Perbincangan mengenai karier jelang pernikahan adalah sebuah kepastian. Apalagi bila dalam satu kasus, ceweknya memiliki pekerjaan. Entah kenapa, status pekerjaan ceweklah yang akan dipermasalahkan dan bakal jadi perhatian pada diskusi tersebut.
Pilihannya: boleh berkarier atau tidak?
Kali ini Hipwee mau kasih informasi nih buat kamu, sekaligus berdiskusi juga tentang cewek karier. Kira-kira hal apa saja, ya, yang bisa menguatkan bahwa cewek pun layak mendapat izin dari suaminya untuk berkarier?
ADVERTISEMENTS
1. Cewek yang berkarier bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya
Kurang tepat kalau ada yang bilang kalau pengetahuan didapatkan dari sekolah dan pendidikan. Sebab, pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah kata Albert Einstein. Cewek yang memiliki pengalaman bersama kariernya, sedikit banyak, telah dihadapi dengan permasalahan yang ada di lingkungan kerjanya.
Tatkala cewek berkarier, ia dinilai memiliki banyak pengetahuan yang telah diserapnya dari lingkungan kerja. Soal berapa banyaknya, entah. Lewat kariernya, cewek bisa mendapatkan wawasan yang banyak, relasi makin luas. Selain itu, masalah-masalah yang muncul dianggap mampu membentuk karakternya yang semakin matang. Dengan begitu, jadi keuntungan sendiri bagi suami karena nantinya berguna untuk bekal mengurus anak.
Pasangan suami-istri yang di dalamnya diisi oleh orang-orang yang berkarier pasti punya panggilan alamiah untuk membuat anaknya jadi manusia yang lebih cerdas lewat pemikiran terbuka ayah dan ibunya.
ADVERTISEMENTS
2. Cewek karier biasanya paham bagaimana caranya memupuk rindu. Biar keluarga selalu jadi tempat berpulang yang indah
Selentingan yang berada di masyarakat pasti ada dua tentang cewek yang berkarier: cewek itu hebat bisa ikut bantu keluarganya atau cewek itu nggak bisa menghargai keluarganya terutama anaknya. Pandangan yang bernada negatif mesti kamu terima sebagai sebuah kewajaran. Sebab, masyarakat masih banyak yang berpikir klasik dan memandang kaum cewek sebagai makhluk inferior.
Cewek yang memutuskan tetap berkarier, meski telah memiliki anak, pasti mempertimbangkan segala kemungkinan. Bukan berarti tak menghargai keluarga, terutama anak-anaknya. Atas rutinitas kerjanya, cewek karier pasti lebih tahu dan benar-benar memahami bagaimana rasanya merindukan anak. Sehingga, pertemuan yang benar-benar berkualitas akan mereka suguhkan untuk anak-anaknya.
ADVERTISEMENTS
3. Cowok bisa diuntungkan dalam keharmonisan keluarga. Wanita karier teknik penyelesaian masalahnya mahir
Kaum cowok pasti tahu kalau cewek punya perangai yang labil dalam urusan emosi. Entah siklus bulanan, atau masalah-masalah lain. Padahal kita tahu, andai tak bisa ditangani, emosi bisa bikin depresi. Bahkan dalam sebuah penelitian yang dikutip dari Time, sebanyak 28% kasus depresi dialami para ibu rumah tangga. Di sisi lain, hanya 17% ibu yang depresi di tengah kesibukan kerja.
Terbukti ‘kan? Cewek yang memiliki karier lebih bisa menetralisir emosinya dibanding mereka yang hanya mengurusi rumah tangga. Kesibukan wanita karier dengan pekerjaan mau tak mau memaksanya belajar soal urusan emosi. Semacam bertambahnya kemampuan dalam stabilisasi isi kalbu.
ADVERTISEMENTS
4. Cewek yang masih berusia 20-an itu tenaganya masih sangat kuat untuk mengatasi permasalahan karier dan rumah tangga
Dalam teori perkembangan psikososial karya Erik Erikson, manusia sejatinya memiliki tahapan dalam hidupnya. Pada setiap tahap tersebut harus ada tugas yang diselesaikan. Dan perkara tugas asmara, atau kongkretnya kita sebut pernikahan, masyarakat Indonesia lumrahnya menyelesaikan tugas tersebut pada rentang usia 20-an.
Mereka yang menikah di usia 30-an memang ada, tapi jumlahnya tak sebanyak usia 20-an. Pada rentang usia tersebut, manusia biasanya lagi produktif-produktifnya. Kondisi badannya pun sedang berada di puncak terkuatnya. Pada usia 20-an, cewek tenaganya sangat kuat untuk mengerjakan dua peran sekaligus.
ADVERTISEMENTS
5. Berikan ruang untuk calon istrimu untuk melakukan apa yang dia sukai. “Kalau mau berkarier, silahkan saja”
Dari pertanyaan yang Hipwee tanyakan kepada beberapa cewek, kebanyakan dari mereka memilih untuk tetap bisa berkarier meskipun telah menikah. Beberapa alasan mereka ungkapkan, seperti masalah ekonomi, pengalaman sampai masalah remeh-temeh seperti lipstik.
“Kalau aku sih bikin komitmen dulu sebelum nikah. Aku mau jadi ibu rumah tangga, sekaligus wanita karier. Lagian hari gini, kayaknya laki-laki modern mah bakal ngijinin ceweknya berkarier membantu keuangan keluarga.”
– Nindya Kirana (22 tahun), Bandung
Di zaman modern seperti sekarang ini, cewek yang bepikir akan tetap bekerja meskipun telah menikah pasti lebih banyak. Sebab, rata-rata cewek zaman sekarang telah mengenyam pendidikan yang tinggi. Minimal perguruan tinggi. Dan sadar atau tidak, menghalangi istri untuk tetap berkarier pasti akan memunculkan nada skeptis dalam diri dia, “Terus aku kuliah kemarin buat apa dong?”.
Sebenarnya apa sih yang bisa bikin keluarga bahagia kalau bukan saling toleransi. Selama itu masih positif kenapa dilarang ‘kan? Toh di balik toleransi tersebut, setiap pasangan pasti memiliki batasan-batasan yang sudah disepakati sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
6. Terakhir, tetap berkarier di tengah bahtera pernikahan itu pilihan mulia
Memilih tetap menjadi seorang wanita karier, meskipun telah menikah, merupakan keputusan mulia dari seorang cewek. Bukan hanya untuk tetap berkarya dalam kariernya, tapi juga memberi sokongan agar keluarga jadi lebih kuat. Cewek berusaha membantu suaminya untuk ikut mengurangi beban biaya yang harus ditanggung dalam keluarga.
Kita tahu sendirilah di zaman sekarang harga kebutuhan (dari primer sampai yang tersier) melonjak tinggi. Maka dari itu, turut andil dalam penguatan kondisi keuangan keluarga adalah sebuah tindakan mulia.
Nah itulah hal-hal yang bisa menguatkan kamu sebagai cowok untuk tak melarang istrimu kelak tetap berkarier. Bukan berarti istri atau ibu yang nggak bekerja dan fokus untuk mengurusi rumah tangga itu buruk yah. Setiap keputusan yang diambil pasti memiliki keuntungan masing-masing. Tergantung pandangan kita aja.
Pada akhirnya, semua kembali kepada keputusan masing-masing. Kalau menurutmu gimana? Setuju nggak dengan konsep wanita karier dalam sebuah pernikahan?