Senyuman, Ibadah Ringan yang Mulai Ditinggalkan
Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu (Sahih, H.R. Tirmidzi no 1956).
Daur Ulang Saja Limbah Kata-Kata yang Keluar Dari Mulut Bejat Mereka
Biarkan saja mereka melecehkan. Cukup saja kamu berjuang mengubah keadaanmu kini hingga nanti mereka tak lagi sanggup berkata buruk padamu
Biarkan Alam yang Membersamai Setiap Langkah Menuju Kesuksesanmu
Kebahagiaan maksimal itu ketika kita sudah melakukan sesuatu semampunya, berjuang sesuai dengan kapasitas diri kita.
Tak Usah Gusar Saat Tak Dilibatkan Pada Satu Hal dalam Suatu Keadaan, Karena Itu Juga Bagian dari Takdir Tuhan.
Ketika Tuhan ingin kau santuy, nikmati saja karena Tuhan maha tahu siapa dirimu sebenarnya.
Tak Usah Peduli dengan Omongan Orang Lain, Fokus Saja dengan Banyak Berkarya
Jadilah pejuang kebaikan di tengah maraknya keburukan dan selalu jadi pemaaf yang tak merendahkan 🙂
Walaupun Kamu Telah Menjadi Manusia Hebat, Jangan Lupa untuk Menebar Manfaat
Tugas manusia yaitu memberi manfaat bagi manusia lain, jadi kebaikan apa yang akan kamu lakukan?
Tak Perlu Menghakimi Hidup Orang Lain, Karena Menghakimi Diri Sendiri Buat Hidupmu Lebih Berarti
karena alur kehidupan, kita sendirilah yang menciptakan. Abaikan saja anggapan orang, jika tak benar.
Alasan di Awal Karir Jangan Hanya Mengandalkan Tampang. Daripada Kelak Dirimu Diremehkan~
Kalau awal karir cuma tampang yang dijual, lantas gimana nasib masa depan?
Tak Perlu Iri dengan Mereka yang Mumpuni, Karena Sebenarnya Tuhan Telah Membekalimu dalam Diri
Di balik rasa iri, sebenarnya kamu sudah dibekali semesta dengan sederet kemampuan. Kamu hanya belum menyadari~
Daripada Nyinyir Penuh Kebencian, Ungkapan Cinta di Media Sosial Akan Lebih Menenangkan
Menyampah cinta tak pernah salah, yang salah adalah nyampah kebencian dimana-mana