Aku Pergi Meninggalkanmu Bukan Karena Tak Sayang, Tapi Karena Cintaku Tak Terbalas

"Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca Hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim."

Advertisement

Hai, bagimana kabar kamu? Lama juga ya kita sudah tak saling menyapa dan saling memadu kata hanya untuk saling bertutur kata. Masih ingatkah kita pernah tersenyum bersama, dan melangkahkan kaki secara berirama. Tapi itu hanya kenangan masa lalu. Sebelum kita berpisah.

Jika kuingat kala itu, hatiku sangat sakit, kamu yang berjalan bersamaku tetapi hatimu untuk dia. Mungkin aku yang terlalu berharap, aku yang berpikir rasa cinta dan sayangku terbalas ternyata kamu abaikan begitu saja. Lucu juga sebenarnya, aku yang sudah mengetahui isi hatimu tetapi masih bertahan disisimu. Dan lebih bodohnya lagi aku yang menghabiskan waktu dengan seseorang yang sama sekali tak menganggapku ada.

Iya dia penyebab semuanya, dia yang pernah membuatmu melupakan sedihmu dipundakku waktu di Jogja dulu. Tapi dia juga yang masih tersimpan dihatimu. Sulit memang melupakan seseorang yang begitu indah. Aku juga merasakan hal yang sama, dimana aku juga sulit menghapuskan dirimu di hatiku.

Advertisement


Kita berada diposisi yang sama. Aku yang tak bisa melupakanmu dan kamu yang tidak bisa melupakan dia sedangkan dia berbahagia dengan yang lainnya.


Dan untuk kedua kalinya rencana untuk melamarmu gagal. Pertama karena sebuah ego, dan yang kedua karena dia yang masih ada dihatimu. Hatiku yang dulu pernah hancur berkeping-keping pun kini kamu hacurkan kembali. Dan bodohnya aku masih mencintaimu dengan kepingan-kepingan yang hancur tersebut.

Advertisement


Mugkin itu juga yang kamu alami saat ini yang masih ada dia dihatimu. Yang sakit itu ketika kamu mengakhiri semuanya tanpa alasan, tanpa bicara dan hening. Apa salah dan dosaku Tuhan?


Dan akhirnya aku tersadar, bahwa aku harus beranjak mulai pergi meninggalkanmu, bukan karena aku tak sayang padamu, tapi karena semua rasaku tak terbalas. Dan perlahan-lahan langkah kakiku bakal menjauh meninggalkan semua bayanganmu, untuk menemukan bayangan lainnya yang lebih bisa menghargai hatiku.

Dan untukmu, semoga lelahmu terbayar dengan kembalinya dia untukmu. Tapi jika suatu saat kamu membutuhkan aku kembali. Maaf aku sudah tidak akan pernah lagi memandangmu dari balik punggungmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kabut dan lautan awan yang suka camping bersama kawan (www.ngayap.com)