Meraih gelar sarjana dan lekas mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan adalah impian setiap insan. Tapi hidup tak melulu lurus dan leluasa seperti jalan tol. Adakalanya kita mesti menekuni pekerjaan yang justru bertolak belakang dengan apa yang sudah kita perjuangkan dalam koridor pendidikan kita.
Tak usah risau. Kendati pekerjaan itu tak punya benang merah dengan yang kita pelajari semasa kuliah, kita bisa tetap menikmatinya, asalkan bekerja sesuai dengan gairah kita.
Kamis (21/3) lalu, tim Hipwee berkesempatan buat ngobrol langsung bersama Andrea Gunawan atau yang lebih dikenal sebagai @catwomanizer. Mungkin nggak sedikit yang mengira pemilihan nama @catwomanizer berasosiasi dengan gerakan perempuan. Padahal menurut wanita yang akrab disapa Ci Dea ini, alasannya bukan itu lho! Nama tersebut ia pilih hanya sekadar sebagai username saja. Dan kebetulan ia juga jatuh hati dengan kucing. Lantas, terlintaslah nama itu, catwomanizer.
Selama ini, Ci Dea memang lebih banyak dikenal sebagai seorang advisor di Instagram Story. Nah, kali ini Ci Dea bakal membagikan sedikit kisah dari sisi lainnya kepada Hipwee. Sebab, ia juga percaya kalau setiap cerita itu layak untuk dibagikan.
Apapun yang dibagikan di Instagram Story itu semata hanya untuk tujuan mengedukasi masyarakat
Sebagai seorang lifestyle influencer, Ci Dea terbiasa membicarakan segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita. Mulai dari cinta, hubungan, pendidikan, karier bahkan sampai hal-hal yang dianggap privat sekalipun seperti seks dan kesehatan seksual. Selain berbicara di Instagram, Ci Dea ternyata juga aktif berbicara di lembaga-lembaga yang menaruh atensi di bidang kesehatan lho! Makanya, ia juga sering disapa sebagai aktivis kesehatan seksual.
Ia paham betul bahwa isu-isu tersebut memang masih tabu, seakan ada dan tiada di masyarakat. Adanya norma-norma masyarakat dan agama membuat isu penting ini seolah terlarang dibicarakan di muka umum. Tapi, ia tetap konsisten berbagi kisah dan sesekali melempar topik kepada followers-nya di Instagram.
“Karena aku tahu purpose-nya ngejalanin ini, maka materi-materi yang dibagikan pun tujuannya untuk edukasi. Aku ngarepin orang-orang akan belajar sesuatu dari topik tersebut,” jelasnya.
Apa yang ia kerjakan saat ini memang tidak sesuai dengan latar pendidikannya, tapi ia bahagia melakukannya
Di balik itu semua, Ci Dea yakin banyak orang tidak akan menyangka bahwa latar belakang pendidikannya sama sekali tidak berhubungan dengan profesi yang ia jalani saat ini. “Biasanya soal follower–follower baru, mereka taunya catwomanizer itu psikolog atau dokter. Padahal bukan dua-duanya,” ujarnya sambil tertawa.
Sebagai seorang lulusan DKV (Desain Komunikasi Visual) yang berkecimpung di dunia lifestyle dan sex health, sebetulnya Ci Dea hanya ingin menunjukkan bahwa apapun jurusan kuliah yang kita tekuni saat ini tidak akan mendikte kita untuk bekerja di bidang yang sama. “Aku percaya dalam karier, ada tiga hal penting yang perlu kita ketahui dan pertimbangkan, yaitu passion, personality, dan strength,” tuturnya.
Ia sendiri memilih DKV sebagai pendidikan karena ia terpikat dengan seni. “I really appreciate art. Itu passion-ku,” tambahnya. Sedangkan, secara kepribadian, kenyataannya ia lebih suka bersua dengan banyak orang. Jadi, alangkah tidak cocoknya jika ia disuruh mengerjakan desain seharian di belakang komputer. Dan bicara soal strength, lagi-lagi ia mengaku tak pandai mendesain.
Tidak hanya mengenali diri sendiri, tapi keberhasilan karier juga karena dukungan orang-orang di sekeliling kita
Menurut Ci Dea, keberhasilan karier tidak hanya mampu menguasai tiga kebutuhan tadi. Memiliki atasan yang bisa memahami dan mengetahui potensi anak buahnya juga akan mendukung perjalanan karier kita. Sebab, ia akan menilai sejauh apa potensi yang kita miliki. Bos-bos tipe inilah yang berpotensi membukakan banyak pintu kesempatan untukmu. “Kalau dia percaya sama kamu, kemungkinan besar kamu bisa mendapat peluang dan kepercayaan buat handle project-project penting di kantor,” pungkasnya.
Pada dasarnya semua pekerjaan itu baik, asalkan halal dan tidak merugikan orang lain. Tapi, akan lebih menyenangkan jika kita bisa enjoy dan semangat mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita.