Berbagai pengalaman dan latar belakang dapat memengaruhi seseorang untuk menulis. Mulai dari memotivasi diri sendiri, ajang berganti arah karir dan juga menemukan self healing yang tepat. Untuk kamu yang saat ini belum menemukan motivasi yang dapat mendorongmu untuk menulis, kamu bisa simak cerita 3 kontributor terbaik bulan Juni ini yang akan memotivasimu lebih! Kali ini Hipwee Community sudah memilih 3 orang yang beruntung tersebut.
Ini dia 3 nama yang terpilih menjadi kontributor terbaik Mei kemarin. Yuk kenalan dengan mereka!
Naba Fahlan, semangat menulis tak melulu harus berusia muda
Di usianya yang kini menginjak 30 tahun, Naba merasa sudah tidak tergolong remaja lagi. Naba merasa semangatnya menulis juga harus selalu remaja. Saat ini Naba bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah, sekaligus beberapa kali menjadi pemateri dalam pelatihan atau seminar.
Kali ini Naba akan membagikan alasan mengapa ia suka menulis:
1. Berbagi kebermanfaat
Menurutnya orang yang paling rugi adalah orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang apapun, tapi tidak dibagikan. Mungkin kita merasa kemampuan kita termasuk sedikit, tapi mungkin saja di tempat lain, ilmu kita dibutuhkan dan bermanfaat.
“Salah satu media membagikan ilmu kita dengan cara menulis. Sampaikan kebenaran walaupun sedikit ya. 😁”
2. Memperbaiki Jejak Digital
Ayoo… siapa yang suka browsing-browsing nama kamu di google? Jangan sampai isi dari hasil pencahariannya adalah kenangan-kenangan yang menggelikan saja saat masa remaja ya. Hihi..
Menurut Naba, dengan menulis, kita bisa “memperbaiki” citra kita dalam digital sekaligus membentuk sebuah citra yang diharapkan baik.
3. Hidup “Selamanya”
Ada salah satu kuotes mengenai menulis yang pada akhirnya terus mendorong Naba terus menulis.
Yaitu :
“Berkaryalah maka kamu akan hidup selamanya”
Hidup selamanya di sini bukan berarti kita tidak akan habis usia ya! Tetapi ilmu kita, pemikiran kita, dan kebermanfaatan kita akan terus ada meskipun kita sudah tidak lagi ada di dunia ini.
Buat temen-temen yang menulis, tetap berjuang untuk kebermanfaatan. Untuk temen-temen yang masih belajar menulis, tetap semangat ya! Ada tim Hipwee yang mau “direpotkan” untuk memperbaiki tulisan kita kok.
Sampai sekarang sudah banyak artikel dia yang terbit di Hipwee dan menarik serta inspiratif tentunya. Untuk mengetahui artikelnya, kamu bisa klik di sini.
Tyas Dwi Arini, cerita tentang diri sendiri
Perempuan yang akrab dipanggil Tyas ini adalah lulusan Kimia dan sama seperti lulusan Kimia lainnya, saat ini ia sedang bekerja di pabrik. Tapi setelah dijalani ternyata ia tidak begitu cocok dengan pekerjaannya dan akhirnya memutuskan untuk berhenti. Kemudian sambil mencari jati diri, Tyas menulis banyak hal. Ternyata, hobi menulis ini bisa jadi pekerjaan baginya. Banting stir, akhirnya Tyas menjadi Freelance Content Writer.
Lulusan Kimia jadi Content Writer? Menurut Sebagian orang memang aneh. Tapi tyas senang dan nyaman dengan pekerjaan sekarang. Biasanya ia menulis tentang rekomendasi kuliner dan wisata, karena Tyas sendiri suka makan dan jalan-jalan, haha. Ia juga menulis tentang beauty, baik make up dan skin care.
Tujuannya menulis sebenarnya sebagai cara menyampaikan pikirannya ke banyak orang. Teman-temannya sendiri saat berkunjung ke Yogyakarta selalu meminta rekomendasi kuliner dan wisata pada Tyas. Daripada bolak-balik memberi tahu, lalu ia buat saja artikel dan membagikannya ke teman-temannya.
Dengan menulis, aku bisa menyampaikan banyak hal, nggak hanya kuliner saja, bisa juga rekomendasi makeup, home decor atau film. Nah, karena PPKM ini, aku jadi marathon film dan drama Korea, mungkin artikelku selanjutnya membahas tentang film atau drakor? Who knows?
Sampai sekarang sudah banyak artikel dia yang terbit di Hipwee dan menarik serta inspiratif tentunya. Untuk mengetahui artikelnya, kamu bisa klik di sini.
Diena Yashinta, menulis adalah self healing dan meringankan beban pikiran yang menumpuk
Perempuan kelahiran bandar lampung ini senang menulis karena menulis adalah bagian dari hobi yang ia tekuni sejak SMP. Melalui menulis, Diena bisa mengekspresikan pekatnya emosi menjadi tulisan yang diharapkan dapat menjadi inspirasi juga semangat motivasi. Dengan kata lain, menulis adalah bagian self healing untuknya pribadi dengan mengubah emosi negative menjadi emosi baik dan meringankan beban pikiran yang menumpuk.
Sejujurnya, Diena merasa masih ada banyak sekali kekurangan dalam hal menulis. Menapak pada kekurangan tersebut, Diena selalu ingin belajar memperbaiki bagian-bagian yang kurang menjadi sesuatu yang bisa berterima dengan baik oleh para penikmat Hipwee.
Mendapatkan share dari pembaca merupakan pencapaian yang luar biasa—artinya, tulisannya bisa berterima dan dinikmati dengan baik. Secara tidak langsung, share tersebut (berapapun jumlahnya) menjadi penyemangat juga motivasi untuk terus produktif dalam menulis.
Hampir satu tahun bergabung bersama Hipwee, senang rasanya bisa berbagi cerita, pengalaman, pengetahuan. Melalui tulisan motivasi, aku ingin berbagi kata-kata yang bermanfaat bagi para pembaca dalam menemukan kembali semangatnya dan memberitahu mereka bahwa sejatinya mereka tidak pernah sendiri. Melalui artikel informasi, aku ingin berbagi pengetahuan yang harus aku bagi bukan untuk disimpan sendiri. Terima kasih Hipwee, karena telah mempercayakan aku sebagai kontributor terbaik untuk bulan Juni 2021. Sukses selalu.
Sampai sekarang sudah banyak artikel dia yang terbit di Hipwee dan menarik serta inspiratif tentunya. Untuk mengetahui artikelnya, kamu bisa klik di sini.
Nah, mau seperti mereka-mereka ini? Ayo tulis dan buat artikelmu dengan klik “Buat Artikelmu” di pojok kanan atas halaman Hipwee, jangan lupa untuk menyebarkannya terus, supaya kamu dapat menginspirasi anak muda Indonesia lebih dan lebih lagi. Karena setiap bulannya Hipwee akan memilih kontributor-kontributor terbaik untuk Hipwee ulas dan kiriminkan kejutan ke rumahnya.
Selamat menulis, teman-teman!