Belum genap satu tahun saya memutuskan untuk memakai jilbab. Masih banyak hal yang harus saya pelajari dan lakukan agar saya pantas untuk menunaikan kewajiban saya sebagai seorang muslimah ini. Maksud hati ingin lebih sungguh-sungguh, namun sayang hingga saat ini saya masih sering memaklumi diri saya yang masih tidak konsisten mamaki jilbab. Dalam hati saya masih sering bergumam:
“Nggak apa-apa, kan berjilbab juga proses.”
ADVERTISEMENTS
Saat saya tahu saya tengah berproses yang mana artinya proses ini harus saya lakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten
Alasan-alasan seperti gerah atau cuma keluar di sekitar rumah sering jadi alibi yang saya pakai ketika malas memakai jilbab. Pemakluman ini kadang membuat saya malu terhadap diri saya sendiri; ternyata komitmen saya untuk berhijab masih setengah-setengah. Atau, saya malah tidak berproses karena masih meremehkan komitmen terhadap diri saya sendiri ini. Duh, saya jadi sedih!
Meski demikian, ada beberapa momen di mana saya merasa bahwa saya juga tengah berproses untuk lebih baik
Saya memang sedikit plin-plan dan pandai mencari pembenaran atas segala hal yang saya lakukan. Kadang saya menyesal dan sedih karena tidak berjilbab dengan baik, kadang saya memakluminya. Meski sebenarnya saya konsisten pada satu hal perkara jilbab ini. Ya, saya selalu ke kantor pakai jilbab. Saya konsisten lo melakukannya, tanpa suruhan dan paksaan dari pihak lain. Mungkin karena terbiasa, atau karena saya malu. Saya pernah, merasa malu terhadap diri saya sendiri apabila orang-orang yang belum pernah melihat saya tidak berjilbab, harus melihat saya tanpa jilbab. Tuh, saya plin-plan bukan?
ADVERTISEMENTS
Nah, kalau sudah tahu malu bukankah lebih baik jika saya terus dan konsisten saja memakai jilbab?
Ya, saya mengakuinya dan saya pun mengiyakannya. Oleh karena itu, saya kembali membuat janji kepada diri saya sendiri, di Ramadan ini saya akan sungguh-sungguh berjilbab. Nggak bolong-bolong lagi. Semoga saya bisa konsisten dan istiqomah ya! Doakan dan ingatkan saya agar terus ingat pada janji saya sendiri.
Sekian cerita saya di Hipwee Jurnal kali ini. Terima kasih sudah mau membaca 🙂