Perjalanan Zahra Izzati atau biasa dipanggil Zahra, dimulai dari rasa penasaran dalam dunia permagangan. Zahra merupakan member dalam department Outgoing Global Talent di functional International Relations. Pada functional ini, Zahra memiliki tanggung jawab untuk memilih opportunity untuk para customer. Dalam menjalankan tugasnya, Zahra menemukan kesempatan khusus untuk undergraduates di Jepang (VPP) yang memiliki background marketing, dan sesuai dengan skill, pengalaman, dan keinginan Zahra. Tidak lama dari itu, Zahra langsung mengambil kesempatan tersebut dan mendaftar atas rasa penasarannya.
Tidak terduga oleh Zahra, bahwa dia lolos ke tahap screening dan interview. Sampainya di tahap interview dengan anggota dan manager VPP Jepang, Zahra sadar bahwa dia hanya beberapa langkah lagi untuk mencapai tujuannya. Dari situ, Zahra mulai mempersipakan diri dengan maksimal, melalui interview simulation dengan rekan-rekan AIESEC, yang membantu selama proses interview. Dengan tekad dan persiapan yang matang, Zahra berhasil lolos tahap interview dan resmi bermagang di VPP Program Jepang.
Pengalaman Zahra selama magang di VPP Program khususnya pada industri yang berorientasi pada kertas, membawa banyak pesan dan kesan. Dalam perannya di dalam VPP Program, Zahra memiliki tanggung jawab untuk melakukan market research. Dengan background dan pengalaman Zahra di dalam marketing, tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik dan lancar. Dalam pekerjaanya, Zahra bekerja dengan team mates yang berasal dari Vietnam. Team mates Zahra membantu perjalanan magang Zahra dengan memberi inspirasi dan semangat dalam melakukan pekerjaan. Dari sini, Zahra mulai belajar untuk selalu memperhatikan detail kecil dan berjuang dengan sepenuh hati. Bicara mengenai pengalaman, Zahra juga sempat mengalami culture shock. Namun, hal tersebut tidak menjadi
hal yang besar untuk Zahra, dan dijadikan sebagai sesuatu yang langsung diterima, ditetapkan, dan dipelajari.
     Kesempatan magang di VPP Program merupakan hal yang tidak semua orang rasakan. Oleh karena itu, Zahra belajar cukup banyak dari pengalamannya. Salah satunya adalah time management. Pada saat itu, Zahra menjalankan magang dengan menyeimbangkan waktu untuk kuliah dan AIESEC. Dengan time zone yang berbeda, time management Zahra diuji sehingga harus mempersiapkan dan mengatur waktu dengan baik.
Zahra menghabiskan waktu magangnya pada industri yang berorientasi pada kertas, sehingga meningkatkan pengetahuan Zahra mengenai penggunaan kertas. Oleh karena itu, mindset Zahra menjadi lebih terbuka dan detail oriented. Contoh detail oriented yang dirasakan Zahra dalam kehidupannya adalah melihat produk tissue Indonesia secara lebih detail, dari memperhatikan bahan bahan yang digunakan. Sebagai pengalaman magang pertama Zahra, hal ini dapat membawa dampak yang baik di dalam meraih karir di masa depan.
Ditulis oleh: Candrarini Cetta Hari Satwika