Hai generasi milenial, anak muda yang sedang berjuang demi kemerdekaan. Bukan seperti perjuangan para pendahulu kita yang mememerdekakan Indonesia dari penjajahan loh, justru saat ini generasi milenial harus berpikir terlebih dahulu bagaimana cara memerdekakan diri sendiri. Bukan membawa bambu runcing untuk berperang fisik, tapi membawa keberanian untuk menghadapi perubahan. Kalian bisa mengartikan sendiri hidup merdeka menurut kalian itu seperti apa. Yang pastinya untuk memerdekakan Indonesia dahulu atau memerdekakan diri saat ini butuh perjuangan. Semakin berat ya bahasannya? Nggak kok, demi perjuangan meraih kemerdekaan diri hehe. Jadi apa nih yang harus dilakukan anak muda? Yuk kita simak yang berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Merdekakan Ide yang Kita Miliki and Stay Creative
Saat ini pembelajaran mengasah kreativitas terus digalakkan. seperti membuat kerajinan tangan dan berbagai macam kesenian.Mungkin baru sadar kalau menjadi kreatif itu penting. Ingat tidak, ketika sd kita seringkali membuat gambar dengan pola yang sama yaitu dua gunung, dengan matahari terbit diselanya, jalanan turun dari gunung serta sawah disampingnya. Waahhh monoton sekali ya hehe. Jadi untuk anak muda nih kalau ada ide ya di eksekusi saja, jangan dibekukan di otak sampai galau. Kalian tinggal cari saja dibidang mana ide kalian tepat untuk dituangkan. Punya ide usaha? Kenapa nggak coba kembangkan bisnis yang kreatif. Punya ide kreatif untuk mengolah kata? Kenapa gak coba menulis.
Intinya, merdekakan dirimu dengan memerdekakan idemu. Jangan sampai terbelenggu kegalauan ya.
ADVERTISEMENTS
2. Jangan Terlena dengan Suatu Keberhasilan, Keberhasilan itu Nggak Abadi Bro!
Nah ini nih yang “sukses” membuat anak muda takabur hingga berpikir sudah berhasil lalu berhenti berjuang. Terkadang euphoria keberhasilan itu terlalu dalam kita nikmati sehingga kita lupa untuk berjuang lagi. Tentunya bukan bermaksud serakah akan keberhasilan. Tapi kalau kita larut terlalu dalam, kita akan terlupakan oleh waktu. Tidak terasa sudah setahun, dua tahun, tiga tahun berlalu tanpa ada karya baru. Nggak mau kan menjadi ditinggalkan?
Jadi, merdekakan dirimu dari euforia panjang tentang keberhasilan.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan Tergeletak karena Suatu Kegagalan, Boleh Jatuh Lalu Bangkit Lagi
Kalau tadi kita bahas keberhasilan, kali ini kita bahas lawannya yaitu kegagalan. Gimana perasaan kalian kalau gagal dalam sebuah kompetisi? Atau gagal ketika ingin mendaftar sebuah universitas? Pasti galau lah ya. Apalagi kalau kalian merasa bahwa itu adalah satu-satunya kesempatan. Kalian menjadi terjerumus dalam kegagalan dan takut mencoba kembali. Kalian tau nggak sih kalau perasaan takut akan kegagalan itu bisa bikin kita berdiam diri ditempat? Iya. Kita menjadi takut untuk mencoba. Nah kalau kita udah takut mencoba, kita semakin jauh dari keberhasilan. Kalian perlu ingat, bahwa masa lalumu tidak selalu mencerminkan masa depanmu. Gagal dahulu, bukan berarti gagal nanti. Kalau kita mau mencoba, kita pasti akan berhasil walaupun bukan dalam kesempatan yang sama. Masih takut gagal?
Merdekakan dirimu dari rasa takut gagal. Ayo jatuh, lalu bangun lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Toleransi itu Wajib. Tanpa Toleransi Bangsa Kita Mati
Hidup di negeri beribu pulau, beribu suku bangsa, adat dan budaya membuat kita selalu dikepung agar bertoleransi. Untuk apa kita angkat senjata, adu argumen, adu keyakinan kalau perdamaian bisa jadi solusi. Sangat tidak baik apabila kita memaksakan kehendak terhadap orang lain. Perjuangan di era milenial ini membutuhkan hati dan mental yang kuat untuk melawan sikap intoleran yang menjadi pemecah persatuan. Bukan cuma perjuangan dengan pasangan yang membutuhkan hati yang kuat hehe. Jangan sampai negeri yang indah hanya ada di dongeng.
Jadi, merdekakan dirimu dari ego
ADVERTISEMENTS
5. Jangan Menenggelamkan Diri Terlalu Dalam pada Dunia Maya
Sekarang beda tipis ya antara dunia maya dan dunia nyata. Mungkin banyak dari kalian yang repot-repot pergi ketempat nan jauh disana demi sebuah foto yang instagramable. Nggak salah sih, hanya saja kalau kita terlalu fokus untuk memenuhi tuntutan dunia maya kita jadi lupa bahwa kita sejatinya hidup di dunia nyata loh. Jangan-jangan nanti kita pacaran di dunia maya, nikah juga lewat dunia maya, nanti anaknya jadi virtual kali ya wkwk.
Lebih baik kita memerdekakan diri dari dunia maya dengan menikmati alam yang sesungguhnya. Karena yang asli pasti lebih asyik.
ADVERTISEMENTS
6. Hari Ini adalah Hari Baik. Jangan Menunda!
Hayooo siapa yang suka menunda pekerjaan? Pasti banyak. Termasuk saya hehe. Bagi para penunda, mengerjakan sesuatu terasa lebih menantang kalau sudah mendekati deadline. Rencana yang dibuat untuk menyicil pekerjaan pun terlewati tanpa permisi. Menurut presentasi oleh Tim Urban dalam acara TED, ia menyatakan bahwa di otak kita ada istilahnya monyet pengganggu yang suka mengambil alih pikiran kita agar tidak melakukan menyicil pekerjaan yang seharusnya dikerjakan. Monyet ini hanya takut pada monster deadline. Jadi, para penunda hanya bisa tunduk pada deadline. Lalu, bagaimana jika kita sedang merencanakan tujuan jangka panjang kita yang tanpa deadline? Seperti kesuksesan hidup yang tidak pasti, mungkin 10 atau 20 tahun lagi? Jawabannya hanya satu : mulai sekarang, kalahkan monyet pengambil kendali. Intinya ini adalah “perang” melawan diri sendiri.
Selamat memerdekakan diri dari penundaan.
7. Talk To Stranger and Maybe They Can Understand You Better
Saya baru memahami pentingnya berbicara dengan orang asing setelah mendengar presentasi Kio Stark. Seringkali kita takut untuk berbicara dengan orang asing karena kita tidak mengenali mereka dan tidak semua orang asing yang kita temui adalah orang baik. Kata Kio Stark,Its easy to be honest to someone you never see again. Kalau dipikir-pikir bener juga sih. Jadi jangan takut dibilang “sok” ramah ya. siapa tahu berbicara dengan orang asing justru memberikan kita lebih banyak pengalaman berharga seperti kisah hidupnya yang unik, dan tentunya melatih cara kita berkomunikasi.
So, merdekakan dirimu dari rasa acuh tak acuh terhadap orang lain.
8. Kita Perlu "Bermain" dalam Hidup and Learn From Kids
Apa yang bisa kita pelajari dari masa kanak-kanak? Hidup yang bebas, bermain tanpa kenal lelah, dan semangatnya yang berlapis-lapis. Perjuangan anak muda di era milenial memang berat, apalagi “perang” dengan diri sendiri untuk melawan sifat-sifat buruk kita. Tapi nih, kita nggak boleh lupa untuk tetap bahagia. Kita nggak harus kembali menjadi anak-anak, kita hanya perlu mengaktifkan kembali keceriaan masa anak-anak yang ada dalam diri kita. Menjadi bahagia dan semnagat itu baik loh untuk kesehatan dan hati kita (lagi-lagi ngomongin soal hati ya).
Sudah siapkah kamu memerdekakan diri dari stress?
Akhirnya kita sampai pada penghujung tulisan ini, tapi bukan pada akhir perjuangan ya. mungkin sebernarnya perjuangan kita baru saja dimulai dengan “perang” melawan diri sendiri. Tapi nggak usah takut ya anak muda, selama kita berjuang dengan sepenuh hati kalian akan mencapai kemerdekaan seperti yang kalian definisikan sendiri. Jadi bagaimana? Sudah siapkah untuk berjuang? Maju Jalan! Merdeka!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.