Saat Diksiku Tak Lagi Berisi Namamu
Akan datang seseorang yang akan menjadi 'tuan tetap' atas diksiku. Rumah bagi setiap aksaraku. Tentu bukan kamu (lagi).
Untuk Laki-Laki yang Akan Meminangku, Sudikah Kau Tidak Hanya Menafkahiku Namun Juga Keluargaku?
Kau menilaiku terlalu tinggi. Coba pelajari makna dari setiap kalimat yang aku tulis kau akan menemukan jawaban atas tanya yang kau beri,
Kita yang Dikalahkan Oleh Jarak dan Restu
Tak perlu dipaksakan. Orang tua kita saja tak merestui. Bagaimana dengan Tuhan? Selamat Tinggal.
Sisi Lain Tumblr Mohon Pertimbangannya
Pemblokiran bukan solusi
Jangan Mengagumiku, Nanti Kamu Kecewa!
Aku sadar Tuhan masih menyayangiku. Dan aku terlalu hina untuk melakukan pengharapan.
Ma, Aku Kangen Peluk dan Omelanmu
Semua hilang saat kami kehilangan sosok mama. Jaangankan tuk tertawasenyum pun sulit. Kami nyaris tak berpijak ma.
Yakini dengan Komitmen Pernikahan
Aku tak butuh 'penghakiman' kalian. Aku butuh seseorang yang meyakini ku bahwa komitmen pun pernikahan tak 'seseram' dalam benakku.
Ketika Waktu Ayah Lebih Banyak di Kantor Daripada Menemaniku
Ayah aku ingin bermain, bercanda dan berlarian bersamamu seperti aku kecil dulu.
Untuk Hati yang Pernah Singgah
Semesta tertawa mengejek aku yang terlunta-lunta dibawa perasaan. dikhianati oleh sang pujaan. Ditinggal pergi berteman sepi.
Ma..Pa Jangan Pisahkan Aku dengan Kakak
Biarkan kami tumbuh bersama…