Adakah yang Lebih Indah dari Dua Jiwa yang Tak Saling Menyapa, tapi Diam-Diam Mengucap Nama dalam Do’a?
Meski terkadang menunggu tak se-inci pun menyeret kita untuk bertemu. Selalu saja hanya berhenti di titik rindu.
Kini, Aku Mencoba Bahagia Meski Tanpamu
Sebab adamu tak lagi merupa apapun. Aku harus mulai, bahagia tanpa paksaan siapapun. Bukan karenamu tapi karena aku menginginkan.
Terkadang Kesendirian Dibutuhkan Untuk Menikmati Kehilangan
Kamu seharusnya mengurai kenangan menjadi kekuatan, bukan menjadikannya sebuah alasan untuk berduka lama-lama.
Surat Cinta untukmu Wahai Pemilik Rusuk Kiriku
Maukah menyesap manisnya cinta yang halal dan melangkah bersamaku?
Perihal Cinta yang Tak Hanya Soal Rasa Ingin Memiliki, melainkan Juga Ikhlas Melepas Pergi
Puncak mencinta yang sesungguhnya adalah ketika hatimu menempatkan Tuhan sebagai penguasanya~
Kepada Hati yang Terluka, Semuanya Kan Baik-baik Saja
Tak perlu terlalu lama untuk meratapi. Kau hanya perlu untuk bangkit kembali.
Maukah Kau Bersanding dengan Hatiku, Tuhan?
Sejatinya cinta yang sebenarnya akan membuatmu bahagia, memperjuangkanmu selamanya.
Apabila Tuhan Belum Memberi Waktu, Bersabarlah
Wahai jiwa berprasangka baiklah padaNya. Sebab hidup semata-mata hanya untuk memompa semangat bercinta terhadap-Nya.
Wahai Perempuan, Maafkan dan Relakan yang Pernah Menjadi Harapan
Tuhan menciptakan perempuan dengan salah satu kelebihan yaitu kuat saat lemah.
Sebuah Usaha Merelakan, Percaya pada Takdir
Sebab skenario Tuhanlah yang membuat kita bersua.