Ternyata, Bertepuk Sebelah Tangan Sakit! Tapi Bahagia
Ini memalukan, tapi apa daya ku. Tak ku sangka ternyata sesakit ini, untung saja cinta bertepuk sebelah tangan ini belum terlalu dalam
Hujan Sore Ini Membuatku Mengingat Masa Itu
Aku menyukainya, menutup hari yang lelah dengan kesegaran dan kesejukan yang dibawa serta hujan di sore hari
Menunggumu Menyebalkan, Sekali Saja Aku Ingin Marah-Marah Padamu
Menunggumu itu menjengkelkan, tapi menemukanmu di saat yang tepat jauh lebih membahagiakan.
Langitku Masih Sebiru Dulu, yang Berubah Hanya Suasana Hatiku
Tak ada yang terhenti disini, bahkan aku masih tersenyum dan tertawa lepas seperti kemarin.
Kepada Hati yang Rentan Tersakiti, Yakin Saja Bahwa Kita Mampu Kuat dan Tegar Selalu
Barangkali Tuhan memang sedang menguji, setangguh apa kita ini ?
Cerita Aku dan Sahabat Terkampret. Eh, Sahabat Jadi Cinta Maksud Aku!
Bukankah itu kisah biasa? Biarkan saja ku simpan sampai aku lupa. Lupa tentang rasa ini atau bahkan padanya
Bidadari Surga Ini Sempat Sungguh Membisu, Tertunduk Malu di Hadapanmu; dan Sekarang Kamulah Suamiku
Inilah sepenggal kisah nyata dalam hidupku; Bidadari Surga Yang Bisu, yang telah temukan cinta sesungguhnya.
Rimbun di Kala Senja
Umpama sebatang pohon yang meneduhkan, menatapnya menyejukkan hati dan memberi ketenangan
Aku Ini Budak Cinta; Yang Menyakinkan Keluarga Meski Akhirnya Harus Terluka
Aku tersesat di jalan yang ku pilih. Aku masih menunggu dalam doa, menunggu masa menggiringku untuk bangun, tapi ini bukan mimpi.
Tentang ‘Radar’ Jodoh, Pertanyaan ‘Kapan Nikah’ dan Penantian Seorang Perempuan yang Belum Usai
Membingungkan, ketika memasuki usia 25, tapi jodoh belum juga tiba 🙂