Bukan cuma berat badan, lingkar pinggang berlebih juga berisiko menimbulkan penyakit.
Bagi sebagian orang, mengukur lingkar pinggang bukan kegiatan penting alias kurang kerjaan. Tapi, sebenarnya lingkar pinggang amat penting untuk diperhatikan. Kenapa? Karena dengan mengetahui ukuran lingkar pinggang, kamu jadi tahu apakah kamu berisiko kena suatu penyakit atau tidak.
Nah, berhubung Hipwee Tips pengen kamu lebih perhatian lagi sama kesehatan, berikut adalah fakta-fakta mengapa mengukur lingkar pinggang itu penting, apalagi kalau lebih dari 90 cm termasuk cara mengukur lingkar pinggang yang benar.
ADVERTISEMENTS
1. Berapa ukuran lingkar pinggang yang normal itu?
Selama ini untuk mengukur lemak tubuh sebagai cermin kegemukan seringkali digunakan metode indeks massa tubuh (IMT), dengan cara membagi nilai berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam satuan meter dikuadratkan).
Jika hasilnya > 25, berarti tubuh kelebihan berat badan atau obesitas. Tapi, ada cara yang relatif lebih mudah dan akurat dalam menakar lemak tubuh yang berlebih. Caranya, ukur lingkar pinggang menggunakan pita meteran yang biasa dipakai penjahit.
Bila ukurannya melebihi 80 cm, sebaiknya jangan disepelekan. Kondisi ini bisa dijadikan indikator kamu berisiko mengalami sindroma metabolik, sebagai gejala penyakit-penyakit berkaitan dengan kegemukan, seperti jantung koroner dan diabetes melitus.
Pada wanita Asia, secara medis ukuran pinggang ideal sebaiknya tidak lebih dari 80 cm, sedangkan pada pria ukurannya tidak lebih dari 90 cm.
ADVERTISEMENTS
2. Pentingnya mengukur lingkar pinggang
Mengapa lingkar pinggang penting diperhatikan? Sebab, distribusi lemak tubuh yang paling dominan adalah pada perut, pinggang dan pinggul. Pasalnya, jaringan lemak lebih banyak di perut, sehingga ‘deposit’-nya lebih banyak di bagian tersebut. Nah, jika lemak sudah menumpuk di tubuh bagian tengah, umumnya dapat terjadi obesitas abdonimal (sentral).
Kondisi ini lebih berbahaya, ketimbang obesitas keseluruhan, karena bagian perut merupakan sentral atau pusat fungsi organ-organ tubuh. Jika bagian sentral terganggu, otomatis dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh.
ADVERTISEMENTS
3. Mengukur lingkar pinggang menggunakan perbandingan ‘waist to hip ratio’
Selain ukuran lingkar pinggang ideal tidak melebihi 80 cm, ada metode lain yang bisa membuat indikasi ini makin akurat. Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, untuk mengetahui timbunan lemak pada rongga perut dapat diketahui melalui perbandingan; antara ukuran lingkar pinggang dengan lingkar pinggul atau lebih dikenal sebagai nilai rasio lingkar pinggang dan pinggul (waist to hip ratio).
Dengan menggunakan alat sama, cara mengukur lingkar pinggang diukur tepat di atas pusar, sedangkan lingkar pinggul diukur tepat di bagian pertengahan bokong. Jika hasil pembagian besarnya di atas 0,9 dapat dijadikan indikasi berisiko tinggi terkena sindrom metabolik.
Misalnya, ukuran lingkar pinggang Anda sebesar 85 cm, sedangkan ukuran pinggul 90 cm. Setelah 85 dibagi 90, hasilnya 0,94. Ternyata, kamu berisiko tinggi terkena penyakit yang berkaitan dengan kegemukan.
Yang perlu kamu tahu, selain penyakit sejenis kardioserebro vascular, seperti hipertensi, jantung koroner atau stroke, kondisi pinggang ‘melar’ juga seringkali menjadi indikator kuat penyakit diabetes melitus.
ADVERTISEMENTS
4. Cara menjaga lingkar pinggang yang ideal
Selain berguna untuk mengidealkan ukuran lingkar pinggang, kegiatan-kegiatan ini juga sangat baik untuk memulihkan kondisi fisik serta mood-mu. Segera praktikkan, yuk!
- Rutin lah berolahraga, cukup dengan jogging di pagi hari, lakukan rutin biar maksimal
Rutin melakukan jogging setiap pagi diyakini mampu mengecilkan lingkar pinggang, serta mengencangkan kembali otot-otot tubuh yang telah kendur.
‘Membuang’ keringat di pagi hari pun membuatmu lebih bersemangat melakukan segala aktvitas seharian. Biar lebih semangat jogging, kamu bisa melakukannya dengan orang-orang tersayang.
- Menjaga pola makan dan menggunakan sistem ‘1 hari, 1 kali makan nasi’ juga ampuh menjaga kesehatan serta ukuran lingkar pinggang
Karena membesarnya ukuran lingkar pinggang itu juga disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat, mulai sekarang tak ada salahnya kamu lebih jeli dalam memilih setiap asupan makanan yang masuk ke tubuhmu.
Misalnya saja dengan mengonsumi 1 kali (porsi) nasi putih dalam 1 hari, dan menggantinya dengan nasi merah atau roti gandum yang lebih tinggi serat tapi minim lemak. Roti gandum dan nasi merah lebih maksimal dalam menjaga berat badan, dibanding dengan nasi putih pada umumnya.
Tenang, kamu masih boleh makan nasi putih, kok 🙂
Cara-cara mudah untuk melakukan gerakan ini adalah:
- Berbaring lah di lantai dan buat posisimu senyaman mungkin
- Angkat lutut 90 derajat dan panggul ke atas dan tahan selama 30-60 detik
- Turunkan perlahan, dan lakukan selama 15 kali setiap hari secara berulang-ulang.
Asal dilakukan rutin, latihan kegel ini bisa mengencangkan bagian perut hingga pinggang. Plusnya lagi, kamu bisa melatih otot-otot sekitar paha agar tidak ‘menggelambir’.
Itulah pembahasan lengkap terkait cara mengukur lingkar pinggang, pentingnya bagi kesehatan dan cara menjaga agar tetap ideal. Di saat orang kurang peduli terhadap kesehatan lingkar pinggang, kamu harus lebih tahu risiko dan penanganannya agar hidupmu lebih sehat. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?