Postur tinggi mungkin jadi idaman banyak orang. Ketika menonton TV liat artis tubuhnya tinggi, atau ketika ada pertandingan basket kebanyakan orang berguman kalau enak jika tinggi badannya segitu. Lantas bagaimana kamu, yang sudah “beruntung” memiliki postur tinggi?
Hey, gak selamanya postur tinggi itu menyenangkan. Jangan kira tinggi badan yang menjulang terbebas dari bahan candaan di lingkaran pertemanan kamu.
Pertanyaan mendasar yang pertama kali yang bakalan mampir ke telingamu ketika ketemu orang baru, teman lama, atau saudara jauh. Mereka menganggap tubuh tinggimu gara-gara menelan tiang listrik atau nyemil galah.
<>2. Tolong gantiin lampu dong. Kamu kan yang tinggi>Dimintai ganti lampu atau menyalakan tombol on di proyektor kelas kalau kebetulan remote-nya ngadat, udah khatam banget bagimu. Padahal jika pakai kursi siapa pun bisa, tetapi entah kenapa kamu yang berbadan tinggi yang sering dimintai tolong, toh kamu juga memijak kursi atau tangga.
<>3. Kamu bakal jadi bumper kalau ada penunjukan petugas upacara>Ketika kelasmu kebagian jatah petugas upacara, kamu akan jadi pilihan pertama. Entah pemimpin upacara, pengibar bendera, atau komandan upacara. Postur kamu dianggap gagah dan mumpuni untuk jadi petugas upacara. Padahal kamu kurang memiliki basic Paskibraka, misalnya. Kan gak harus tubuh tinggi itu anak paskib. Protes kamu seakan percuma dengan instruksi wali kelas dan tatapan tajam teman-teman kelasmu.
<>4. Gak hanya jadi bumper pas upacara. Kamu juga jadi bumper ketika di kelas>Kamu juga jadi bumper ketika di kelas. Efek tubuh tinggi pun merambah pada proses pembelajaran. Ketika guru atau dosen melontarkan pertanyaan, seringkali kamu jadi orang pertama yang ditunjuk.
“Ya, coba kamu! Bagaimana pendapatmu tentang MEA?
Kamu yang tidak bisa bersembunyi di balik punggung temanmu karena terlihat paling menjulang, harus siap dengan rangkaian kata untuk menjawab pertanyaan.
<>5. Yah badan doang tinggi, gitu aja gak bisa>"Lho kamu gak bisa basket?"
"Lho kamu gak bisa berenang?"
"Beneran nih kamu gak jago main voli?"
"Masa sih, badan kamu kan tinggi."
Ketika kamu tidak bisa melakukan skill yang umumnya orang tinggi bisa lakukan, seolah menjadi hal yang tabu. Kamu yang udah tinggi dari sananya sangat sebal dengan stigma "postur tinggi identik dengan kemampuan mumpuni.” Basket, berenang, voli, atau olahraga yang lain memerlukan latihan yang berulang-ulang. Kamu yang memang jarang berlatih harus siap dengan pertanyaan sarkas dari orang sekitarmu.
<>6. Mau gantian ngeledek juga gak enak>Seringkali dalam keseharianmu kepalamu terantuk sesuatu. Mulai dari pintu kelas sampai ketika naik angkot. Gak hanya dapat malu dari tatapan orang sekitar, teman-temanmu pun tertawa sambil meledek,
"makanya jangan tinggi-tinggi, jadi kejedot pintu kan?"
Kamu hanya meringis mengusap-usap kepalamu sambil menahan malu
Namun ketika situasinya dibalik, ketika temanmu ingin meraih sesuatu di tempat tinggi tetapi tidak terjangkau. Misal ketika mengambil buku di rak yang tinggi. Masa iya kamu tega bilang,
"Makanya jangan pendek-pendek, jadi gak nyampe kan?"
Tapi tenang aja, ibarat koin, selalu ada dua sisi. Di balik beragam derita tadi, kamu yang berpostur tinggi mesti banyak-banyak bersyukur.
<>7. Kamu adalah sentral kalau jalan bareng teman-temanmu. >Kebanyakan orang ketika melihat sesuatu yang ramai, yang pertama tertangkap mata adalah sesuatu yang mencolok. Bersiaplah! Postur tinggimu akan membawamu jadi objek pertama dari pandangan orang-orang ketika kamu dan teman-temanmu melintas. Kalau lagi rezeki, kamu bisa bertemu pandang dengan lawan jenis yang kebetulan terlihat cakep.
yah meskipun hanya sekilas~
<>8. Sebenarnya mereka pun penasaran>Diam-diam mereka yang sering melontarkan pertanyaan sarkas “kamu makannya tiang listrik, ya?” menaruh rasa penasaran. Di balik itu, mereka sebenarnya ingin tahu resep kamu kok bisa memiliki badan tinggi. Ya, berusaha mengorek informasi hanya saja dalam balutan kalimat bernada meledek. Namun ada juga yang terang-terangan tanya dan mengatakan bahwa dia pun ingin memiliki postur sepertimu.
<>9. Mudah dikenali>"Shania siapa? Yang mana sih orangnya?"
"Yang tinggi itu tuh"
Tiap orang memiliki ciri khas yang menjadikannya mudah dikenal atau di ingat. Postur tinggimu bisa jadi ciri khas orang-orang mengingatmu. Kalau dipadukan dengan attitude yang baik, citra kamu akan semakin "moncer".
<>10. Kamu bebas berekspresi dengan apa yang kamu pakai>Mau menerapkan fashion style di selebgram atau memilih berekspresi sendiri, bagimu bukan jadi hal yang memusingkan. Apapun model fashionnya bisa kamu terapkan dan akan terlihat cocok. Mix and match, atau menerapkan hashtag OOTD di instagram tinggal memilih. Apalagi buat cewek, Kaki indah, tubuh ideal, dan leher jenjang jadi modal untuk menunjang gaya fashion kamu.
So bersyukurlah, dibalik ledekan tukang ganti lampu, tersimpan keuntungan-keuntungan yang bisa kamu petik. Dan yang paling penting, Be yourself.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.