Lidya Syahfitri Damanik
Aku Masih Sekuat Kepergianmu Kemarin, Hingga Aku Lelah Menunggumu Kembali
Segeralah kembali, lihatlah luka yang pernah kau buat atas kepergianmu dulu kini telah berhasil aku sembuhkan dengan caraku sendiri.
Kau Jadikan Aku Pelarian Agar Kau Bisa Berdamai dengan Masa Lalumu
Dulu aku selalu menjadi bintang ketika malammu redup karena awan hitam, namun kini kau menghilangkan cahayaku dengan mudahnya.
Kasih, Aku Hanyalah Luka yang Tak Berwujud
Tenanglah, bukan maksudku untuk berbalas dendam. Cukuplah hanya perasaanku yang tak pernah terbalaskan, bukan yang lain.
Sebab Doa Juga Bagian dari Rindu yang Belum Sempat Tertuntaskan dengan Pertemuan
Kita hanya bisa bertegur sapa melalui ponsel kita masing-masing, tidak dengan uluran tangan yang pernah kau berikan untukku dulu. Aku rindu.
Cinta Diam-Diam ini, Membuatku Patah Hati Tidak Pada Waktunya
Aku benci caraku yang harus diam-diam memiliki rasa untukmu karena pada kenyataannya aku bukanlah menjadi pilihanmu
Tentang Jarak yang Belum Bisa Bersahabat, Kuucapkan Anniversary untuk Hubungan Kita
Terima kasih atas cinta selama tahun ini. Semoga besok, jarak mau berdamai dengan kita.
Luka Hadir Agar Kita Tau Cara Menyembuhkannya
Karena hidup tak melulu untuk memikirkan kesalahan dan luka yang di beri oleh orang lain
Senyumku Pun Turut Ikhlas Melepaskan Kita
Kini bukan waktu yang tepat untuk mengukir perasaan kembali dan menyampaikan rindu yang belum terselesaikan.
Rindu Ini Tak Boleh Karena Cinta
Maaf, jika rindu itu harus aku kubur dalam-dalam bukan karena aku membencimu tapi aku tak ingin hatiku tersiksa.
Kini Sudah Waktunya Aku Pergi
Cinta tak pernah salah, hanyalah caraku mencintaimu yang terlalu dalam hingga aku lupa untuk kembali pulang.