Sonya Margareth Rutnaully Aritonang

Aku tak pernah mengerti, alasan apa yang ada di logikamu, sehingga kamu bisa berucap menyayangiku dengan tulus, tapi di sisi lain mengucap dusta padaku. Kalau memang benar-benar cinta, apakah mungkin kamu tega melukai perasaanku dengan berbohong? Aku tidak sedang menghakimimu. Aku hanya ingin kamu merasakan apa yang saat ini sedang kurasakan. Ayolah sayang, tidakkah kita […]

Terkadang aku merasa perjalanan cinta begitu rumit. Tak ada kepastian bahwa cerita cinta ini pasti berujung indah. Tapi ada satu hal yang kuyakini. Ketika dua orang benar-benar jatuh cinta, mereka pasti saling menjaga. Menjaga agar hubungannya tak kandas di tengah jalan. Karena tak ada yang lebih buruk selain ketika mereka kehilangan pasangannya.

Setiap insan terlahir dengan kelebihan dan kekurangan. Kuharap, kamu tidak selalu memandangku hanya dari kekurangan saja. Aku juga terlahir dengan berbagai kelebihan yang dapat kugunakan untuk mencintaimu. “Ketahuilah sayang, akupun mengenali dirimu dan sudah menerima kekuranganmu untuk kugenapi. Karena kupikir, itulah gunanya kita ditakdirkan untuk menjadi pasangan, untuk dapat saling melengkapi.”

  Tuhan, inginku bertanya pada-Mu.. Mengapa di usia yang semuda ini, sudah kudapati tubuhku dihinggapi penyakit yang tak biasa? Kadang aku sibuk menyesali diri. Hari-hariku jadi kelam Tuhan, semenjak aku tahu tentang penyakit ini. Tapi satu yang aku yakini pasti Tuhan: “Tak ada yang sia-sia terjadi di dunia ini. Sehelai rambutku pun takkan jatuh kalau […]

  Hey kamu! Iya kamu. Ku harap perasaanmu sudah membaik, tidak seperti saat kita baru berpisah dulu. Ku harap senyum sudah slalu tergurat di wajahmu.

  Mereka yang ada di luar sana hebat-hebat, kaya, pintar, menarik. Lalu diri ini mulai berkaca. Lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja bukannya tak mungkin membuatmu minder untuk bergaul dengan ribuan manusia kece di luar sana. “Tapi apakah betul, kamu diciptakan tanpa kelebihan sama sekali?” Mulai melihat dari kacamata positif yuk! Supaya dirimu lebih pede […]

  “Kamu harus belajar untuk kuat ketika hidup sendiri. Bayangkan saja, bayanganmu saja meninggalkanmu disaat gelap..” Pepatah itu yang kerap kali kuingat setelah kepergianmu. Aku belajar tegar. Aku belajar meyakini bahwa akan ada hari cerah setelah hujan deras dan awan gelap menyelimuti hidupku.

  Siapapun pernah patah hati. Rasanya hari tak akan pernah indah seperti dulu saat dia ada disisi. Ada kekosongan dihati ini. Hari yang dijalani pun terasa suram setelah kepergiannya. Bekali-kali angan ini bertanya: “Bisakah waktu diputar ulang, agar semua yang buruk ini tak jadi menimpa?” Tapi, dibalik semua duka yang menyelimuti, terselip syukur yang ternyata dapat […]

  Sebagus dan seindah apapun aku mencoba mengungkapkan, tetap tak ada kata yang tepat yang bisa menggambarkan betapa berartinya kalian dalam hidupku.. atau mungkin, betapa berjasanya kalian hingga aku bisa se-mandiri ini, saat ini. Ma.. Pa.., ijinkan aku untuk mengutarakan sedikit saja yang ada di hati, bahwa aku begitu menyayangi kalian..

  “Memaafkan berarti sudah tidak mengingat rasa sakit. Memaafkan berarti sudah melupakan kesalahan yang ada..” Sering kudengar pepatah itu. Namun, kehadiranmu mampu mengubah pandanganku terhadap pepatah lama itu. Ah, siapa yang bilang memaafkan berarti melupakan? Sementara tak ada insan manusia yang sanggup melupakan kebahagiaan atau sakitnya luka setelah ditinggalkan…