Hati-Hati! 9 Kebohongan Ini Bisa Menjauhkanmu Dari Kesuksesan

Siapa sih yang tidak ingin sukses? Keberhasilan dalam berbagai bidang adalah hal yang kerap jadi impian banyak orang. TIdak jarang seseorang rela bekerja kerasa siang dan malam demi bisa mendapatkan kesuksesan. Tapi tahukah kamu — ketika diri sendiri bisa jadi penentu kesuksesan; di saat bersamaan kita juga bisa jadi orang yang menggagalkannya?

Tanpa disadari, ternyata kita sering melakukan “kebohongan” pada diri sendiri yang justru menjauhkan kita dari kesuksesan. Kobohongan yang terselubungi alasan ini menjadi penghalang seseorang mencapai keberhasilan. Mau tahu kebihongan apa saja yang harus kamu hindari?

1. Mengatakan, “Aku Tidak Boleh Gagal” Pada Diri Sendiri

Menghalangi diri dari kegagalan

Menghalangi diri dari kegagalan via thegloriousrealms.com

Kegagalan memang bukan hal yang manis. Ia membuat seseorang sakit, kecewa, dan patah arang. Namun mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak boleh gagal justru membuatmu menutup kemungkinan pintu kesuksesan terbuka. Pada hakikatnya, kegagalan adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari keberhasilan. Seluruh orang sukses hampir dapat dipastikan pernah mengalami kegagalan.

JK Rowling pernah terpuruk dan hampir bunuh diri karena perceraian dan kegagalannya dalam karir. Namun dari kegagalan tersebut ia kini bangkit hingga menjadi wanita terkaya nomor 2 di Inggris. Kegagalan juga jadi kawan yang sering diakrabi oleh Michael Jordan. Membiarkan dirinya menerima kegagalan sebagai hal yang wajar membuat Jordan berhasil.

2. Membuat Diri Sendiri Percaya Pada Kata-Kata, “Aku Cuma Butuh Keberuntungan Kok!”

Terlalu mempercayai keberuntungan

Terlalu mempercayai keberuntungan via metamorphosisofmeg.tumblr.com

Dihadapkan pada kegagalan bertubi-tubi kerap membuat kita menginginkan keberuntungan datang . Tidak ada yang salah dengan mengharapkan keberuntungan. Hal yang keliru adalah jika kamu percaya bahwa hanya keberuntunganlah yang mampu mengantarkanmu pada kesuksesan.

Pada akhirnya, dibutuhkan semangat; konsistensi; dan kerja keras tanpa henti untuk mencapai sebuah keberhasilan. Hanya mengharapkan keberuntungan datang tidak akan membawamu kemanapun.

“Hidup tanpa kegagalan adalah hal yang mustahil. Kecuali jika kamu memutuskan untuk sangat berhati-hati dalam hidup, hingga pada akhirnya tidak menikmati hidup sama sekali. Tapi pada dasarnya manusia memang dilahirkan satu paket dengan kegagalan.”

JK Rowling

3. Berlindung Pada Kalimat, “Aduh Nampaknya Aku Tidak Punya Keberanian.”

Merasa tidak punya cukup keberanian

Merasa tidak punya cukup keberanian via www.tumblr.com

Ketika kamu merasa takut pada sesuatu, coba kembali lihat pada dirimu sendiri: “Kamu memang takut, atau hanya sedang menghindar?” Membuat diri percaya bahwa rasa takut tidak bisa dikalahkan membuat seseorang tertahan dari kesuksesan yang mungkin diraihnya. Ketakutan akan menjauhkannya dari keberhasilan-keberhasilan yang bisa datang.

Saat kamu takut menemui dosen pembimbing, makin jauh pulalah kemungkinanmu untuk lulus cepat. Ketika kamu takut mencoba menekuni hobi dan menjadikannya karir, di saat bersamaan kesempatanmu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai passion juga tertutup. Mempercayai ketakutanmu sama saja dengan menjauhkan keberhasilanmu sendiri.

4. Membebani Diri Sendiri Dengan Perkataan, “Aku Harus Menyelesaikan Semua Hal Sendiri”

Membebani diri dengan seluruh pekerjaan

Membebani diri dengan seluruh pekerjaan via tumblr.whiskeyandfailure.com

Membebankan seluruh tanggungan pekerjaan pada diri sendiri memang membuatmu nampak bekerja lebih keras dibanding rekan-rekan satu tim yang lain. Namun, kebiasaan untuk tidak mendelgasikan tugas justru bisa menghancurkan dirimu sendiri. Ketika kamu menyimpan seluruh tanggung jawab di tanganmu, sata itu pula kamu kehilangan kepercayaan dari rekan-rekan satu tim.

Membebankan seluruh tugas di pundakmu bukan hanya membuatmu kewalahan, ia juga akan membuat tim-mu selamanya tidak akan berkembang.

“Untuk bisa sukses dalam pekerjaan, kamu harus memiliki kemampuan untuk mendelegasikan tugas, berhubungan dengan orang, dan berkolaborasi dengan mereka.”

Richard Branson, regular attendee World Economic Forum

5. Meyakini Keberhasilan Akan Datang Di Waktu yang Tepat

Tidak ada waktu yang paling tepat untuk memulai

Tidak ada waktu yang paling tepat untuk memulai via failedimitator.com

Terkadang kita memutuskan untuk menunggu karena merasa waktu yang paling tepat akan datang. Pertanyaannya, apakah waktu yang tepat itu memang benar-benar ada? Membiarkan diri sendiri percaya bahwa waktu yang tepat akan datang sama saja dengan membiarkan diri sendiri membuang waktu yang berharga.

Kalau kamu mau melakukan sesuatu, lakukan dari sekarang. Stop bilang bahwa kamu butuh waktu yang tepat untuk membuatnya berhasil. Waktu yang kamu anggap tepat itu adalah saat ini, atau tidak sama sekali.

6. Merendahkan Diri dan Mengatakan, “Aku ‘Kan Tidak Sepintar Mereka.”

Rendah diri karena merasa tidak sepintar orang lain

Rendah diri karena merasa tidak sepintar orang lain via tumblr.whiskeyandfailure.com

Merasa tidak sepintar sainganmu yang lain membuat dirimu kurang percaya diri. Perlahan, kamu pun mulai percaya bahwa kamu memang tidak cukup pintar untuk bisa bersaing dengan mereka. Namun tahukah kamu, kecerdasan intelektual hanya menentukan 25% dari kesuksesan? 75% sisanya ditentukan oleh optimisme dan kemampuan bersosialisasi.

Hanya karena orang lain sekolah lebih tinggi darimu tidak berarti kamu lebih bodoh dari mereka. Manfaatkan kemampuan sosial dan komunikasimu, kemudian kembangkan jejaring yang sudah kamu miliki selama ini dengan kemampuanmu itu. Saat kamu hampir kehilangan harapan, ingatlah ini:

“Harapan juga adalah sebuah keterampilan yang tidak bisa dianggap remeh.”

Storm Jameson

7. Berkata, “Kepribadianku Tidak Cocok Untuk Pekerjaan Ini” — Kemudian Mempercayainya

Kamu punya kepribadian bagi seluruh pekerjaan!

Kamu punya kepribadian bagi seluruh pekerjaan! via www.ohmymag.com

Tidak ada orang yang 100% cocok dengan sebuah pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan membutuhkan seni menyesuaikan diri dan persistensi yang tinggi untuk bertahan di dalamnya. Membuat dirimu percaya bahwa kepribadianmu tidak tepat untuk sebuah pekerjaan sama dengan menutup pintu bagi kemungkinan perkembangan diri.

Lihat Zuckerberg deh, dia digambarkan sebagai seseorang yang pemalu dan canggung di hadapan orang lain. Namun ia terus konsisten melakoni yang ia lakukan, berusaha bersosialisasi dengan kemampuan yang ia miliki, dan lihat apa yang ia dapatkan kini. Berhentilah merasa bahwa kepribadianmu tidak cocok untuk sesuatu. Alih-alih membebani diri, fokuskan energimu untuk mengembangkan apa yang sudah kamu miliki.

8. “Aku Tidak Punya Cukup Uang Untuk Memulai Sesuatu”

Tumblr juga didirikan dari nol

Tumblr juga didirikan dari nol via tmagazine.tumblr.com

Chairul Tanjung memulai kerajaan bisnisnya dari nol, Jack Ma mengembangkan Alibaba dengan uang seadanya. Jika kamu mau melihat lebih seksama, hampir semua pebisnis sukses memulai usaha mereka dari modal yang kecil.

Daripada bingung dan khawatir akan modal, lebih baik kamu manfaatkan uang yang sudah kamu miliki sekarang dan mengubahnya menjadi aset yang berharga. Saat kamu sudah memiliki visi dan gambaran bisnis yang jelas, akan mudah untuk mencari investor dan mengembangkan usaha. Ketakutan tidak akan membawamu kemana pun.

9. Meyakinkan Diri Dengan, “Karena Sudah Tahu Apa yang Akan Berhasil, Aku Akan Melakukan Hal yang Sama Selamanya.”

Tidak ada jalan yang sama menuju sukses

Tidak ada jalan yang sama menuju sukses via www.kpcb.com

Ini adalah kebohongan besar. Dunia berubah, selera pasar terus berkembang, inovasi terus bermunculan di belahan dunia lain. Merasa pongah karena sudah mengetahui formula kesuksesan akan membuatmu berhenti belajar. Ini juga bisa menutup pintu bagi kesempatanmu untuk menemukan solusi baru yang lebih efektif dan efisien.

Tidak ada jalan yang sama untuk sebuah kesuksesan. Ia yang berhasil adalah dia yang mau bersusah payah mencoba banyak jalan untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan.

Apapkah kamu juga kerap melakukan 9 kebohongan itu pada diri sendiri? Jika jawabnya, “Iya” yuk hentikan mulai sekarang. Kesuksesan selayaknya memang dimulai dengan jujur pada diri sendiri ‘kan?

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.