Ilmuwan fisika teoretis genius, Albert Einstein, begitu kita mengenalnya, hadir dalam imajinasi ketika saya feel stuck. Beginilah kami berbincang – bincang ( dalam versi imajiner saya ) :
Wow, mesin waktu anda sudah versi baru lagi ya ? Kapan ya kami bisa punya mesin waktu sendiri ?
Ya… hukum fisika itu sama dimanapun, berlaku di bumi juga diseluruh jagat raya. Mesin waktu akan mengantarkanmu ke masa lalu atau masa depan ketika kalian berhasil membuat pesawat yang mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya, menetap di tempat yang medan gravitasinya sangat tinggi misalnya di dekat Black Hole dan menggunakan Traversable Worm Hole.
White Hole dan Worm Hole masih sebatas teori matematis. Belum ada penemuan nyata. Berbeda dengan Black Hole yang telah ditemukan di beberapa galaksi sejak tahun 1995.
Tapi tidak ada yang pernah tahu masa depan akan seperti apa. Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang. Teknologi seperti ponsel, tablet, cloud computing, GPS, dsb hanyalah fantasi film fiksi ilmiah dulunya namun sekarang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat umum. Bisa saja 50, 100, atau 200 tahun lagi semua teori ini akan menjadi kenyataan.
Right. Bagaimana mungkin kami bisa mencapai seperti pencapaian anda, IQ anda terlalu tinggi.
Sebenarnya saya bukan yang paling genius, manusia yang pernah terlahir dengan IQ tertinggi adalah James Sidis, IQ – nya lebih dari 250… sedang saya hanya 190. Saya hanya mengoptimalkan kemampuan inteligensi saya. Sama dengan anda, yang jika benar – benar di optimalkan akan mencapai titik fantastis. Bila anda percaya, maka anda benar, begitupun bila anda tidak percaya, anda juga benar.
Menurut anda, mengapa orang se-genius Sidis malah tidak memiliki kehidupan yang bahagia ?
Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika – sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Ironis.
Menurut anda, dimana keberadaan Tuhan ?
Saya belajar Talmud untuk memahami agama Yahudi dan juga belajar Katakismus Romanus serta kisah-kisah Injil pada Perjanjian Baru untuk memahami agama Katholik. Di dunia, banyak orang yang terlihat paling rajin beribadah, tapi juga paling cepat marah. Ya, sebab pemahaman. Sebab kemampuan melihat-Nya yang kalian miliki sangat terbatas, jadi mengira kemahaan itu ada batas.
Bagaimana agar saya lebih mudah mencerna penjelasan anda ini ?
Bukankah, kalian beribadah sampai lelah tapi kalian mencuri sampai kenyang dan terengah-engah. Kalian memuji Tuhan sampai memuncratkan air ludah, tapi kalian juga menggunakan lidah yang sama untuk menipu dan mengisap darah korban Anda serakus lintah. Tak ada rasa kehadiran-Nya. Ya, karena mengira Dia tidur di mushola, di gereja, dan di rumah-rumah ibadah.
Bagaimana perspektif anda, mengenai Indonesia saat ini ?
Kalian itu lucu, tapi tak ada lagi yang punya selera humor, jadi gagal menyimak kelucuan itu. Jadi kelucuan-kelucuan yang sejatinya ada pada kalian masing-masing justru tak pernah kalian tertawakan. Lihatlah, bagaimana kalian lebih memilih mencari hal-hal yang dapat ditertawakan itu pada orang lain. Kalian mencari keburukan orang lain, bukan untuk diperbaiki atau mendatangkan sesuatu yang lebih baik, tapi justru hanya untuk sekadar ditertawakan, untuk menjatuhkan thok.
Betul… yang begitu – begitu memang masih terjadi…
Akan tetap terjadi. Sebab ada pola pikir dan paradigma yang masih belum berubah secara signifikan. Lihat saja, bagaimana orang-orang dengan dalih iman lalu merasa berhak untuk menghina yang tak beriman, yang terlihat saleh merasa berhak menghantam yang dirasa tak saleh…Kalian tidak akan diam sampai hukum Tuhan benar – benar turun.
Bisakah anda jelaskan lebih detail lagi ?
Mungkin kalian lupa, jika orang yang kalian tindas itu lebih didengarkan-Nya dari doa Anda yang berbusa-busa menyebut nama-Nya tapi lupa diri, lupa untuk adil, lupa untuk menyadari bahwa Dia melihat segalanya hingga ke hal-hal yang tersembunyi…
Tuhan bisa berpihak ke mana saja, sepanjang di sana ada yang benar. Tuhan bisa saja menjauh dari siapa saja yang terlalu besar kepala karena mengira sudah sangat dekat dengan-Nya. Anda boleh tidak percaya, saat kita terkotak-kotak oleh agama dan sebagainya, Tuhan berada di atas semua kotak-kotak itu…
Hmm.. yang terakhir, bisakah kami mengundang anda untuk memberi workshop di kampus kami ?
HAH ??!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
einstein terkejut �
he just told me ‘akan lahir einstein-einstein muda wi…’
#mantapjiwa
yang terakhir :v