua orang buat tetap kompak dan dekat. Jadi, menyantap kue keranjang itu kayak kamu lagi merayakan kehangatan keluarga.
Makin sering dikunyah, makin erat juga hubungan kekeluargaan kamu—mirip banget sama teksturnya yang kenyal dan lengket.
Nah, gak cuma itu, bentuknya yang bulat juga punya arti, lho. Bulat melambangkan kesempurnaan dan keberlanjutan. Makanya, pas banget disantap pas pergantian tahun. Harapannya, tahun baru yang datang bisa membawa kebahagiaan dan keberkahan yang utuh.
Terus, positifnya gak berhenti di situ. Seperti namanya dalam bahasa Mandarin, “nian gao”, yang juga berarti “tinggi tahun”.
Itu dia, setiap gigitan adalah doa dan harapan buat peningkatan kualitas hidup di tahun yang baru. Angan-anganmu tahun ini bisa makin ‘tinggi’ dan sukses, persis seperti kue yang disusun bertingkat-tingkat.
ADVERTISEMENTS
Asal Usul Kue Keranjang Sebagai Persembahan Dewa
Kue keranjang, atau yang punya nama cakep lain “nian gao”, ini udah jadi penganan wajib pas Imlek dari zaman baheula. Jangan salah, kernya si kue bukan sembarang kue, dia bawa cerita panjang sejak ribuan tahun lalu.
Dulu, di Tiongkok kuno, kue keranjang dijadikan persembahan buat para dewa dan leluhur saat perayaan musim semi. Coba deh bayangin, di tengah hingar bingar festival di mana orang-orang pakai pakaian tradisional khas imlek, si nian gao hadir dengan teksturnya yang kenyal dan manis, siap memanjakan selera dewa-dewa.
Kue keranjang bermula sebagai persembahan bagi para leluhur untuk menunjukkan rasa hormat dan kerendahan hati. Jadi, si kue tradisional Cina ini punya peran penting banget dalam upacara penyembahan untuk memastikan leluhur bahagia dan memberi berkah selama tahun baru. Setiap gigitan, ada doa dan harapan yang terselip dengan manis.
Kebiasaan ini dipercaya bisa membawa berkah dan nasib baik, serta memperkuat hubungan antara keluarga yang merayakan.
ADVERTISEMENTS
Asal-Usul Kue Keranjang dari Monster Nian
Kebayang nggak, dulu di suatu desa di Tiongkok, semua warga lagi sibuk prepare Imlek. Tapi ada satu masalah: munculnya monster Nian setiap tahun baru. Si Nian ini hobinya bikin rusuh, muncul dari tempat persembunyiannya dan bikin desa jadi panik luar biasa.
Tapi tenang, warga desa kita ini cerdas banget. Mereka nemuin cara buat mengusir Nian dengan suara keras dan warna merah yang konon bikin monster ini jerih. Nah, di tengah strategi buat musuhi si Nian, kue-kue keranjang manis ini kemudian dibuat sebagai simbol keberanian dan harapan. Bentuknya yang kenyal dan lengket juga bisa jadi lambang solidaritas desa dalam menghadapi ancaman bareng-bareng.
Jadi setiap kali kamu menyantap kue keranjang, ingat ya kalau kue ini adalah hasil dari kebersamaan dan keberanian untuk menghadapi ketakutan. Dengan gigitan pertama, kamu nggak cuma ngicipin rasa manis, tapi juga sepotong sejarah dan kisah legenda yang terus hidup setiap tahunnya.
Jadi enggak heran deh, kue ini selalu menemani perayaan imlek, beserta dengan barongsai dan juga berbagai dekorasi khas imlek lainnya.
ADVERTISEMENTS
Resep Kue Imlek
Sekilas mungkin kelihatan rumit, tapi percayalah, kalau udah turun ke dapur dan nyobain resepnya, kamu bakal ngerasa “wah, ternyata seru juga!”
Jadi, bahan utamanya sih simpel. Kamu cuma butuh tepung ketan, gula merah, dan air. Kadang-kadang, ada yang suka tambahin sedikit santan biar rasanya lebih gurih dan teksturnya makin kaya.
Langkah pertama, kamu siapin adonannya dulu. Campurin tepung ketan sama air sampai jadi adonan yang kental dan licin. Nah, sementara itu, kamu lelehkan gula merah dalam air sampai semuanya meleleh jadi satu, harum banget!
Setelah itu, gulanya dicampur ke adonan tepung ketan tadi, diaduk rata sampai warnanya merata. Siapkan cetakan yang udah diolesi minyak biar nggak lengket, terus tuang adonan ke dalamnya.
Kalau udah, tinggal dikukus deh! Di sinilah butuh sedikit kesabaran ekstra: kukusnya bisa sampai beberapa jam sampai matang sempurna. Sabar ya, niscaya rasanya bakal super mantap!
Begitu matang, biarkan dingin dulu sebelum dipotong-potong. Kue ini biasanya makin legit kalau didiamkan semalaman. Dan voila! Kamu sekarang punya kue keranjang siap santap, homemade pula!
Jadi, gimana? Nggak susah kan? Selain buat dimakan sendiri, si kue keranjang ini juga bisa jadi hadiah manis buat keluarga atau teman.
ADVERTISEMENTS
Akhir Kata
Nah, gimana, seru banget kan kisah di balik kue imlek yang jadi primadona setiap tahun baru cina? Simak juga ucapan selamat tahun baru biar kamu bisa ngucapinnya sambil makan kue keranjang.
Dari cerita monster Nian yang bikin kaget sampai Dewa Dapur yang mulutnya lengket, nggak nyangka kan kalau kue yang tampak sederhana ini punya sejarah yang kaya banget dan penuh makna?
Begitulah, kue tahun baru negeri tirai bambu ini bukan hanya sekadar makanan yang manis di lidah, tapi juga membawa kita dalam perjalanan menyusuri tradisi dan budaya yang telah terjadi selama ribuan tahun.
Jadi, begitu kamu menikmati kue keranjang di perayaan Imlek tahun ini, nikmati setiap irisan dengan gembira. Ingatlah cerita, legenda, dan harapan yang terbungkus dalam kenyalnya kue ini. Dengan begitu, kamu bukan hanya merayakan datangnya tahun baru, tapi juga menghormati warisan budaya yang kaya dan penuh cinta.
Selamat Tahun Baru Imlek, semoga kebahagiaan dan kemakmuran selalu menyertai langkah kamu sepanjang tahun ini! Jangan lupa terus merawat tradisi sambil menikmati inovasi! Sampai jumpa di cerita lezat berikutnya, ya!
Artikel ini telah diperbarui pada 3 Januari 2025