Ragil Ara Winda
Tenang Saja, Aku Hanya Jatuh Cinta Padamu Tanpa Pernah Berniat Menganggu Kebahagianmu
Aku tidak tahu caranya memperjuangkanmu. Aku hanya tahu rasanya jatuh cinta tanpa punya keberanian untuk mendekatimu~
Melepaskanmu
‘Perasaanku ke kamu sudah terkikis mas. Belum habis, tapi tidak cukup banyak jika hanya membuatku galau dan rindu.’
Tentang Kehilangan dan Mengikhlaskan; Dua Hal Dalam Hidup yang Harus Kamu Persiapkan
‘Kami dengan berat hati (kala itu) merelakan. Meraba-raba makna ‘ikhlas’ yang sesungguhnya. Meneguhkan hati menerima segalanya’ 🙂
Tidak Ada yang Salah dengan Mencintai Sahabatmu
Saya bukan penganut kepercayaan bahwa laki-laki dan perempuan bisa sekedar berteman.
Surat Terbuka Untuk yang Pernah Singgah
Maaf sudah mengakhiri yang bahkan baru saja dimulai.
Aku Membiarkanmu Pergi Bukan Karena Aku Terlalu Pengecut untuk Memperjuangkanmu
Aku tidak akan menangis apalagi mengais mencari sisa-sisa ‘rasa’ yang mungkin masih tersisa.
‘Mempertahankan’ Kita?
Aku selalu meyakinkan bahwa kita akan baik-baik saja.
Sudah Berakhir, Titik.
Jadi pada akhirnya aku sampai juga pada saat ini. Bukan saat kembali merindukanmu sebegitu dalam dan larut dalam menunggu. Tapi saat dimana aku bahkan tidak lagi berminat basa-basi sekedar menyakan kabar.Kamu sudah tertinggal jauh. Ribuan kilo dibelakang, terkubur bersama waktu yang terus bergerak maju. Masa lalu tidak akan pernah menang, karena dia selalu tertinggal dibelakang. […]