Elvia Mawarni
Hey Kamu! Teman Pembullyan yang Kini Kujadikan Sandaran
 Dulu, menertawakan kekonyolanmu adalah bagian paling menyenangkan yang tak boleh ku lewatkan. Setiap kau bertingkah tak masuk akal, ga jelas, berlebihan (baca:lebay), dan kadang absurd, selalu ku manfaatkan untuk membuatmu terkapar tak berdaya dengan pembullyan yang kadang berujung anarkis. Kau selalu kalah (atau mungkin juga mengalah), selalu pasrah (atau mungkin saja ikhlas), melihat aku […]
Kepada Ayah yang Suatu Hari Nanti, Tak Lagi Jadi Pria Nomor Satu
Ayah,Masih ingatkah ketika aku merangkak-rangkak lalu bertengger di kedua kakimu, saat ayah berbaring melepas lelah sepulang kerja dulu? Lalu Ayah dengan mata berbinar, segera mengangkat kedua kaki itu tinggi-tinggi, hingga tubuh mungilku membubung tinggi di udara. Aku terkekeh-kekeh, Ayah juga. Karena ayah, aku tak takut berada di ketinggian. Ayah,Tahukah engkau? Sejak Ayah selalu menomorsatukan aku […]