“Parkour? Oh, olahraga ekstrem yang loncat-loncat gedung itu, ya?”
Mungkin begitulah anggapan sebagian besar orang awam tentang Parkour yang kini sedang menjadi tren di kalangan anak muda perkotaan. Padahal, Parkour sebenarnya menawarkan lebih dari sekadar loncat-loncat membahayakan nyawa, lho!
Parkour adalah seni gerak berpindah tempat melintasi rintangan-rintangan dari titik A ke titik B dengan secepat mungkin dan seefisien mungkin. Selama berlatih kurang lebih 5 tahun, banyak makna kehidupan yang bisa saya temukan di parkour. So, pelajaran hidup apa aja sih yang bisa kamu peroleh dari olahraga ini? Langsung simak aja yuk.
ADVERTISEMENTS
1. Potensi diri perlu digali dan dikenali.
Manusia dianugerahi panca indera serta sepasang tangan dan kaki. Nah, selama ini anugerah itu dipake buat apa aja sih? Berlatih parkour membuat kita sadar bahwa tangan itu gak cuma dipake buat memegang ponsel atau mengetik di laptop, kaki juga gak hanya digunakan buat berjalan atau menginjak pedal gas, tapi lebih dari itu. Kamu bisa memanfaatkan tanganmu buat memanjat dan kakimu buat berlari dan melompat.
Lewat parkour, kita disadarkan bahwa manusia memiliki potensi buat melakukan lebih dari yang biasanya jika kita punya niat untuk melatihnya. Kita bisa menjadi orang yang lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih sadar dengan kondisi sekitar. Semua terserah kita, mau menggalinya atau tidak.
ADVERTISEMENTS
2. Rintangan adalah jalan untuk maju dan berkembang, bukan jadi penghalang.
Tujuan parkour adalah bergerak secepat dan seefisien mungkin saat melewati rintangan. Rintangannya bisa berupa tembok, palang, serta gap atau celah. Agar bisa terus melaju, kamu harus belajar untuk menghadapi dan melalui semua obstacle itu. Nah, seorang praktisi parkour melihat rintangan itu bukan sebagai penghalang yang menghentikan langkahnya, melainkan sebuah jalan untuk terus maju.
Sama halnya dengan hidup, kita selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan. Pilihan kita ada dua: mau melaluinya atau menghindarinya. Melaluinya berarti kamu bisa maju selangkah lebih dekat ke tujuanmu, sementara menganggapnya sebagai penghalang dan menghindarinya justru gak akan membuatmu beranjak dari situ.
ADVERTISEMENTS
3. Kitalah yang seharusnya beradaptasi dengan lingkungan, bukan sebaliknya.
Sejumlah fasilitas dibangun buat memudahkan manusia. Ada lift untuk memudahkan mengakses lantai atas, ada juga kendaraan bermotor untuk memudahkan kita berpindah. Tapi, tanpa sadar, terbiasa dengan semua itu membuat kita menjadi lemah.
Di parkour, kita diajak untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita. Saat menemui tembok tinggi misalnya, kamu harus beradaptasi untuk melompat lebih tinggi. Di kehidupan nyata, ini membantu kita untuk lebih peka dan fleksibel sama kondisi dan situasi yang terjadi di sekitar kita.
ADVERTISEMENTS
4. Sesuatu yang baik butuh proses yang konsisten tanpa kenal menyerah, gak bisa instan.
Untuk menjadi praktisi parkour yang baik dan mahir, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk berproses menempa fisik, mental, dan teknik. Udah jadi hukum alam dalam olahraga ini, mereka yang bertahan lama adalah mereka yang bersedia mengikuti proses yang panjang. Gak ada praktisi parkour hebat yang lahir dari berlatih semalaman.
Hal yang sama juga berlaku dalam hidup: sesuatu yang diperoleh dengan instan akan lebih mudah hilang. Untuk bisa menghasilkan sesuatu yang hebat, perlu konsistensi, ketekunan dan kerja keras tanpa kenal kata menyerah.
ADVERTISEMENTS
5. Altruisme: semangat untuk bermanfaat bagi orang lain.
“Être fort pour être utile – Being strong to be useful.” – Georges Hébert
Praktisi parkour mungkin gak asing lagi dengan kutipan dari Georges Hébert, penggagas Natural Method yang menjadi inspirasi dari parkour itu sendiri. Lewat kata-kata ini, semangat altruisme menjadi bagian dari filosofi parkour. Tanpa semangat altruisme, parkour bukanlah parkour.
Berlatih parkour itu tujuannya bukan agar keliatan keren di mata orang lain, tetapi supaya latihannya bermanfaat di kemudian hari. Contohnya dari hal yang sederhana seperti naik ke atap untuk benerin genteng, sampai ngejar jambret yang berusaha kabur.
Lewat parkour, kita belajar untuk melandasi semuanya dengan semangat altruisme: semangat agar kita mempunyai manfaat bagi masyarakat. Sebab, menjadi kuat itu bukan hanya soal fisik, tapi juga pikiran dan hati.
ADVERTISEMENTS
6. Pengembangan diri bisa didapat dari berproses bersama-sama, bukan dari mengalahkan orang lain.
Parkour merupakan olahraga yang gak mengenal kompetisi antar praktisi. Erwan LeCorre, dalam kampanyenya melawan kompetisi di parkour, menganggap bahwa kompetisi mendorong orang untuk mengalahkan orang lain demi kepuasan penonton dan keuntungan sponsor. Ini jelas bertentangan dengan semangat altruisme serta pengembangan diri yang dianut oleh disiplin ini.
Bagi praktisi parkour, pengembangan diri berasal dari proses yang dilakukan bersama praktisi lainnya, bukan dengan cara menjatuhkan yang lain dalam sebuah kompetisi. Yang terpenting bukanlah bagaimana caranya mengalahkan orang lain, tetapi bagaimana caranya mengalahkan diri sendiri.
7. Lewat Lompatan Presisi, kita belajar mengontrol diri kita sendiri.
Precision jump alias lompatan presisi merupakan salah satu gerakan dasar dalam parkour yang penuh dengan nilai filosofis. Meskipun sederhana, gerakan ini gak mudah untuk dikuasai, karena menuntut kontrol tenaga yang baik untuk bisa melakukannya dengan sempurna.
Lewat gerakan ini, kita belajar tentang makna pengendalian diri dan adaptasi. Saat menghadapi sesuatu, kita sebaiknya gak bereaksi berlebihan tapi juga gak meremehkan. Kita belajar untuk lebih rendah hati, karena hal yang tampak mudah dan sederhana belum tentu bisa kita lakukan dengan baik.
8. Melawan rasa takut itu gak sulit, kamu hanya perlu mencoba.
Saat berlatih parkour, terkadang kita menemukan obstacle (rintangan) yang sulit untuk dilalui, bukan karena kita gak bisa, tapi karena kita terbelenggu oleh rasa takut kita sendiri. Padahal, begitu kita berhasil melawan rasa takut itu dan melewati rintangannya, kita berpikir,
“Oh, ternyata aku bisa juga”,
atau,
“Ah, ternyata gak susah-susah amat kok.”
Dari pengalaman ini, kita bisa menyimpulkan bahwa rasa takut adalah sesuatu yang diciptakan oleh diri kita sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah mendorong diri kita sendiri untuk mencobanya. Yang pertama kali biasanya adalah yang paling sulit, setelah itu semua jadi terasa lebih mudah.
9. Dengan kreativitas, kita bisa melakukan banyak hal dari sesuatu yang sederhana.
Parkour adalah art of movement — seni gerak. Sebagaimana halnya seni, diperlukan kreativitas untuk mengolah gerakan sederhana menjadi mengalir dan asik, atau mengeksplorasi rintangan untuk menemukan tantangan baru. Tanpa kreativitas, parkour cuma akan jadi kegiatan yang monoton dan membosankan.
Hidup kita sehari-hari juga demikian, kita butuh kreativitas untuk menciptakan “percikan” yang membuat kita semangat dan antusias lagi. Tanpa itu, hidup kita pasti bakal boring.
10. Kebebasan bukan didapat dari melawan aturan, tapi lewat pengekspresian diri secara bertanggung jawab.
Lewat olahraga parkour, kita diajak untuk mengekspresikan kebebasan kita lewat seni gerak — melompat, memanjat, vaulting, dan landing. Semua itu dilakukan secara bertanggung jawab, di tempat yang semestinya dan tidak membuat orang lain merasa terusik.
Dari sini kita belajar bahwa kebebasan diri tidak harus dengan mendobrak aturan yang ada atau melanggar hak orang lain. Kebebasan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa mengekspresikan diri kita secara sadar dan penuh tanggung jawab.
11. Keluarga yang sebenarnya adalah mereka yang selalu ada di sampingmu untuk menyemangatimu.
Meski parkour adalah olahraga individual, kegiatan ini diwadahi oleh komunitas yang terdapat di kota-kota di Indonesia. Lewat komunitas inilah, kita belajar untuk mengenal parkour lebih jauh, berkembang bareng, dan saling memberi dukungan.
Di komunitas inilah kita belajar makna keluarga yang sesungguhnya. Keluarga adalah mereka yang selalu menyemangatimu di saat kamu merasa ingin menyerah, menopangmu ketika kamu jatuh, dan membantumu untuk menemukan dirimu sendiri.
12. Berani “hidup”, bukan berani “mati”
Dibalik gerakan-gerakan yang terlihat ekstrem, parkour ternyata bukan mengandalkan kenekatan, tapi mengedepankan keamanan dan keselamatan sebagai hal yang utama. Itulah kenapa latihan parkour selalu dimulai dari dasar sambil memperkuat fisik, karena tujuan disiplin ini adalah untuk menolong diri sendiri dan orang lain.
Parkour mengajari kita untuk berani hidup dalam menghadapi risiko karena ingin tetap survive dan bisa membantu diri sendiri dan orang lain. Kalo kamu cidera atau bahkan meninggal hanya karena nekat, kamu gak bisa membantu orang, ‘kan? Kalo merepotkan orang lain sih iya!
13. Nikmati hidupmu dengan gembira dan antusias!
Parkour mengajarkan banyak hal pada kita. Tapi, pelajaran yang paling penting dari olahraga ini adalah bahwa hidup itu harus diwarnai dengan keceriaan dan antusiasme, seperti yang kita rasakan saat berlatih parkour atau melakukan hal lain yang kita sukai. Tanpa kegembiraan dan rasa antusias, hidup kita akan terasa hambar tanpa warna.
Kini kamu paham, ‘kan, bahwa parkour yang sebenarnya tuh bukan sekadar olahraga loncat-loncat nekat yang gak jelas tujuannya. Setelah tahu pelajaran yang bisa diambil dari parkour, apa kamu jadi tertarik buat mencoba berlatih parkour bareng komunitas yang ada di kotamu?