Sebagian orang di Indonesia masih menganggap standar kecantikan adalah tentang putih, tinggi, dan langsing. Namun, lebih dari itu, cantik yang sebenarnya adalah saat kita bisa menerima apa pun adanya diri kita.
Luxcrime, brand kosmetik lokal yang sudah berdiri sejak tahun 2015, mengadakan kegiatan sosial yang memang digelar setiap tahunnya. Tahun 2023 ini, Luxcrime menggandeng dua komunitas difabel dari Yogyakarta yaitu komunitas Unique Project Theater dan Nalitari yang menyuarakan “Kecantikan dalam Keragaman dan Kesetaraan”.
Setiap Perempuan Punya Hak Untuk Merasa Cantik dengan Versinya Masing-masing
Bertempat di Pendhapa Art Space Yogyakarta, Luxcrime sukses menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional melalui kampanye sosial #BeautyDiQuity (24/3). Kampanye ini berangkat dari rendahnya tingkat kepercayaan diri perempuan yang menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi para perempuan. Maka dari itu melalui kampanye sosial #BeautyDiQuity, ingin menyuarakan bahwa setiap perempuan di dunia, khususnya di Indonesia memiliki hak untuk merasa cantik dan menarik dengan kondisi apa pun. Meskipun dengan keterbatasan dan keragaman, perempuan memiliki kekuatan dan sudah saatnya perempuan percaya akan kapabilitas serta kemampuan yang dimiliki.
Melalui kegiatan sosial ini, Founder Luxcrime, Ahmad Nurul Fajri menyampaikan bahwa Luxcrime berkomitmen untuk membantu para perempuan Indonesia dalam memancarkan kecantikan.
“Sebagai brand kosmetik lokal yang menyasar kaum perempuan, Luxcrime mencoba untuk mengerti setiap permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dan menjadi komitmen Luxcrime untuk dapat membantu perempuan Indonesia dalam memancarkan kecantikan yang dimiliki melalui produk yang kami hadirkan dan kegiatan-kegiatan sosial seperti ini,” ungkap Ahmad Nurul Fajri, Founder Luxcrime.
Definisi cantik bagi setiap orang berbeda-beda, termasuk bagi founder Luxcrime. “Bagi Luxcrime, cantik itu universal dan tak terbatas. Cantik itu sudah menerima diri kita apa adanya, harus percaya diri dan gak perlu dengerin orang lain,” ungkap Ahmad Nurul Fajri, Founder Luxcrime.
Kegiatan pertama dalam acara puncak kampanye #BeautyDiQuity, diisi dengan inspirasional talkshow oleh beberapa narasumber. Salah satu hal yang dibahas dalam talkshow tersebut yaitu tentang definisi cantik.
“Beauty itu adalah kita bisa melihat segala aspek dalam diri kita dan menyadari bahwa itu adalah cantik. Standar kecantikan itu adalah bahwa aku melihat diriku juga berharga,” ungkap Esther dalam sesi talkshow, Jumat (24/03).
“Cantik itu ketika perempuan menerima dia ini unik, bahwa kita cuman ada satu di dunia ini,” ungkap Gayatri dalam sesi talkshow, Jumat (24/3).
Pertunjukkan Seni oleh Dua Komunitas Difabel Asal Yogyakarta
Dalam kegiatan sosial ini juga terdapat kegiatan pertunjukkan seni oleh komunitas Nalitari yang mengangkat cerita “KAKSA”. Bercerita tentang kayu yang tumbuh tanpa bisa memilih dimana dia akan memulai hidupnya.
Pertunjukkan seni selanjutnya oleh komunitas Unique Project Theatre yang mengangkat cerita “The Unlimited of Beauty – Keindahan Tak Terbatas”. Diisi dengan para anggota komunitas yang berdialog mengenai kecantikan bagi tubuh perempuan difabel. Tak hanya itu, ada juga salah satu anggota yang bernyanyi lagu Tutur Batin dari Yura Yunita yang semakin membuat merinding penonton atas penampilan mereka.
“Dialog-dialog yang disampaikan para penampil menyuarakan isu-isu kecantikan bagi tubuh perempuan difabel yang mengalami keterbatasan karena tubuhnya tidak memenuhi standar kecantikan yang diidealkan terutama dalam berpenampilan. Pertunjukkan teater ini mengandung pesan bahwa kecantikan itu tidak terbatas, bukan untuk si tinggi, kurus, dan putih tapi untuk semua perempuan di indonesia,” tutur Ninik Pendiri Komunitas Unique Project Theater.
Ikut menyuarakan kepedulian terhadap perempuan Indonesia menjadi kesempatan yang sangat besar dari Luxcrime, khususnya bagi para komunitas difabel agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi Luxcrime atas kepeduliannya terhadap komunitas-komunitas seperti kami dan juga para perempuan di Indonesia. Kami berharap kegiatan sosial ini dapat menjadi salah satu wadah kami dalam menyuarakan isi hati kami, yang selama ini sering mendapatkan diskriminasi dan masih dipandang sebelah mata sebagai objek belas kasihan,” ungkap Nanik Indarti, Pendiri Komunitas Unique Project Theater.
Wah keren banget ya SoHip! Ternyata definisi perempuan itu sangat luas dan nggak ada yang namanya mengkotak-kotakan apalagi parameter atas kecantikan itu sendiri. Jadi aku, kamu, kita dan mereka semua itu cantik dengan versinya masing-masing. So, mulai sekarang kamu harus percaya diri karena kamu itu cantik.