Usia 20-an kerap diidentikkan dengan titik kedewasaan. Tidak jarang di usia ini pula pertanyaan mengenai pasangan hidup mulai bermunculan. Rasanya kalau sudah usia 20-an dan belum punya pasangan itu seperti dikejar tenggat waktu, deh. Harus segera bertemu.
Padahal hidup tidak selamanya soal pasangan, lho. Ada hal-hal lain yang lebih penting untuk dilakukan selain meratapi nasib yang masih terus sendirian. Hal-hal apa saja sih yang lebih penting untuk dilakukan di usia 20-an, selain cari pacar?
ADVERTISEMENTS
1. Memuaskan hasrat diri untuk traveling, tak hanya demi pengalaman, tapi juga merayakan kehidupan usia muda
Kamu sudah cukup dewasa untuk menjajal dunia seorang diri. Tidakkah kakimu gatal diajak berjalan ke tempat-tempat baru? Diluar sana, masih banyak sekali tempat yang layak kamu kunjungi. Masih banyak keriaan hidup yang bisa kamu rasakan.
Hamparan lavender di Oro-Oro Ombo, Bukit Teletubies di Merbabu, pantai penuh matahari di Florida, Puncak Aso yang penuh salju hingga kehidupan sederhana di Badui Dalam menanti untuk kamu jajal. Tidak punya pasangan di usia 20-an bukan akhir dunia. Justru kamu bisa memandangnya sebagai kesempatan untuk memuaskan hasratmu berkeliling ke tempat-tempat baru untuk merayakan kehidupan.
ADVERTISEMENTS
2. Memperluas referensi bacaan, biar masa muda tak terbuang sia-sia untuk senang-senang
Usia 20-an adalah waktu yang paling tepat untuk membentuk diri dan pola pikir. Salah satu jalannya adalah dengan banyak membaca buku. Bahan bacaan yang baik akan mempengaruhi caramu memandang dunia.
Membaca tidak hanya memerlukan konsentrasi, tapi juga konsistensi tingkat tinggi. Terkadang, hal-hal remeh dalam hubungan pacaran bisa membuatmu kehilangan greget membaca. Pikiranmu tersita untuk memikirkan apa yang terjadi dalam hubungan yang sedang kamu jalani.
Kenapa tidak mempersiapkan diri dulu sebagai pribadi yang lebih baik, sebelum menjemput pasangan yang sudah kamu idamkan sekian lama? Tenggelamlah dulu di dalamnya pemikiran Pram, Oscar Wilde hingga Tan Malaka. Otak yang masih cemerlang di usia muda akan membuatmu lebih mudah menelan gagasan-gagasan mereka.
ADVERTISEMENTS
3. Pergi melihat banyak pertunjukan, entah itu sekadar gigs, teater, atau konser yang cukup besar
Tidak hanya dari aktivitas membaca, pola pikir dan kepribadian juga bisa dibentuk oleh musik yang terus kamu dengarkan. Musik yang berkualitas akan membuatmu jadi pribadi yang lebih reflektif dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Sekarang banyak sekali musisi lokal berkualitas yang bisa kamu nikmati karyanya. Tidak hanya melalui kepingan CD dan unduhan via internet, mereka juga sering mengadakan pertunjukan di berbagai tempat.
Pergi menonton berbagai gigs lokal adalah kemewahan yang hanya bisa dimiliki oleh kamu yang masih muda. Kalau sudah bekerja dan punya tanggung jawab domestik kamu tidak lagi akan bisa sebebas itu keluar masuk kafe untuk nonton pertunjukan musik. Jomblo di usia 20-an ada untungnya juga, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
4. Menggiati atau menghabiskan waktu untuk hobi yang kamu sukai
Harus diakui, pacaran itu butuh biaya yang tidak sedikit. Anggaran untuk makan, nonton, kado anniversary hingga kado ulang tahun pasangan akan menyita uang sakumu. Tidak jarang kamu harus mengorbankan hobimu agar bisa mengalokasikan uang demi kepentingan pasangan.
Padahal umur 20-an adalah waktu yang paling potensial untuk menggiati hobi. Kalau kamu tekun melakukannya, bukan tidak mungkin hobimu bisa bertansformasi jadi sumber penghasilan yang akan bermanfaat untuk masa depan.
Buat kamu yang masih jomblo di umur 20-an, tenang saja. Justru sekarang kamu punya kesempatan untuk menggunakan sumber daya yang kamu miliki untuk benar-benar menggiati hal yang kamu suka. Mau banyak beli buku, menghabiskan uang buat beli gundam atau miniatur pesawat, beli aksesoris kamera — gak akan ada yang protes!
ADVERTISEMENTS
5. Menemukan Dirimu Sendiri, supaya kamu pun tahu orang seperti apa yang benar-benar dirimu ingini
Punya pasangan memang menyenangkan, karena kamu akan punya tempat untuk berbagi. Tapi tidak jarang hubungan pacaran juga bisa jadi distorsi bagi proses pencarian jati diri yang sedang kamu jalani.
Pasangan yang terlalu dominan akan membuat identitasmu terpayungi. Tapi sebaliknya, pasangan yang terlalu longgar kepribadiannya juga bisa mempengaruhimu menjadi orang yang tidak kuat memegang prinsip.
Momen-momen sendiri bisa kamu manfaatkan untuk benar-benar mengenal dan mencari jati dirimu. Tanpa campur tangan orang lain, kamu bebas menentukan nilai apa yang ingin kamu anut; hidup macam apa yang ingin kamu jalani kelak; hal apa yang bisa kamu toleransi dan apa yang tidak.
Kesendirian di usia 20-an justru bisa jadi titik sepi paling bermanfaat untukmu. Kamu bisa selesai dengan dirimu sendiri lebih dulu, sebelum siap membagi hidup dengan orang lain.
ADVERTISEMENTS
6. Mencoba naik gunung atau menjelajah alam di manapun
Indonesia adalah negara yang kaya dengan gunung-gunung cantik. Keindahan puncak-puncak tertinggi di negeri ini sangat layak untuk kamu daki, minimal sekali seumur hidup. Daripada galau karena nggak punya pacar, kenapa tidak meluangkan waktu dan tenagamu untuk menggapainya?
Naik gunung tidak hanya untuk pencapaian dan keren-kerenan semata. Dari kegiatan ini kamu akan banyak belajar tentang proses mencapai sesuatu. Kamu akan memahami bahwa tidak ada hal yang bisa diraih tanpa kerja keras. Hambatan terbesar justru selalu datang dari proses mengalahkan diri sendiri.
Selain jadi orang yang lebih bisa menghargai perjuangan, kamu juga bisa jadi calon pasangan yang lebih baik loh. Alasannya pernah Hipwee tulis di artikel “Pendaki Gunung Adalah Pacar Idaman”.
7. Jadi Aktivis Kampus
Pengalaman organisasi akan membawa banyak keuntungan bagimu dalam menghadapi dunia kerja kelak. Dari belajar berorganisasi selama masih jadi pelajar dan mahasiswa kamu akan belajar cara bekerja yang efektif, berinteraksi dengan orang lain hingga belajar menyelesaikan konflik dengan rekan kerja.
Banyak orang merasa hidupnya selesai karena masih jomblo juga di penghujung 20-an. Padahal masa-masa sendiri itu bisa dimanfaatkan untuk menambah kapasitas diri di bidang organisasi. Kamu yang masih jomblo di umur 20, gak usah khawatir.
Daripada bingung mikirin kapan jodoh akan datang lebih baik kamu daftar jadi anggota organisasi kampus. Disitu kamu akan berkembang jadi orang yang lebih kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Walaupun jomblo, kalau kamu berkualitas orang lain pasti akan tertarik padamu kan?
8. Ikut Pertukaran Mahasiswa
Di usia 20-an banyak sekali kesempatan yang terbuka lebar di depan matamu. Salah satunya adalah kesempatan untuk menjajal pengalaman baru dengan mengikuti pertukaran mahasiswa. Mulai dari program pertukaran di dalam negeri hingga luar negeri semua tersedia.
Kamu akan dikirim ke tempat baru, menjalani hidup sebagai pendatang disana. Belajar beradaptasi dengan kultur dan kebiasaan masyarakat sekitar. Dari pengalaman ini kamu bisa jadi pribadi yang lebih terbuka terhadap perbedaan.
Suatu hari kamu akan bersyukur sempat tidak punya pacar di usia 20-an dan mendapatkan kesempatan pergi keluar untuk hidup di tempat baru. Kalau saat itu kamu punya pacar bisa jadi kamu malah cuma galau terus karena harus LDR-an.
9. Menjalin pertemanan dengan sebaik-baiknya, sebab semakin tua waktumu untuk mereka semakin berkurang juga
Selain pasangan romantis, teman dan sahabat adalah bagian penting dalam hidup yang juga perlu diperjuangkan agar terus bisa bertahan. Kalau pasangan adalah tulang rusuk, teman dan sahabat adalah tulang belakang bagi kehidupanmu. Merekalah yang akan jadi kekuatan untuk menopang jalan hidupmu.
Sayangnya, saat seseorang sudah punya pasangan terkadang dia mencurahkan seluruh tenaga dan perhatian untuk pasangannya. Kalau tidak hati-hati, dia bisa melupakan kehadiran sahabat yang selama ini setia mendampingi.
Kesendirian di usia 20-an bisa jadi momen pembuka mata untuk menyadari betapa pentingnya posisi mereka. Hidup ternyata tidak hanya soal kamu dan pasangan. Ada orang-orang yang menyayangimu dengan tulus, mereka yang menerima baik dan brengseknya kamu dengan ikhlas.
10. Mengejar IPK bagus dan lulus tepat waktu, biar orangtua bangga denganmu
Bisa dapat indeks prestasi memuaskan di setiap semester adalah hal yang jauh lebih penting dari sekedar punya pacar bagi kamu yang berusia 20-an. IPK akan mengantarkanmu ke pintu masuk pekerjaan yang kamu inginkan. Ia juga bisa jadi kendaraan ke pendidikan lanjutan yang bisa membuatmu jadi orang yang diperhitungkan.
Walau pacaran tidak serta-merta membuatmu dapat nilai jelek, menjalani hubungan dengan seseorang adalah investasi pikiran dan perasaan yang tidak kecil. Tidak semua orang bisa mengatur pikiran dan hati agar tetap fokus kuliah sembari pacaran.
Jika kamu tidak yakin bisa menyeimbangkan fokus antara pikiran dan hati, tidak ada salahnya kamu mengalahkan keinginan hati untuk sementara waktu. Konsentrasi saja dulu ke pendidikanmu. Jika sudah tiba saatnya nanti, dia yang sepadan pasti akan menghampiri.
11. Nggak ada salahnya menyelami dunia akademik lebih dalam dengan menjajal jadi asisten dosen
Pernah punya pengalaman sebagai asisten dosen atau tutor akan sangat membantu kamu yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana. Dalam proses admisi dan pencarian beasiswa, kamu yang pernah punya pengalaman sebagai asisten dosen akan jauh lebih dihargai.
Sudah dapat pasangan yang stabil di usia 20-an itu penting sih. Paling tidak kamu sudah tahu dengan siapa hidup akan dijalani ke depannya. Tapi kalau memang waktumu belum datang, ingatlah masih ada kesempatan lain yang juga sangat berharga untuk kamu lewatkan. Lagian asisten dosen yang jomblo akan lebih menarik kan, dibanding orang yang punya pasangan tapi nihil prestasi?
12. Mulai berkarya sedari sekarang, sebelum tua dan akhirnya waktumu tersita untuk hal lainnya
Menerbitkan karya di media luar jadi bukti bahwa kemampuanmu sudah cukup bisa bersaing dengan orang lain di luar lingkungan nyamanmu selama ini. Usia 20-an sepatutnya jadi titik kesiapan bagimu untuk menghadapi persaingan kerja yang keras di luar sana.
Daripada cuma menunggu jodoh yang tak kunjung datang, kenapa kamu tidak manfaatkan waktu dan tenagamu untuk menghasilkan karya yang cukup layak untuk diterbitkan? Karyanya apa, terserah kamu. Mulai dari cerpen, artikel opini, foto hingga lukisan. Semua tergantung kegemaranmu.
Kebanggaan saat karyamu diterima dan dinikmati khalayak luas akan membuatmu lebih bersemangat untuk menciptakan karya-karya selanjutnya yang lebih berkualitas.
13. Dapat Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah hal yang akan membedakanmu dari fresh graduates lain diluar sana. Sarjana yang sudah pernah bekerja sebelumnya akan lebih diperhitungkan oleh perusahaan, karena dianggap lebih bisa menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya.
Mencari pengalaman kerja di usiamu yang memasuki angka 20-an sebenarnya jauh lebih penting dari sekedar punya pacar. Hati bisa menunggu nanti, tapi pengalaman kerja harus kamu kumpulkan banyak-banyak mulai hari ini.
14. Mengerahkan tenaga untuk membanggakan keluarga, sebab mereka akan selalu jadi yang utama
Apa yang lebih menyenangkan dari melihat senyum bangga kedua orang tua yang telah membesarkan kita selama ini? Mereka yang berjuang dalam diam, memberikan semua yang mereka miliki demi kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya.
Usia muda nan produktif sepatutnya tidak hanya jadi momen berburu tambatan hati. Kamu juga harus bisa menggunakan energi dan kreativitas mudamu untuk membanggakan keluarga yang dengan takzim terus jadi pendukung setiamu.
Bukankah doa dan restu dari mereka juga akan jadi pemberi kemudahan bagimu untuk menemukan pasangan yang menggenapkan?
15. Tak ada salahnya mencoba peruntungan dengan membuka usaha kecil-kecilan
Kalau cita-citamu ingin jadi orang yang super kaya, jadi karyawan seumur hidup tidak akan jadi jawabannya. Jika kamu mau kaya, satu-satunya jalan yang paling masuk akal adalah dengan menciptakan peluang bisnismu sendiri.
Gunakan waktumu untuk menggodok ide bisnis dan merealisasikannya. Tidak perlu bisnis yang membutuhkan modal fantastis. Kamu bisa mulai dengan usaha yang modalnya kecil dan bisa kamu kerjakan di sela kesibukanmu. Usaha-usaha seperti apa? Hipwee pernah membahasnya disini.
Belajar mengelola usaha sendiri akan membuat kamu jadi orang yang lebih peka terhadap berbagai peluang yang ada di sekitar. Bukan tidak mungkin juga loh, dari kegiatan ini kamu akan bertemu dia yang juga punya renjana serupa.
16. Belajar hidup di kaki sendiri, biar tak kaget ketika kamu sudah diharuskan untuk mandiri
Terkadang kita memilih menjalani hubungan karena takut didera sepi yang tidak berkesudahan. Hubungan pacaran seakan jadi jalan keluar bagi semua permasalahan hidup. Padahal tidak semua kesepian akan hilang dengan dampingan orang. Terkadang kamu hanya perlu berdamai dengan perasaan itu.
Penting bagimu yang berusia 20-an untuk belajar mengandalkan diri sendiri. Kamu harus nyaman melakukan apapun sendirian. Kamu perlu punya keyakinan dalam mengambil keputusan-keputusan besar seorang diri — sebelum melibatkan orang lain nantinya.
Dia yang sudah bisa menghadapi kesendiriannya dengan bijak, akan jadi pasangan yang lebih menghargai pendampingan. Pasangan yang berjalan disisi tidak akan lagi dianggap hanya sebagai penghilang sepi.
17. Bertumbuh jadi pribadi yang bermanfaat dan bisa dipercaya oleh orang lain
Manusia yang paling baik adalah dia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Dia yang pintar, kaya dan cantik menawan tidak akan berarti apa-apa selama tidak bisa memberikan manfaat bagi sesama.
Daripada sekedar memikirkan kapan pasangan yang kamu idamkan akan datang padamu, lebih baik kamu fokus jadi orang yang bisa membawa kebaikan bagi orang-orang di sekitar. Manfaatkan kemampuan yang kamu miliki untuk berbagi dengan sesama.
Dengan manfaat yang kamu berikan ke lingkungan sekitar, hal-hal baik juga akan datang padamu. Pencapaian sesungguhnya bukan terletak pada hangat dan penuh cintanya hatimu. Tapi saat kamu bisa memberikan apa yang kamu miliki untuk kebaikan orang-orang di sekitarmu.
Setelah membaca hal-hal diatas, apakah kamu masih galau karena belum punya pacar di umur 20-an? Jika ditilik lagi, ternyata masih banyak hal yang lebih penting dari sekedar urusan hati kan? Selamat melanjutkan hidup! Semoga kita semua tumbuh jadi pribadi yang lebih baik.